Prosedur Peminjaman Perlengkapan Kantor Bappeda Kota Pekalongan
BAPPERIDA
Digital
Detail Inovasi
BAPPERIDA
Prosedur Peminjaman Perlengkapan Kantor Bappeda Kota Pekalongan
MUHAMMAD FAQIHUDIN
Digital
Pada saat ini peminjaman perlengkapan kantor pada Bappeda Kota Pekalongan belum terinci dalam digital, oleh karena itu kami ingin membuat suatu Inovasi untuk terstruktur administrasinya dalam peminjaman perlengkapan kantor.
Peminjam mengisi google form pada website yang sudah dibagikan untuk keperluan barang yang akan dipinjam
Untuk mempermudah pegawai Bappeda Kota Pekalongan untuk peminjaman perlengkapan kantor
Sangat memberikan manfaat dalam tata kelola keseharian untuk data peminjaman perlengkapan kantor pada Bappeda Kota Pekalongan
2
SINERGI (Sistem INformasi pERencanaan terinteGrasI) - Digitalisasi Kertas Kerja Perencanaan
BAPPERIDA
Digital
Detail Inovasi
BAPPERIDA
SINERGI (Sistem INformasi pERencanaan terinteGrasI) - Digitalisasi Kertas Kerja Perencanaan
Ega R
Digital
Dalam rangka mencapai efektivitas dan efisiensi dalam proses perencanaan pembangunan daerah, diperlukan sistem dokumentasi yang mampu mencatat dan mengelola setiap tahapan yang dilalui, mulai dari penyusunan RPJPD, RPJMD, Rencana Strategis (Renstra) hingga penyusunan Rencana Kerja (Renja). Meskipun telah tersedia aplikasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) sebagai platform utama dalam perencanaan dan pelaporan pemerintah, masih terdapat kebutuhan terhadap aplikasi pendamping yang lebih fleksibel dan terfokus pada proses dokumentasi internal yang mendetail. Aplikasi SIPD dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelaporan sesuai regulasi nasional, namun dalam pelaksanaannya, terdapat tantangan dalam pencatatan tahapan perencanaan yang sifatnya spesifik dan kontekstual di tiap instansi. Hal ini termasuk mendokumentasikan diskusi, revisi, dan berbagai keputusan internal yang sering kali belum dapat terakomodasi sepenuhnya oleh aplikasi SIPD. Oleh karena itu, kami menginisiasi pembuatan sebuah sistem pendamping yang berfungsi sebagai kertas kerja digital. Sistem ini diharapkan dapat menjadi alat bantu yang mendukung tim perencanaan dalam mendokumentasikan proses secara real-time, memastikan transparansi dan akuntabilitas pada setiap langkah penyusunan Renstra hingga Renja. Selain itu, sistem ini juga akan berfungsi sebagai referensi komprehensif yang dapat digunakan dalam monitoring, evaluasi, serta pengambilan keputusan yang berkelanjutan.
Konsep Aplikasi Sinergi
Aplikasi Sinergi akan menjadi platform terintegrasi yang menyatukan dan menyelaraskan seluruh tahapan perencanaan pembangunan daerah mulai dari RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah), RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), Renstra (Rencana Strategis), RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah), hingga Renja (Rencana Kerja). Aplikasi ini dirancang khusus untuk digunakan pada tingkat Kota Pekalongan dan bertujuan untuk memfasilitasi pembuatan serta pemantauan kertas kerja perencanaan yang bersifat dinamis dan terkoordinasi antar instansi.
Melalui aplikasi ini, setiap dokumen perencanaan yang dihasilkan pada setiap tahapan akan terhubung dalam satu sistem yang memungkinkan sinkronisasi data, evaluasi kinerja, serta pengawasan pelaksanaan program secara real-time. Dengan demikian, aplikasi Sinergi tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menyusun dokumen perencanaan, tetapi juga sebagai platform yang mendukung transparansi, akuntabilitas, dan kolaborasi antar unit kerja dalam Pemerintah Kota Pekalongan.
Aplikasi Sinergi akan memastikan bahwa setiap perubahan atau pembaruan dalam satu dokumen perencanaan secara otomatis diperbarui dan disesuaikan dengan dokumen perencanaan lainnya, menjaga konsistensi dan kesesuaian antara visi, misi, tujuan, sasaran, dan program yang ada. Hal ini akan mempercepat proses pengambilan keputusan, memperbaiki koordinasi antar lembaga, dan mempermudah akses terhadap data perencanaan untuk semua pihak yang terlibat dalam pembangunan kota.
Sebagai platform yang berorientasi pada tingkat kota, aplikasi ini juga akan menyediakan kemudahan bagi para pemangku kepentingan di Pemerintah Kota Pekalongan untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian pembangunan, memastikan keselarasan antara kebijakan pusat dan daerah, serta meningkatkan efektivitas implementasi perencanaan di tingkat lokal.
Membantu proses perencanaan pembangunan dengan mendokumentasikan tahapan-tahapan kerja, keputusan, dan revisi yang terjadi mulai dari penyusunan RPJPD, RPJMD, Rencana Strategis (Renstra), RKPD, hingga Rencana Kerja (Renja). Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas dan efisiensi kerja tim perencana dengan menyediakan akses yang mudah terhadap informasi proses.
Efisiensi Kerja: Memungkinkan anggota tim untuk mengikuti alur dan tahapan perencanaan tanpa kehilangan jejak perubahan yang telah dilakukan. Akuntabilitas: Meningkatkan transparansi proses perencanaan karena setiap tahapan dan keputusan terdokumentasi dengan baik. Kemudahan Pengawasan: Memberi kemudahan bagi pimpinan atau pengawas dalam meninjau kembali setiap keputusan dan perkembangan dalam tahapan perencanaan. Kualitas Perencanaan yang Lebih Baik: Dengan dokumentasi proses yang jelas, setiap proses perencanaan dapat berjalan lebih sistematis dan minim kesalahan, yang pada akhirnya akan menghasilkan perencanaan pembangunan yang lebih efektif dan tepat sasaran.
3
Kuantifikasi Usulan Musrenbang Bidang Infrastruktur
BAPPERIDA
Digital
Detail Inovasi
BAPPERIDA
Kuantifikasi Usulan Musrenbang Bidang Infrastruktur
Imron Rosyidi
Digital
Musrenbang adalah forum untuk menyusun rencana pembangunan di suatu wilayah yang melibatkan pemerintah daerah, warga, dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam proses perencanaan ini, yang melibatkan partisipasi masyarakat, akan teridentifikasi berbagai permasalahan yang muncul di tingkat RT, RW, Kelurahan, maupun Kecamatan. Musrenbang menghasilkan usulan-usulan yang kemudian diajukan kepada Pemerintah Daerah. Salah satu kendala utama yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah adalah keterbatasan anggaran. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu menetapkan skala prioritas untuk menentukan program mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu, berdasarkan alokasi anggaran yang terbatas. Untuk itu, diperlukan sebuah aplikasi yang dapat mengukur tingkat permasalahan yang telah dihimpun dari masyarakat, sehingga dapat diidentifikasi skala prioritasnya. Dari skala prioritas ini, juga dapat terlihat kecenderungan tema permasalahan yang serupa, yang dapat dijadikan dasar bagi Pemerintah Kota Pekalongan dalam merumuskan kebijakan strategis ke depan.
Database ini berisi beberapa keterangan data yang memudahkan pengakses dalam memperoleh data terkait:
a. usulan penanganan banjir dan rob
• luas genangan
• kedalaman genangan
• lama genangan
• frekuensi genangan
• lokasi genangan (wajah kota atau bukan)
• Rumah tergenang
• subsistem apa
b. usulan jalan
• alasan perbaikan (karena terendam atau rusak jalannya)
• Jika terendam, dipengaruhi subsistem apa
• kategori jalan: jalan kota (DPU) atau jalan lingkungan (DINPERKIM) (perlu ada catatan ke pusat apabila bukan ranah pemkot)
• jumlah masyarakat yang terlayani
• Lokasi jalan (wajah kota atau bukan)
• Tingkat keparahan jalan (proporsi)
• Satuan kerusakan jalan (m2)
• Riwayat perbaikan
c. usulan jembatan
• jumlah masyarakat yang terdampak
• alasan perlunya diusulkan
• outcome yang diharapkan (c: gelagar yang rendah dapat mempengaruhi aliran air yang lewat)
• Lokasi jembatan (wajah kota atau bukan)
• Tingkat keparahan jalan (proporsi)
• Satuan kerusakan jalan (m2)
• Riwayat perbaikan
Mempermudah Pemerintah Kota Pekalongan dalam menentukan permasalahan yang sifatnya urgen dan harus segera diatasi berdasarkan tingkat kegawatdarurat dan dampak yang ditimbulkan serta mempermudah Pemerintah Kota Pekalongan dalam mengambil kebijakan strategis.
a. Pemerintah Kota Pekalongan dapat mengetahui permasalahan yang sifatnya urgen dan harus segera diatasi berdasarkan tingkat kegawatdarurat dan dampak yang ditimbulkan;
b. dapat menghasilkan pengelompokan masalah. Dengan terinputnya permasalahan-permasalahan maka dapat dilihat kecenderungan permasalahan di Kota Pekalongan. Permasalahan dengan skoring teratas dengan kecenderungan tema yang sama dapat dijadikan dasar Pemerintah Kota Pekalongan dalam mengambil kebijakan strategis ke depan;
c. sebagai bentuk transparansi terkait dengan upaya-upaya yang pernah dilakukan Pemerintah Kota Pekalongan kepada stakeholder.
4
Database Riwayat Usulan Pemerintah Kota Pekalongan
BAPPERIDA
Digital
Detail Inovasi
BAPPERIDA
Database Riwayat Usulan Pemerintah Kota Pekalongan
Imron Rosyidi
Digital
Permasalahan yang dihadapi Kota Pekalongan sangat kompleks, sehingga Pemerintah Kota Pekalongan berupaya keras untuk mengatasinya. Namun, dengan keterbatasan sumber daya yang ada, pemerintah daerah perlu mencari langkah-langkah alternatif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, seperti dengan mengikuti program-program dari pemerintah provinsi, pusat, atau sumber lainnya, seperti bantuan luar negeri (LN), Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha (TJSLBU), serta organisasi non-pemerintah (NGO). Dalam upaya untuk mengajukan solusi kepada pihak-pihak eksternal, pemerintah daerah memerlukan sebuah database yang dapat menyimpan riwayat usulan dari berbagai program yang telah dilaksanakan, sehingga memudahkan Pemerintah Kota Pekalongan dalam melakukan pemantauan serta evaluasi usulan-usulan tersebut.
database yang dapat diakses secara realtime terkait dengan program-program yang diajukan Pemerintah Kota Pekalongan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi Kota Pekalongan. Database ini berisi beberapa keterangan data yang memudahkan pengakses dalam memperoleh data terkait:
a. Nama usulan
b. Satuan Volume
c. Riwayat pengajuan (Tahun pengajuan)
d. Kelengkapan RC
e. Diajukan ke program apa (kementerian apa)
f. Usulan anggaran
Menciptakan database yang dapat mewadahi riwayat usulan dari berbagai program yang telah diajukan maupun dilaksanakan, sehingga memudahkan Pemerintah Kota Pekalongan dalam melakukan pemantauan serta evaluasi usulan-usulan tersebut.
a. Dapat mengetahui secara historis program apa saja yang pernah diajukan dan ke pihak mana
b. sebagai bentuk transparansi terkait dengan upaya-upaya yang pernah dilakukan pemerintah daerah kepada stakeholder
5
MOTIVASI (MOnitoring daTa Indikator SDGs Valid dan terintegraSI)
BAPPERIDA
Digital
Detail Inovasi
BAPPERIDA
MOTIVASI (MOnitoring daTa Indikator SDGs Valid dan terintegraSI)
Rr. Murni Indah W., S.KM., M.Si
Digital
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda global yang menjadi fokus utama dalam pembangunan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan memiliki 17 tujuan dan 169 target yang ingin dicapai pada tahun 2030. Saat ini Kota Pekalongan telah rutin melakukan evaluasi capaian indicator SDGs tiap tahun. Namun dalam pelaksanaannya, Kota Pekalongan saat ini masih menghadapi berbagai tantangan antara lain kurangnya sistem yang terintegrasi dan efisien dikarenakan rekap data masih menggunakan excel sederhana, tidak konsistennya data yang diberikan OPD dengan alasan sumber data berbeda dan personil OPD yang seringkali berubah sehingga sumber data tidak konsiten, OPD belum memahami definisi operasional indicator, banyaknya data yang beririsan dengan pihak lain sehingga saling lempar data, serta analisis data capaian masih sangat terbatas.
Berangkat dari permasalahan di atas, kami menginisiasi untuk pembuatan system Monitoring dan Evaluasi capaian indicator SDGs dengan nama MOTIVASI (MOnitoring daTa Indikator SDGs Valid dan terintegraSI). Melalui system ini, diharapkan proses evaluasi data menjadi lebih efisien dan efektif, mampu memberikan informasi terkait definisi operasional serta pembagian indicator secara jelas kepada OPD pengampu, mampu merekam menganalisis ketercapaian data dari tahun-tahun sebelumnya. Aplikasi ini juga dapat memberikan platform yang lebih transparan dan dapat diakses oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, masyarakat, hingga lembaga-lembaga internasional yang terlibat dalam pencapaian SDGs.
Aplikasi MOTIVASI (Monitoring Data Indikator SDGs Valid dan Terintegrasi) ini diharapkan akan mengintegrasikan dan menyelaraskan data capaian Indikator SDGs dan data capaian indikator kinerja OPD ke dalam satu system sehingga meminimalkan terjadinya perbedaan data, duplikasi data serta keakuratan dan validitas data dapat terjaga.
Mengintegrasikan data yang berasal dari berbagai sistem atau perangkat yang sudah ada untuk menciptakan satu platform pusat dengan data yang terorganisir dan mudah diakses (tidak manual lagi).
Efisiensi Kerja: Mengurangi waktu dan usaha yang diperlukan untuk mengumpulkan, memvalidasi, dan mengolah data karena sudah berbasis aplikasi sehingga proses desk dengan OPD dapat berjalan lebih cepat dan tepat waktu.
Akuntabilitas : Menyediakan data yang akurat, terkini, dan relevan untuk analisis yang mendukung perencanaan strategis dan pengambilan keputusan yang tepat.
Kemudahan pengawasan: Memberikan kemudahan bagi OPD dan petugas desk untuk penginputan capaian SDGs
6
Si Dia Baperan (Aksi Alihmedia, Pembauran dan Penyelamatan Arsip Pertanahan Kelurahan
DINARPUS
Digital
Detail Inovasi
DINARPUS
Si Dia Baperan (Aksi Alihmedia, Pembauran dan Penyelamatan Arsip Pertanahan Kelurahan
Duhita Yekti Darpitasari, S.E
Digital
Pada dasarnya masyarakat memiliki kepentingan untuk dapat memperoleh hak-hak khusus yang menyangkut keberadaannya sehingga diakui secara legal atau hukum negara. Untuk memperoleh hak tersebut dibutuhkannya suatu unit pemerintahan yang dapat mengatur dan memproses setiap kebutuhan masyarakat. Unit pemerintahan terkecil untuk melayani masyarakat langsung guna memproses administrasi keluarga atau hal-hal yang menyangkut kehidupan masyarakat disebut sebagai Desa. Di dalam Desa terdapat aparatur desa dikenal dengan sebutan pamong atau perangkat desa yang melaksanakan pekerjaannya lebih lama dibandingkan dengan pegawai bahkan ada yang dapat sampai seumur hidup. Perangkat desa direkrut atau diisi oleh asli warga setempat.
Pada wilayah kota dengan seiring perjalanan waktu dan perubahan pemerintahan, nama desa sudah berganti menjadi Kelurahan. Aparatur kelurahan diisi oleh pegawai yang ditugaskan di wilayah tersebut menggantikan perangkat desa yang secara resmi telah purna tugas. Pola kerja dari desa menjadi kelurahan tersebut mengakibatkan beberapa permasalahan diantaranya adalah kurang terurusnya arsip, rendahnya kepedulian terhadap aset eks desa, dan pada umumnya kekurangmampuan aparatur dalam memahami lapangan karena tidak adanya pelimpahan wewenang atau tanggungjawab dari petugas yang sebelumnya.
Arsip pertanahan merupakan salah satu jenis arsip vital yang dibuat, dimiliki dan disimpan oleh pemerintah dan masyarakat. Arsip pertanahan menyangkut hak-hak atas tanah, bangunan, dan batasan wilayah yang dimiliki baik perseorangan maupun lembaga atau swasta. Dari beberapa jenis arsip pertanahan yang berkategori arsip vital terdapat arsip letter C yang mana arsip tersebut dibuat dan disimpan di Kelurahan.
Letter C merupakan buku register pertanahan atas kepemilikan tanah di wilayah tertentu. Di zaman penjajahan Belanda, Letter C digunakan oleh petugas pemungut pajak untuk keperluan pembayaran pajak. Hingga saat ini Dokumen C ini dapat dijadikan bukti kepemilikan atas tanah karena tanah yang tercatat dalam buku tersebut sudah dikuasai bertahun-tahun. Bukti buku register pertanahan disimpan oleh Kepala Desa atau Lurah setempat. Warga atau pemilik tanah hanya memiliki kutipan letter C tanah, girik, dan bukti lainnya. Dengan banyaknya jual beli tanah mengakibatkan sering terpakainya Letter C yang digunakan untuk mencatat mutasi kepemilikan tanah. Penggunaan dokumen Letter C yang terus menerus dari tahun ke tahun mengakibatkan fisiknya mengalami kerusakan sehingga sulit untuk digunakan kembali. Bahkan banyak kasus ditemui hilangnya lembaran-lembaran dalam dokumen tersebut.
Untuk mempertahankan keberadaan Letter C sebagai upaya menjamin hak-hak keperdataan rakyat Lembaga Kearsipan Daerah Kota Pekalongan hadir dengan meluncurkan Program SI DIA BAPERAN. Program ini diciptakan untuk membantu Kelurahan dalam menyelamatkan dokumen arsip Letter C dan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan untuk mengurus hak-hak atas tanah yang dimiliki.
Alasan Kegiatan Dilaksanakan
Arsip Letter C di Kelurahan perlu dilaksanakan alih media sebagai upaya preventif penyelematan.
Semakin meningkatnya jumlah Kelurahan yang ingin mengalihmediakan arsip Letter C.
Menjaga bentuk asli arsip Letter C milik Kelurahan.
Memudahkan aparat dalam memberikan pelayanan.
Kondisi Sebelum Inovasi
Buku letter C menjadi rapuh dan rusak karena seringnya digunakan untuk pelayanan kepada masyarakat dan lamanya pencarian informasi pada letter C.
Memberikan layanan pembuatan backup terhadap arsip Letter C Kelurahan Kota Pekalongan.
Menyusun data base dan melaksanakan penataan arsip Letter C Kelurahan Kota Pekalongan.
Memberikan layanan pengalihmediaan arsip Letter C.
Memudahkan Aparat dalam memberikan pelayanan.
Menyelamatkan kondisi fisik arsip asli letter C
Memberikan kemudahan dalam pelayanan
Masyarakat pemohon informasi atas kepemilikan tanah mendapatkan dokumen resmi dari kelurahan berupa Salinan Letter C yang ter Autentifikasi
7
REMISI Untuk GELAS KACA
DINDIK
Non Digital
Detail Inovasi
DINDIK
REMISI Untuk GELAS KACA
Emy Anggraeni, M.Pd
Non Digital
Latar belakang gagasan ini adalah melihat kondisi langsung di sekolah binaan antara lain pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar belum maksimal, minat peserta didik yang masih rendah, guru belum maksimal memanfaatkan perpustakaan untuk kegiatan belajar mengajar. Hasil raport pendidikan yang berhubungan dengan literasi masih rendah.
Pengawas mendampingi kepala sekolah di sekolah dampingan melalui program "REMISI" Refleksi Seminggu Sekali. Pengawas melalui kegiatan coaching refleksi (REMISI) dengan Kepala sekolah untuk merefleksikan kegiatan GELAS KACA ( Gerakan Literasi Sekolah Meningkatkan Minat Baca).Program REMISI adalah kegiatan pendampingan kepala sekolah oleh pengawas sekolah dengan teknik coaching reffleksi yang dilaksnakan seminggu sekali. Program REMISI untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari Program GELAS KACA. Program GELAS KACA meliputi pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan, kegiatan pengmbangan minat baca, kegiatan pembelajaran berbasis literasi.
Tujuan inovasi adalah meningkatkan kompetensi kepala sekolah dalam meningkatkan minat baca peserta didik di sekolah melalui Program GELAS KACA
Manfaat Inovasi Mengoptimalkan pendampingan kepala sekolah oleh pengawas sekolah dalam meningkatkan kompetensi kepala sekolah dalam meningkatkan literasi sekolah yang akhirnya berimbas pada peningkatan nilai literasi pada raport pendidikan
8
Garuda Selatan
DINDIK
Non Digital
Detail Inovasi
DINDIK
Garuda Selatan
K3S Kecamatan Pekalongan Selatan
Non Digital
Program Garuda Selatan adalah inisiatif penjaringan minat dan bakat siswa di seluruh Kecamatan Pekalongan Selatan dalam cabang olahraga bola voli dan sepak takraw. Program ini dirancang untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi siswa di bidang olahraga, terutama bagi mereka yang menunjukkan ketertarikan pada voli dan sepak takraw. Melalui program ini, para siswa berkesempatan untuk mendapatkan pelatihan intensif, berkompetisi, serta memperoleh pengalaman yang dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam olahraga.
Latar belakang program ini didasari oleh keinginan untuk Menggali potensi olahraga di kalangan pelajar di wilayah Pekalongan Selatan, Membina generasi muda yang kompeten dalam bidang olahraga, khususnya bola voli dan sepak takraw, Meningkatkan prestasi olahraga di tingkat kota pekalongan dan mendorong bakat-bakat muda untuk berprestasi di tingkat yang lebih tinggi, Program Garuda Selatan juga diharapkan dapat mempererat hubungan antar sekolah di wilayah kecamatan Pekalongan Selatan serta membangun budaya olahraga yang sehat dan kompetitif di kalangan pelajar.
Kondisi saat ini, masing-masing satuan pendidikan membina dan melatih siswa yang berbakat secara mandiri. Sedangkan di wilayah Kecamatan Pekalongan Selatan masih ada bebrapa satuan pendidikan yang belum memiliki sarana dan Prasarana Olahraga yang memadai. Masih ada sekolah yang belum memiliki lapangan olahraga dan alat olahraga yang kurang lengkap. Hal inilah yang mendasari tercetusnya ide Inovasi Garuda Selatan.
Gambaran Konsep Program Garuda Selatan
Seleksi dan Penjaringan Minat
Melibatkan siswa dari tingkat SD Se Kecamatan Pekalongan Selatan untuk ikut serta dalam penjaringan minat olahraga Bola voli dan Sepak takraw.
Dilaksanakan di seluruh sekolah di Kecamatan Pekalongan Selatan dengan dukungan guru olahraga Se Kecamatan Pekalongan Selatan
Pelatihan dan Pembinaan
Siswa yang lolos seleksi awal akan mengikuti pelatihan intensif, dipandu oleh pelatih profesional dan guru olahraga yang terpusat di satu Sekolah yang memiliki Sarana dan Prasana Olahraga yang memadai.
Program pelatihan disusun dengan kurikulum yang fokus pada teknik dasar, strategi permainan, dan peningkatan fisik dan mental siswa.
Kompetisi Antar-Sekolah
Setelah pelatihan, diadakan kompetisi antar-sekolah di Kota Pekalongan untuk memperkuat keterampilan siswa dalam suasana kompetitif.
Hasil kompetisi akan menjadi acuan untuk mengidentifikasi siswa yang berpotensi melanjutkan ke level yang lebih tinggi.
Kolaborasi dengan Klub dan Organisasi Olahraga
Program ini akan bekerja sama dengan klub lokal dan organisasi olahraga untuk mendukung keberlanjutan pembinaan atlet.
Program Garuda Selatan diharapkan bisa menjadi jalan pembinaan dan regenerasi atlet, meningkatkan antusiasme olahraga di kalangan siswa, serta mengangkat prestasi Pekalongan Selatan di bidang olahraga bola voli dan sepak takraw.
Tujuan dari Program Garuda Selatan adalah untuk menjaring minat siswa di seluruh Kecamatan Pekalongan Selatan dalam cabang olahraga bola voli dan sepak takraw. Program ini diharapkan dapat mengidentifikasi bakat siswa, mengembangkan keterampilan mereka dalam kedua cabang olahraga tersebut, dan mempersiapkan mereka untuk berprestasi di tingkat yang lebih tinggi. Program ini juga bertujuan untuk membangun kecintaan siswa pada olahraga serta meningkatkan kesehatan fisik dan mental mereka melalui partisipasi aktif dalam kegiatan olahraga.
Program Garuda Selatan di Kecamatan Pekalongan Selatan diharapakan memberi manfaat sebagai berikut:
Penjaringan Bakat: Program ini membantu mengidentifikasi siswa-siswa yang memiliki minat dan bakat dalam cabang olahraga bola voli dan sepak takraw. Dengan demikian, siswa berbakat bisa mendapat perhatian lebih untuk pengembangan kemampuan mereka.
Pengembangan Potensi Atlet: Program ini memungkinkan siswa untuk mengasah keterampilan mereka sejak dini, memberikan kesempatan kepada calon atlet muda untuk berlatih secara lebih serius dan profesional.
Peningkatan Prestasi Olahraga di Kecanatan Pekalongan Selatan: Dengan inovasi ini , K3S Kecamatan Pekalongan Selatan dapat memiliki tim olahraga yang lebih kompetitif dan berpotensi mengharumkan Kecamatan pekalongan Selatan pada berbagai kompetisi.
Peningkatan Minat Olahraga di Kalangan Siswa: Program ini bisa meningkatkan minat siswa terhadap olahraga, mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif, yang juga dapat berdampak positif terhadap kesehatan fisik mereka.
Dukungan Pembinaan Olahraga Daerah: Dengan adanya siswa-siswa berbakat, program ini dapat mendukung pembinaan olahraga daerah secara berkesinambungan dan berpotensi melahirkan atlet-atlet berprestasi dari Pekalongan Selatan
9
SINAR KINERJA KU
DINDIK
Digital
Detail Inovasi
DINDIK
SINAR KINERJA KU
DIAN ANGGARIANI, SE
Digital
Mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerahserta Peraturan MenPAN&RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas LkjIP, seluruh ASN diharuskan menyusun Perjanjian Kinerja dan Laporan Kinerja tak terkecuali ASN pada Dinas Pendidikan mulai dari Kepala Dinas sampai dengan Staf/ pelaksana.
Guna memfasilitasi pengumpulan Perjanjian Kinerja (PK) dan Laporan Kinerja (LKJ) PNS Dinas Pendidikan di buat sebuah wadah berupa Google drive. Melalui Google drive dapat terpantau PNS yang sudah mengumpulkan PK maupun LKJ. Namun masih terdapat kelemahan apabila Kepala Dinas ingin memantau secara langsung, siapa saja yang sudah mengumpulkan maupun yang belum mengumpulkan, sehingga harus meminta data rincian dari bidang sekretariat (subbag Renval).
Dari kelemahan wadah pengumpulan PK dan LKJ melalui Google Drive, munculah ide untuk membuat wadah pengumpulan PK dan LKJ berbasis website, yang diberi nama SINAR KINERJA KU. SINAR merupakan singkatan dari Sistem Informasi Arsip. KINERJA KU diambil dari kata Perjanjian Kinerja dan Laporan Kinerja. Pemberian nama SINAR KINERJA KU dengan harapan Kinerja Dinas Pendidikan Kota Pekalongan semakin lebih baik dan bersinar.
Gambaran dari website SINAR KINERJA KU, setiap ASN Dinas Pendidikan akan diberikan akses yang digunakan mereka untuk mengupload dokumen PK dan LKJ yang sudah ditandatangani oleh atasan. Semua ASN dapat melihat rekap dokumen yang sudah diuload. Sehingga harapannya setiap ASN termotivasi untuk membuat dan mengumpulkan PK maupun LKJ, karena atasan langsung maupun Kepala Dinas dapat melihat bawahannya yang belum membuat PK dan LKJ.
ØTujuan
-Menjadi wadah arsip dokumen PK dan LKJ PNS Dinas Pendidikan
-Mempermudah ASN dalam pengumpulan PK dan LKJ
-Meningkatkan kepatuhan ASN dalam menyusun PK dan LKJ
ØManfaat
-Menjadi wadah arsip dokumen PK dan LKJ PNS Dinas Pendidikan
-Mempermudah untuk memantau ASN yang sudah mengumpulkan ataupun yang belum
-Mempermudah ASN yang bersangkutan untuk mendownload kembali apabila memerlukan dokumen PK dan LKJ
10
RuPa KaLong (Ruang Parkir Kota Pekalongan)
DINHUB
Digital
Detail Inovasi
DINHUB
RuPa KaLong (Ruang Parkir Kota Pekalongan)
Hari Putra Setiawan, S.ST.
Digital
Latar Belakang :
Juru Parkir Liar;
Pungutan parkir melebihi ketentuan yang ada;
Mencegah Kebocoran PAD;
Transparasi dan Memudahkan pengolahan data;
Meningkatkan Potensi PAD Parkir Tepi Jalan Umum;
Moderenisasi Tata Cara Pembayaran Parkir menggunakan cash less (QIRIS);
Kondisi Saat ini :
Maraknya parkir liar dan pungutan liar;
Tata cara pembayaran parkir di lapangan masih manual;
Seringkali tidak disertai alat bukti pembayaran pada saat parkir (karcis parkir atau yg lainnya);
Masih adanya aduan terkait pungutan yang tidak sesuai Perda.
Gambaran Konsep Inovasi:
Masyarakat sebagai pengguna jasa parkir tepi jalan umum dapat menggunakan cash less dengan scan QIRIS dari gadeget/smart phonenya, cukup Scan QRIS yang ada pada Juru Parkir atau Masyarakat dapat meminta karcis parkir yang mana karcis parkir tersebut akan diundi dan ada hadian menarik pada periode tertentu. Hal ini menarik minat masyarakat untuk meminta karcis kepada juru parkir dan juru parkir wajib memberikan karcis kepada masyarakat yang mengunakan jasa parkir. Dinas Pehubungan akan memberikan sosialisai kepada masyarakat terkait tata cara pembayaran dan akan tegas memberikan himbauan "PARKIR GRATIS JIKA TIDAK DIBERIKAN KARCIR / PEMBAYARAN MELALUI QRIS"
Ada bererapa CCTV yang akan dipasang untuk mengawasi kondisi Ruang Parkir yang tersedia, Juru Parkir yang memberikan pelyanan parkir tepi jalan umum dan juga sebagai alat pemantau kondisi lalu lintas secara real time.
Meningkatkan PAD;
Mencegah Kebocoran;
Transparansi dan pengawasan langsung oleh masyarakat;
Pembayaran lebih mudah, terjamin dan pasti;
Elektronifikasi pembayaran.
Manfaat dapat dirasakan langsung oleh Masyarakt, Juru Parkir dan Pemerinah Kota Pekaongan baik segi keuangan maupun kenyamanan dalam bertransaksi.
11
Mas Dul Perhubungan (MASyarakat waDUL tentang perhubungan)
DINHUB
Digital
Detail Inovasi
DINHUB
Mas Dul Perhubungan (MASyarakat waDUL tentang perhubungan)
Unang Suharyogi
Digital
Permasalahan yang melatarbelakangi munculnya inovasi pengelolaan pengaduan di Dinas Perhubungan sering kali berkaitan dengan kebutuhan untuk meningkatkan transparansi, responsivitas, dan efisiensi dalam menangani keluhan masyarakat. Berikut beberapa permasalahan utama yang mendorong inovasi tersebut:
a.Keterbatasan Akses dan Kesulitan dalam Menyampaikan Keluhan
Masyarakat sering mengalami kesulitan dalam menyampaikan keluhan atau pengaduan, baik karena saluran yang tersedia terbatas atau karena prosedur yang rumit. Inovasi seperti aplikasi pengaduan atau hotline membantu membuka akses yang lebih mudah dan cepat.
b.Proses Penanganan Pengaduan yang Lambat
Keterlambatan dalam menangani pengaduan dapat menyebabkan ketidakpuasan masyarakat dan memperburuk masalah transportasi. Dengan sistem pengelolaan pengaduan yang lebih baik, respon dapat diberikan lebih cepat dan efektif.
c.Kurangnya Transparansi dalam Proses Penyelesaian Pengaduan
Banyak masyarakat yang merasa bahwa pengaduan mereka tidak diproses atau diselesaikan secara transparan. Inovasi pengelolaan pengaduan yang memungkinkan pelacakan status pengaduan secara real-time membantu meningkatkan transparansi dan kepercayaan masyarakat.
d.Minimnya Kolaborasi Antar-Unit dalam Dinas
Dalam beberapa kasus, pengaduan yang masuk membutuhkan kolaborasi lintas unit atau instansi untuk diselesaikan. Sistem pengelolaan yang lebih terintegrasi memungkinkan komunikasi dan kerja sama antar-unit menjadi lebih lancar.
e.Kurangnya Data untuk Analisis Masalah dan Penyusunan Kebijakan
Pengaduan masyarakat merupakan sumber data penting untuk mengidentifikasi masalah sistemik di sektor perhubungan. Dengan inovasi dalam pengelolaan pengaduan, data bisa dikumpulkan, dianalisis, dan dijadikan dasar untuk kebijakan atau perbaikan layanan.
f.Petugas memotivasi untuk melakukan perubahabn di semua bidang layanan perhubungan
Dengan inovasi yang tepat, Dinas Perhubungan dapat memperbaiki hubungan dengan masyarakat dan menyediakan layanan yang lebih baik serta responsif.
Kondisi Saat ini
vPengaduan
a.Pengaduan secara langsung di Front Ofiice, di Lapangan
b.Pengaduan melalui MedsosIg Dishub, Ig PJU
c.Pengaduan lewat WA PJU, ATCS, WA Pejabat, WA Petugas
d.Pengaduan melalui Telpon
vPenanganan
a.Petugas Penerima Pengaduan langsung menghubungi Pejabat yang berwenang dan menindaklanjutinya dengan memberikan jawaban dan untuk pengaduan teknis / Lapangan di teruskan ke Tim Petugas Penanganan Pengaduan ; sehingga Pengaduan hanya diketahui oleh Kasi/Staf yang menangani
b.Petugas Penerima Pengaduan meneruskan pengaduan ke Pejabat Penghubung dan diteruskan ke Grup WA Struktural untuk dikoordinasikan dan ditindaklanjuti
vSulitnya mengakses Pengaduan yang sudah ditangani dan belum ditangani
1.Gambaran Konsep inovasi yang ingin dibuat
Untuk inovasi dalam penanganan pengaduan masalah perhubungan yang mencakup berbagai aspek seperti penerangan jalan umum, angkutan dan terminal, pengendalian lalu lintas, hingga pengisian survei kepuasan masyarakat, berikut konsep yang dapat dipertimbangkan:
1. Platform Integrasi Pengaduan Perhubungan (PIPP):Sebuah platform berbasis aplikasi web dan seluler yang mengintegrasikan semua pengaduan terkait permasalahan perhubungan, seperti penerangan jalan, angkutan, terminal, lalu lintas, dan lain-lain, dalam satu aplikasi. Masyarakat dapat mengirimkan laporan dengan fitur yang memungkinkan penambahan foto, deskripsi, dan lokasi.Laporan akan diteruskan langsung ke dinas terkait untuk ditangani secara spesifik sesuai jenis keluhan.
2. Sistem Pelaporan Berbasis AI dan Machine Learning:Memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk mengkategorikan dan mengklasifikasikan laporan pengaduan berdasarkan prioritas dan urgensi. Misalnya, laporan mengenai lampu jalan yang mati di daerah rawan kriminal akan diberi prioritas lebih tinggi.Sistem ini juga dapat memberi respons otomatis, memberikan status laporan kepada pelapor, atau memberikan informasi update terkait langkah penanganan yang sudah dilakukan.
3. Dashboard Monitoring & Analytics untuk Pengambil Kebijakan:Dashboard interaktif bagi instansi terkait untuk memantau jenis, frekuensi, dan lokasi pengaduan secara real-time.Analisis data yang dihasilkan membantu dalam menentukan area dengan masalah berulang, serta merencanakan kebijakan yang lebih tepat sasaran, baik itu terkait perbaikan infrastruktur maupun peningkatan layanan transportasi.
4. Integrasi dengan CCTV dan ATCS:Sistem pengaduan dapat diintegrasikan dengan perangkat CCTV dan ATCS untuk memverifikasi laporan dan mempercepat respon. Misalnya, jika ada laporan mengenai kecelakaan atau kemacetan di titik tertentu, sistem bisa segera memberikan laporan visual kepada petugas untuk memutuskan tindakan yang akan diambil.
5. Pengisian Survei Kepuasan Masyarakat Berbasis Notifikasi:Setiap pelapor akan menerima notifikasi pengisian survei kepuasan melalui aplikasi setelah masalah mereka ditangani.Survei ini terintegrasi langsung dengan sistem sehingga feedback dapat dianalisis secara otomatis untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
6. Gamifikasi untuk Partisipasi Masyarakat:Untuk mendorong lebih banyak pelaporan, fitur gamifikasi dapat diterapkan, seperti poin yang diberikan kepadapengguna yang aktif melaporkan permasalahan atau mengisi survei kepuasan. Poin ini bisa ditukar dengan reward tertentu, misalnya voucher transportasi atau diskon parkir.
7. Pelaporan dengan Teknologi Geotagging:Pengaduan dapat dikirimkan dengan koordinat GPS yang otomatis menandai lokasi. Fitur ini sangat berguna untuk pengaduan penerangan jalan atau pengaturan lalu lintas, sehingga memudahkan petugas mengidentifikasi lokasi yang tepat dan memerlukan penanganan.
Inovasi-inovasi di atas tidak hanya akan mempercepat penanganan pengaduan, namun juga meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menciptakan lingkungan perhubungan yang aman dan nyaman.
Tujuan inovasi dalam penanganan pengaduan masyarakat adalah untuk meningkatkan kualitas respons dan efektivitas dalam menyelesaikan masalah yang disampaikan masyarakat. Berikut adalah beberapa tujuan spesifiknya:
1. Meningkatkan Efisiensi Proses: Dengan inovasi, penanganan pengaduan menjadi lebih cepat, terutama jika menggunakan teknologi seperti aplikasi digital atau platform online. Ini mempercepat alur dari penerimaan hingga penyelesaian pengaduan.
2. Transparansi dan Akuntabilitas: Sistem inovatif, terutama yang berbasis teknologi, memungkinkan masyarakat memantau status pengaduan mereka. Ini meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga atau institusi terkait.
3. Mendekatkan Pemerintah dengan Masyarakat: Dengan adanya saluran pengaduan yang lebih mudah diakses, masyarakat merasa lebih dekat dan lebih terdengar oleh pihak berwenang, meningkatkan partisipasi dalam pelaporan dan saran.
4. Meningkatkan Kepuasan Masyarakat: Respons yang lebih cepat dan proses yang transparan meningkatkan kepuasan masyarakat, karena mereka merasa pengaduan mereka direspons dengan baik.
5. Analisis Data untuk Perbaikan Layanan: Inovasi pengaduan juga memungkinkan pengumpulan data pengaduan yang dapat digunakan untuk analisis. Ini membantu instansi dalam mengidentifikasi area yang sering dikeluhkan dan memperbaiki sistem atau layanan terkait.
6. Mendorong Kolaborasi Lintas Sektor: Inovasi juga dapat mendorong berbagai instansi atau lembaga untuk bekerja sama menangani pengaduan tertentu yang memerlukan koordinasi antar sektor.
Dengan adanya inovasi dalam penanganan pengaduan masyarakat, diharapkan ada peningkatan kecepatan, ketepatan, dan transparansi dalam merespons kebutuhan masyarakat.
Inovasi dalam penanganan pengaduan masyarakat terkait perhubungan memiliki manfaat yang signifikan bagi pemerintah, masyarakat, dan pihak penyedia layanan transportasi. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:
1. Peningkatan Respons dan Kepuasan Masyarakat: Inovasi memudahkan masyarakat untuk menyampaikan keluhan atau masukan dengan cepat dan efektif. Misalnya, melalui aplikasi atau platform digital, masyarakat bisa melaporkan masalah di jalan, keterlambatan transportasi, atau kondisi fasilitas publik, yang kemudian dapat ditanggapi lebih cepat.
2. Transparansi dan Akuntabilitas: Sistem pengaduan yang inovatif, seperti pelaporan melalui aplikasi atau situs web resmi, memungkinkan masyarakat untuk melacak status aduan mereka. Hal ini meningkatkan transparansi dan akuntabilitas karena masyarakat bisa memantau progres penyelesaian dari pengaduan yang disampaikan.
3. Pengumpulan Data untuk Peningkatan Layanan: Data yang terkumpul dari pengaduan dapat dianalisis untuk menemukan pola atau tren tertentu, misalnya area yang sering mengalami kemacetan atau jenis masalah yang sering dikeluhkan. Data ini bermanfaat bagi pemerintah atau operator transportasi untuk meningkatkan kualitas layanan.
4. Efisiensi Operasional: Sistem pengaduan yang inovatif memungkinkan respons lebih cepat dan tepat, mengurangi proses manual dan memungkinkan penanganan masalah secara real-time. Hal ini membantu menghemat sumber daya dan waktu dalam merespons keluhan masyarakat.
5. Pencegahan Masalah yang Berulang: Melalui inovasi, pihak terkait dapat memetakan area atau jenis permasalahan yang sering terjadi, sehingga dapat diambil tindakan pencegahan lebih dini. Ini membantu mengurangi kemungkinan masalah yang sama terulang kembali di masa depan.
6. Kolaborasi Antar-Pihak yang Lebih Efektif: Platform pengaduan inovatif memungkinkan kolaborasi antara instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat. Ini menciptakan saluran komunikasi yang lebih terstruktur sehingga setiap pihak tahu peran dan tanggung jawab mereka dalam menyelesaikan aduan.
7. Meningkatkan Keselamatan dan Keamanan: Dengan penanganan pengaduan yang lebih cepat dan efisien, masalah-masalah terkait keselamatan, seperti jalan berlubang atau peralatan transportasi yang rusak, bisa segera ditangani. Ini membantu meningkatkan keselamatan pengguna jalan dan penumpang.
8. Mendukung Pengembangan Kebijakan Berbasis Data: Data pengaduan masyarakat dapat digunakan oleh pemerintah untuk merancang kebijakan transportasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lapangan, sehingga kebijakan tersebut lebih efektif dan responsif.
Secara keseluruhan, inovasi dalam penanganan pengaduan masyarakat mengenai perhubungan meningkatkan kualitas layanan transportasi, memperkuat kepercayaan masyarakat, serta mendukung perencanaan transportasi yang lebih baik dan berorientasi pada kebutuhan nyata di lapangan.
12
SI - TRALAJU (Sistem Informasi Titik Rambu dan Lampu PJU)
DINHUB
Digital
Detail Inovasi
DINHUB
SI - TRALAJU (Sistem Informasi Titik Rambu dan Lampu PJU)
M. ROFIKIN, S.M
Digital
Inovasi pemetaan titik lokasi rambu dan lampu penerangan jalan umum (PJU) menjadi penting seiring dengan kebutuhan akan infrastruktur transportasi yang lebih tertata dan efisien. Rambu lalu lintas dan lampu PJU berperan penting dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, baik siang maupun malam hari. Namun, di berbagai daerah, pendataan terhadap titik-titik lokasi rambu dan lampu PJU masih bersifat manual atau bahkan belum terdokumentasi secara baik. Hal ini menyebabkan beberapa masalah, seperti:
Ketidakefisienan Penanganan: Tanpa data lokasi yang jelas, tim pemelihara jalan mengalami kesulitan dalam menemukan dan memperbaiki rambu atau PJU yang rusak, sehingga memerlukan waktu lebih lama dalam menangani masalah.
Keselamatan Pengguna Jalan yang Terancam: Rambu yang hilang atau lampu PJU yang padam dapat meningkatkan risiko kecelakaan, terutama pada malam hari atau di daerah yang minim pencahayaan.
Keterbatasan Anggaran dan Efektivitas Penggunaan Sumber Daya: Ketiadaan data pemetaan yang akurat membuat perencanaan dan pengalokasian anggaran menjadi kurang efektif, sehingga sering kali biaya perbaikan dan perawatan membengkak.
Keterbatasan Akses Informasi: Tanpa sistem pemetaan yang baik, masyarakat dan pemerintah kesulitan mengakses informasi terkait kondisi rambu dan PJU di daerah tertentu.
Oleh karena itu, inovasi berupa sistem pemetaan titik lokasi rambu dan lampu PJU sangat dibutuhkan. Dengan pemetaan digital, diharapkan ada basis data yang akurat dan real-time, yang dapat diakses oleh instansi terkait untuk memantau, merencanakan, serta mengambil tindakan dengan lebih cepat dan tepat sasaran.
Inovasi pemetaan titik lokasi rambu dan lampu penerangan jalan umum (PJU) berfokus pada penggunaan teknologi digital dan sistem informasi geografis (SIG) untuk mengidentifikasi, mendata, dan memantau posisi setiap rambu lalu lintas dan lampu PJU secara akurat. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan sistem yang terintegrasi, mudah diakses, dan up-to-date sehingga pemeliharaan dan pengelolaan infrastruktur jalan menjadi lebih efisien.
Berikut adalah konsep utama dalam inovasi ini:
Penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) SIG memungkinkan pemetaan lokasi rambu dan lampu PJU dengan akurat berdasarkan koordinat geografis. Setiap titik rambu dan PJU akan dimasukkan ke dalam peta digital, lengkap dengan informasi kondisi, jenis rambu atau PJU, dan tanggal pemasangan atau pemeliharaan terakhir. Hal ini memungkinkan visualisasi data yang mudah diakses oleh instansi terkait.
Pemanfaatan Teknologi IoT (Internet of Things) Dalam inovasi ini, teknologi IoT dapat diterapkan untuk memonitor kondisi lampu PJU secara real-time. Dengan memasang sensor pada lampu PJU, status operasional (menyala/padam) bisa langsung terpantau di sistem pusat. Jika terjadi kerusakan, notifikasi otomatis akan dikirim ke petugas pemeliharaan sehingga perbaikan bisa segera dilakukan.
Dengan konsep ini, diharapkan pengelolaan rambu dan PJU dapat lebih cepat, tepat, dan efisien. Inovasi ini mendukung pengurangan biaya operasional, peningkatan keselamatan jalan, serta pemberian layanan publik yang lebih responsif.
Inovasi pemetaan titik lokasi rambu dan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan infrastruktur jalan melalui teknologi modern. Berikut adalah tujuan utama dari inovasi ini:
Meningkatkan Efektivitas Pemeliharaan dan Perbaikan Dengan data lokasi yang akurat, tim pemelihara dapat mengetahui dengan pasti lokasi rambu dan PJU yang rusak atau membutuhkan perawatan. Hal ini mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk pemeliharaan, karena petugas dapat langsung menuju lokasi yang tepat.
Meningkatkan Keselamatan dan Kenyamanan Pengguna Jalan Rambu lalu lintas dan lampu PJU yang terdata dan terpantau secara real-time dapat meningkatkan keselamatan pengguna jalan, terutama di malam hari. Pemetaan ini membantu memastikan bahwa semua rambu berada di lokasi strategis dan berfungsi optimal, serta lampu PJU menyala pada tempat yang dibutuhkan.
Mengoptimalkan Penggunaan Anggaran Dengan data pemetaan yang akurat, pemerintah dapat merencanakan anggaran pemeliharaan dan pemasangan rambu serta PJU dengan lebih efektif, menghindari pemborosan, dan memastikan dana digunakan untuk daerah yang paling membutuhkan.
Mempercepat Tindak Lanjut Laporan Masyarakat Sistem pemetaan ini memudahkan masyarakat untuk melaporkan kerusakan atau ketidaksempurnaan rambu dan PJU. Laporan tersebut bisa langsung diterima oleh instansi terkait untuk segera ditindaklanjuti. Dengan demikian, respons terhadap keluhan masyarakat bisa lebih cepat dan tepat.
Mendukung Pengambilan Keputusan Berbasis Data Data pemetaan dapat dianalisis untuk melihat pola atau tren tertentu, seperti area dengan penerangan minim atau rambu yang sering rusak. Analisis ini akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan untuk peningkatan infrastruktur secara strategis, termasuk pemasangan rambu dan lampu PJU baru di area yang membutuhkannya.
Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Sistem ini memungkinkan masyarakat untuk mengakses informasi terkait rambu dan PJU di wilayah mereka, menciptakan transparansi dalam pengelolaan fasilitas umum. Dengan adanya akses publik terhadap data ini, masyarakat dapat melihat dan memahami alokasi anggaran yang lebih terbuka, sehingga meningkatkan kepercayaan terhadap instansi terkait.
Dengan tujuan-tujuan ini, inovasi pemetaan titik lokasi rambu dan lampu PJU diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat serta meningkatkan efisiensi pengelolaan infrastruktur transportasi secara menyeluruh.
Inovasi pemetaan titik lokasi rambu dan lampu penerangan jalan umum (PJU) memberikan berbagai manfaat yang signifikan bagi masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait lainnya dalam mengelola infrastruktur jalan. Berikut adalah manfaat utama dari inovasi ini:
Peningkatan Keselamatan Jalan Dengan memastikan setiap rambu dan lampu PJU berfungsi optimal di lokasi yang tepat, pemetaan ini membantu meningkatkan keselamatan pengguna jalan. Penerangan yang memadai dan rambu yang jelas mengurangi risiko kecelakaan, terutama di area dengan potensi bahaya tinggi atau di malam hari.
Efisiensi dalam Pemeliharaan dan Perbaikan Data pemetaan mempermudah tim pemeliharaan untuk mengetahui lokasi pasti rambu dan PJU yang memerlukan perbaikan. Ini mengurangi waktu pencarian, meningkatkan efisiensi kerja, dan meminimalkan biaya operasional dalam perbaikan dan perawatan infrastruktur jalan.
Penghematan Anggaran dan Pengalokasian yang Tepat Sasaran Pemerintah dapat mengalokasikan anggaran secara lebih efektif, karena data pemetaan memungkinkan identifikasi area yang paling membutuhkan penambahan atau perbaikan rambu dan PJU. Ini membantu dalam mengoptimalkan penggunaan anggaran dan menghindari pemborosan pada area yang sudah tercukupi.
Peningkatan Respons terhadap Laporan Masyarakat Inovasi ini memungkinkan masyarakat untuk melaporkan kerusakan atau ketidaksempurnaan rambu dan PJU secara langsung. Pihak terkait dapat menindaklanjuti laporan dengan cepat, meningkatkan kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan publik.
Dukungan terhadap Perencanaan Infrastruktur yang Berkelanjutan Data pemetaan dapat digunakan untuk analisis jangka panjang, membantu perencanaan infrastruktur yang lebih baik. Pemerintah dapat melihat tren kerusakan atau kekurangan penerangan, sehingga dapat membuat kebijakan yang lebih berkelanjutan untuk jangka panjang.
Akses Informasi yang Transparan dan Terbuka Sistem pemetaan ini dapat diakses oleh publik, memberikan transparansi dalam pengelolaan fasilitas umum. Masyarakat bisa melihat kondisi rambu dan PJU di daerah mereka, sehingga merasa lebih terlibat dan mendukung kegiatan pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur.
Peningkatan Efektivitas Pengawasan dan Pengambilan Keputusan Dengan data yang terstruktur dan akurat, pengawasan infrastruktur jalan dapat dilakukan dengan lebih efektif. Instansi pemerintah dapat membuat keputusan berbasis data dalam meningkatkan infrastruktur, seperti menentukan lokasi prioritas pemasangan rambu dan PJU baru.
Pengurangan Dampak Lingkungan Dengan adanya pemetaan yang akurat, pemasangan dan pemeliharaan lampu PJU dapat diatur lebih efisien, termasuk penggunaan teknologi hemat energi seperti lampu LED atau sensor otomatis. Ini tidak hanya menghemat energi, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan dari konsumsi listrik yang berlebihan.
Secara keseluruhan, inovasi pemetaan titik lokasi rambu dan lampu PJU memberikan manfaat yang luas, baik dari segi keselamatan, ekonomi, efisiensi, maupun lingkungan. Manfaat-manfaat ini berkontribusi pada pembangunan infrastruktur jalan yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.
13
PESAN UDIN TANGKAS (Program Edukasi Anak Usia Dini Tanggap Keselamatan Lalu Lintas)
DINHUB
Non Digital
Detail Inovasi
DINHUB
PESAN UDIN TANGKAS (Program Edukasi Anak Usia Dini Tanggap Keselamatan Lalu Lintas)
Agung Jaya Kusuma Aji, SH.
Non Digital
Keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan, dan/atau lingkungan (Pasal 1 angka 31 UU No. 22 Tahun 2009). Keselamatan lalu lintas di Indonesia masih menjadi perhatian serius, terutama bagi anak-anak usia dini yang rentan terhadap risiko kecelakaan di jalan. Berdasarkan wawancara Radio Kota Batik dengan Kasatlantas Polres Pekalongan Kota, angka kecelakaan lalu lintas masih cukup tinggi, tercatat sejak awal tahun hingga April 2024 terdapat 47 Kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia sebanyak 14 orang atau rata - rata 3-4 korban meninggal dunia setiap bulannya (RADIO KOTA BATIK PEKALONGAN). Banyaknya kasus ini menunjukkan bahwa pemahaman dan kesadaran tentang keselamatan lalu lintas perlu ditanamkan sejak usia dini.
Saat ini, berbagai kampanye keselamatan lalu lintas telah dilakukan oleh pemerintah dan lembaga non-pemerintah. Namun, fokusnya masih dominan pada pengendara dewasa dan belum menjangkau anak usia dini secara maksimal. Di sisi lain, anak-anak usia dini sangat mudah dipengaruhi oleh contoh dan pelajaran yang mereka terima, sehingga penting untuk memperkenalkan keselamatan lalu lintas sejak usia dini dengan pendekatan yang sesuai, seperti visual dan aktivitas interaktif.
Program Edukasi Anak Usia Dini Tanggap Keselamatan Lalu Lintas (PESAN UDIN TANGKAS) akan dirancang dengan konsep edukasi interaktif dan berbasis komunitas, di mana anak-anak usia dini dapat belajar mengenai keselamatan lalu lintas secara menyenangkan dan mudah dipahami. Program ini menggabungkan media visual, teknologi, dan aktivitas lapangan untuk memperkuat pemahaman anak-anak akan pentingnya keselamatan lalu lintas.
Beberapa elemen inovatif dari konsep ini:
1.Maskot Edukatif “Udin” sebagai Figur Utama
Karakter Maskot: Udin adalah karakter anak pesisir yang memiliki karakteristik ramah dan teladan dalam berlalu lintas, mengenakan rompi dan helm keselamatan. Figur ini akan muncul dalam berbagai media program, seperti buku cerita, poster, dan materi video.
Peran Maskot: Udin akan memandu anak-anak melalui cerita, permainan, dan kegiatan di lapangan untuk memahami aturan dasar lalu lintas dengan lebih mudah.
2. Modul Pembelajaran Interaktif
Buku Cerita Bergambar: Modul edukasi berupa buku cerita bergambar dengan tema keselamatan lalu lintas. Cerita ini menampilkan petualangan Udin dalam situasi lalu lintas sehari-hari dan memberikan contoh tindakan yang aman.
Permainan Edukatif: Permainan papan atau kartu yang mengajarkan aturan dasar, seperti arti lampu lalu lintas, penyeberangan yang aman, dan rambu-rambu lalu lintas. Permainan ini dirancang agar anak-anak dapat belajar melalui pengalaman bermain yang interaktif.
3. Aktivitas Lapangan Edukatif di “Taman Lalu Lintas (Zona Lalu lintas mini)”
Simulasi Lalu Lintas di Area Tertentu: Program akan menyediakan area khusus yang dibuat menjadi zona lalu lintas mini, lengkap dengan penyeberangan, rambu, dan lampu lalu lintas. Anak-anak dapat berlatih langsung menyeberang jalan, mengenali tanda lalu lintas, dan berlatih berjalan kaki dengan aman.
Role-Playing dengan Petugas Lalu Lintas: Di dalam zona mini ini, petugas lalu lintas atau sukarelawan berperan sebagai mentor yang memberikan arahan praktis mengenai keselamatan di jalan.
4. Media Sosial dan Kampanye Digital untuk Meningkatkan Kesadaran
Video Animasi Udin: Pembuatan video animasi singkat yang menampilkan Udin dalam berbagai situasi lalu lintas. Video ini akan diunggah di media sosial dan bisa diakses oleh keluarga dan sekolah, sehingga pesan keselamatan lalu lintas dapat tersebar lebih luas.
Tantangan Media Sosial: Tantangan berbasis video, seperti “30 Hari Sadar Lalu Lintas” untuk mendorong anak-anak, keluarga, dan komunitas berbagi video mengenai praktik berlalu lintas yang aman.
5. Evaluasi dan Umpan Balik yang Berkelanjutan
Kuis dan Evaluasi Ringan: Untuk mengevaluasi pemahaman anak-anak, program akan menyertakan kuis atau kegiatan evaluasi ringan setelah sesi edukasi. Evaluasi ini juga dapat dilakukan dalam bentuk permainan interaktif.
Peningkatan Program Berdasarkan Umpan Balik: Setiap sekolah atau komunitas yang melaksanakan program ini akan memberikan umpan balik untuk terus meningkatkan kualitas dan efektivitas program, sehinggaPESAN UDIN TANGKAS dapat disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
Konsep inovasi PESAN UDIN TANGKAS dirancang untuk mendekatkan anak-anak usia dini dengan keselamatan lalu lintas melalui karakter yang ramah, media interaktif, dan aktivitas praktis. Dengan pendekatan yang menyenangkan dan kolaboratif, diharapkan program ini mampu menanamkan kesadaran lalu lintas yang kuat pada anak-anak sehingga kedepannya tercipta budaya berlalu lintas yang lebih aman.
Program Edukasi Anak Usia Dini Tanggap Keselamatan Lalu Lintas (PESAN UDIN TANGKAS) berupaya menjawab kebutuhan ini dengan pendekatan yang lebih proaktif dan terintegrasi, melibatkan sekolah, orang tua, dan komunitas untuk menciptakan lingkungan aman yang mendukung pendidikan lalu lintas bagi anak-anak. Program ini dirancang untuk membantu anak-anak mengenali aturan lalu lintas dasar, mengembangkan kesadaran terhadap potensi bahaya di jalan, serta menumbuhkan perilaku yang lebih aman dan disiplin sejak dini.
Dengan adanya PESAN UDIN TANGKAS, diharapkan kesadaran dan pemahaman anak-anak mengenai keselamatan lalu lintas akan meningkat, dan angka kecelakaan yang melibatkan anak-anak dapat ditekan, menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi mereka.
Program Edukasi Anak Usia Dini Tanggap Keselamatan Lalu Lintas (PESAN UDIN TANGKAS) akan memberikan manfaat yang signifikan dalam membentuk anak-anak dan masyarakat yang sadar akan pentingnya keselamatan lalu lintas. Program ini tidak hanya membekali anak-anak dengan pengetahuan dasar, tetapi juga membangun budaya keselamatan yang bisa berdampak positif bagi seluruh komunitas.
14
CINTA (CCTV Interaktif)
DINHUB
Digital
Detail Inovasi
DINHUB
CINTA (CCTV Interaktif)
NOVA TRI HARTANTO
Digital
Latar Belakang
Live streaming ATCS (Area Traffic Control System) di Kota Pekalongan merupakan inisiatif untuk meningkatkan pengawasan dan manajemen lalu lintas di daerah tersebut. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan dan kepadatan lalu lintas, kebutuhan akan sistem yang efisien untuk memantau dan mengatur arus lalu lintas menjadi semakin penting. Live streaming ATCs memungkinkan pihak berwenang untuk memantau kondisi lalu lintas secara real-time, sehingga dapat mengambil tindakan yang cepat dan tepat dalam mengatasi kemacetan atau insiden yang terjadi.
Gambaran Kondisi Saat Ini
Saat ini, Kota Pekalongan telah mengimplementasikan beberapa titik CCTV yang tersebar di berbagai lokasi strategis untuk mendukung sistem ATCS. Namun kondisi saat ini live streaming tersebut mati dan belum bisa diperbaiki. Selain itu kondisi live streaming hanya satu arah yaitu dari ATCS ke masyarakat. Masyarakat hanya dapat melihat streaming arus lalu lintas dari hp atau komputer.
Integrasi sistem CCTV dengan fitur live streaming interaktif memberikan peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan lalu lintas dan keamanan di lingkungan mereka. Melalui platform ini, pengguna dapat mengakses informasi lalu lintas secara langsung dan memberikan umpan balik mengenai kondisi yang mereka temui.
Konsep Interaktivitas
Akses Publik: Masyarakat dapat mengakses live streaming dari CCTV yang dipasang di berbagai lokasi strategis. Ini membantu mereka merencanakan perjalanan dengan lebih baik, terutama di area yang sering mengalami kemacetan.
Umpan Balik Masyarakat: Pengguna dapat memberikan laporan atau komentar mengenai kondisi lalu lintas secara langsung melalui aplikasi atau platform yang disediakan. Misalnya, mereka bisa melaporkan kecelakaan, kemacetan, atau pelanggaran lalu lintas.
Fitur Interaktif:
Chat atau Forum Diskusi: Masyarakat dapat berdiskusi mengenai kondisi lalu lintas atau berbagi tips berkendara.
Polling dan Survei: Untuk mengumpulkan pendapat masyarakat mengenai rute alternatif atau perbaikan infrastruktur.
Notifikasi dan Peringatan: Sistem dapat memberikan notifikasi kepada pengguna mengenai kondisi lalu lintas terkini atau kejadian penting, seperti kecelakaan atau penutupan jalan.
Manfaat
Peningkatan Kesadaran: Masyarakat menjadi lebih sadar akan kondisi lalu lintas dan dapat berkontribusi dalam pengelolaan lalu lintas.
Kolaborasi: Membangun hubungan yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat dalam hal pengelolaan lalu lintas dan keamanan.
Data yang Berharga: Informasi yang dikumpulkan dari umpan balik masyarakat dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut dan perbaikan sistem lalu lintas.
Implementasi
Untuk mengimplementasikan sistem ini, diperlukan beberapa langkah:
Pengembangan Platform: Membuat aplikasi atau website yang memungkinkan akses ke live streaming dan fitur interaktif.
Integrasi dengan Sistem yang Ada: Menghubungkan platform dengan sistem CCTV yang sudah ada untuk memastikan data dapat diakses secara real-time.
Sosialisasi kepada Masyarakat: Mengedukasi masyarakat tentang penggunaan platform dan manfaatnya.
Monitoring dan Evaluasi: Secara berkala mengevaluasi efektivitas sistem dan melakukan perbaikan berdasarkan umpan balik yang diterima.
Kesimpulan
CCTV live streaming interaktif tidak hanya meningkatkan transparansi dalam pengelolaan lalu lintas, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk terlibat aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan mereka. Dengan kolaborasi yang baik antara pihak berwenang dan masyarakat, diharapkan sistem ini dapat berkontribusi pada lalu lintas yang lebih aman dan efisien di Kota Pekalongan.
Tujuan Inovasi CCTV Live Streaming Interaktif
Inovasi CCTV live streaming interaktif bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pemantauan dan manajemen lalu lintas, serta memperkuat keterlibatan masyarakat. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari inovasi ini:
Meningkatkan Transparansi Live streaming memberikan akses langsung kepada masyarakat untuk melihat kondisi lalu lintas secara real-time, sehingga meningkatkan transparansi dalam pengelolaan lalu lintas dan keamanan publik.
Memfasilitasi Partisipasi Masyarakat Dengan fitur interaktif, masyarakat dapat memberikan umpan balik, melaporkan kejadian, dan berpartisipasi dalam diskusi mengenai kondisi lalu lintas, sehingga menciptakan kolaborasi yang lebih baik antara pemerintah dan warga.
Meningkatkan Responsivitas Sistem ini memungkinkan pihak berwenang untuk merespons insiden atau kemacetan dengan lebih cepat, berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat dan data real-time dari CCTV.
Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas Dengan pemantauan yang lebih baik dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan keselamatan di jalan.
Pengumpulan Data dan Analisis Data yang dihasilkan dari interaksi pengguna dapat digunakan untuk analisis mendalam mengenai pola lalu lintas, kecenderungan pelanggaran, dan area yang membutuhkan perhatian lebih dalam perencanaan infrastruktur.
Pendidikan dan Kesadaran Lalu Lintas Masyarakat dapat lebih memahami dinamika lalu lintas, serta pentingnya disiplin berlalu lintas melalui informasi yang disediakan, sehingga meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara.
Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya Dengan informasi yang akurat dan real-time, pihak berwenang dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien untuk penegakan hukum dan perbaikan infrastruktur.
Inovasi Teknologi Mendorong penggunaan teknologi terkini dalam sistem manajemen lalu lintas, yang dapat diadaptasi dan diterapkan di daerah lain, sehingga menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam penggunaan teknologi untuk kepentingan publik.
Kesimpulan
Inovasi CCTV live streaming interaktif bertujuan untuk menciptakan sistem lalu lintas yang lebih aman, efisien, dan responsif, dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengawasan dan pengelolaan lalu lintas. Dengan kolaborasi yang baik antara teknologi dan partisipasi publik, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua pengguna jalan.
Tujuan Inovasi CCTV Live Streaming Interaktif
Inovasi CCTV live streaming interaktif bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pemantauan dan manajemen lalu lintas, serta memperkuat keterlibatan masyarakat. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari inovasi ini:
Meningkatkan Transparansi Live streaming memberikan akses langsung kepada masyarakat untuk melihat kondisi lalu lintas secara real-time, sehingga meningkatkan transparansi dalam pengelolaan lalu lintas dan keamanan publik.
Memfasilitasi Partisipasi Masyarakat Dengan fitur interaktif, masyarakat dapat memberikan umpan balik, melaporkan kejadian, dan berpartisipasi dalam diskusi mengenai kondisi lalu lintas, sehingga menciptakan kolaborasi yang lebih baik antara pemerintah dan warga.
Meningkatkan Responsivitas Sistem ini memungkinkan pihak berwenang untuk merespons insiden atau kemacetan dengan lebih cepat, berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat dan data real-time dari CCTV.
Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas Dengan pemantauan yang lebih baik dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan keselamatan di jalan.
Pengumpulan Data dan Analisis Data yang dihasilkan dari interaksi pengguna dapat digunakan untuk analisis mendalam mengenai pola lalu lintas, kecenderungan pelanggaran, dan area yang membutuhkan perhatian lebih dalam perencanaan infrastruktur.
Pendidikan dan Kesadaran Lalu Lintas Masyarakat dapat lebih memahami dinamika lalu lintas, serta pentingnya disiplin berlalu lintas melalui informasi yang disediakan, sehingga meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara.
Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya Dengan informasi yang akurat dan real-time, pihak berwenang dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien untuk penegakan hukum dan perbaikan infrastruktur.
Inovasi Teknologi Mendorong penggunaan teknologi terkini dalam sistem manajemen lalu lintas, yang dapat diadaptasi dan diterapkan di daerah lain, sehingga menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam penggunaan teknologi untuk kepentingan publik.
Kesimpulan
Inovasi CCTV live streaming interaktif bertujuan untuk menciptakan sistem lalu lintas yang lebih aman, efisien, dan responsif, dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengawasan dan pengelolaan lalu lintas. Dengan kolaborasi yang baik antara teknologi dan partisipasi publik, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua pengguna jalan.
15
PAK JALI (PELAPORAN KERUSAKAN JALAN LINGKUNGAN)
DINPERKIM
Digital
Detail Inovasi
DINPERKIM
PAK JALI (PELAPORAN KERUSAKAN JALAN LINGKUNGAN)
Andrianto, S.T, M.T
Digital
Untuk mempermudah pengaduan masyarakat terkait kerusakan jalan lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Aplikasi yang bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat yang berguna untuk menjaring pengaduan terkait ketidaklayakan fasilitas umum berupa jalan lingkungan yang perlu perbaikan dengan segera.
Untuk mempermudah informasi tentang kerusakan jalan lingkungan yang ada di Kota Pekalongan.
Penanganan kerusakan jalan yang tepat sasaran.
Kemudahan pengaduan masyarakat.
16
DINAMIKA
DINPERPA
Non Digital
Detail Inovasi
DINPERPA
DINAMIKA
ANI KUSUMANINGRUM, S.Psi
Non Digital
Agribisnis melon menunjukkan prospek menjanjikan. Salah satunya adalah dengan cara budidaya tanaman melon hidroponik di dalam greenhouse. Greenhouse atau rumah kaca adalah struktur bangunan tertutup yang dirancang untuk membantu pertumbuhan tanaman dengan menciptakan lingkungan yang terkendali. Fungsi utama dari greenhouse adalah mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dengan mengatur suhu, kelembaban, pencahayaan, dan sirkulasi udara di dalamnya. Selain itu, greenhouse juga berfungsi sebagai perlindungan terhadap cuaca ekstrem, pengendalian hama dan penyakit, perpanjangan musim tanam, dan peningkatan produktivitas serta kualitas tanaman.
Budidaya tanaman di greenhouse membuka peluang bagi petani untuk meningkatkan hasil panen dan menghasilkan tanaman berkualitas tinggi sepanjang tahun. Terlebih lagi jika budidaya melon tersebut dikemas menjadi wisata petik buah secara langsung saat musim panen, sehingga masyarakat yang ingin menikmati wisata petik buah melon bisa datang langsung ke kebun. Nantinya, masyarakat yang datang bisa memetik buah melon sendiri, baru kemudian buah yang dipetik tersebut ditimbang dan dihitung harganya.
Hal inilah yang menjadi harapan kami untuk mewujudkan wisata edukasi di lingkungan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan. Budidaya tanaman melon di dalam greenhouse memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang besar, terutama jika dilakukan dengan baik dan benar. Tanaman buah melon, khususnya jenis premium, sangat menjanjikan untuk dikembangkan, mengingat nilai ekonomisnya cukup tinggi. Bisa dijual dipasaran dan menarik untuk menjadi wisata petik buah dan edukasi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu dilaksanakan pekerjaan pembuatan greenhouse, untuk selanjutnyadapat dilakukan pengelolaan lebih lanjut untuk budidaya melon secara hidroponik dalam rangka penyediaan buah-buahan lokal dan nantinya dapat sebagai tempat wisata edukasi terintegrasi.
Gambaran Konsep
Tujuan Inovasi
Manfaat Inovasi
17
BURHAN RAKUS
DINPERPA
Non Digital
Detail Inovasi
DINPERPA
BURHAN RAKUS
MOH. KARMANI, S. STP, M.M
Non Digital
Hama tikus yang menyerang sawah petani Kota Pekalongan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh kurang intensifnya strategi pengendalian yang dilakukan oleh petani. Selama ini petani mengendalikan hama tikus menggunakan umpan beracun yang dibeli di toko pertanian. Cara ini kurang efektif mengingat tikus merupakan hewan cerdik yang tinggal secara berkelompok dan bersifat jera umpan. Apabila ada satu anggota koloninya yang mati akibat umpan, maka dapat dipastikan anggota kelompok yang lain tidak akan memakan umpan tersebut lagi. Selain itu, daya reproduksi tikus yang luar biasa cepat dan banyak merupakan kendala serius yang harus dipertimbangkan. Hal ini tentu akan menjadi bom waktu jika tidak segera diuraikan.
Kunci utama dalam pengendalian tikus adalah kekompakan dan kesinambungan. Hama tikus datang untuk menguji kerukunan dan semangat gotong royong petani. Pengendalian hama tikus tidak cukup jika hanya menggunakan satu cara, petani harus mengkombinasikan berbagai cara, dilakukan secara serentak, dan konsisten sampai serangan benar-benar mereda. Dalam hal ini, Dinperpa selaku OPD yang membidangi pertanian di wilayah Kota Pekalongan akan memberikan pendampingan secara intensif kepada kelompok tani dalam melakukan strategi pengendalian hama tikus. Strategi pengendalian tersebut berupa kombinasi pengendalian kimia umpan antikoagulan yang tidak menimbulkan jera umpan dengan pengendalian hayati pelestarian musuh alami; tyto alba. Pengendalian hayati dengan Tyto Alba ini punya potensi yang besar karena satu ekor Tyto Alba dapat memangsa 8 ekor tikus setiap harinya. Sehingga pemasyarakatan pengendalian dengan Rubuha perlu dilakukan.
Pengendalian hayati dengan cara pelestarian musuh alami tikus berupa Tyto Alba dilakukan dengan membuat rumah burung hantu Tyto Alba di wilayah endemis tikus. Rumah burung hantu (Rubuha) dibuat seideal mungkin agar Tyto Alba liar yang ada di sekitar pertanaman tertarik untuk pindah dan menetap di Rubuha yang disediakan. Definisi 'ideal' yang dimaksud di sini adalah ruangan gelap berukuran 60x40x40 dengan ketinggian setara dengan gedung atau pohon tempat burung biasa hinggap. Nantinya akan diperbantukan satu rubuha kepada poktan sebagai contoh untuk kemudian poktan wajib memperbanyak rubuha secara swadaya sesuai jumlah yang diperlukan. Dalam pengelolaannya, petani didampingi PPL dan POPT akan melakukan pengecekan secara berkala apakah rubuha yang sudah dipasang ditempati burung hantu atau belum. Jika belum, maka langkah-langkah korektif selanjutnya dapat dilakukan.
Tujuan inovasi ini secara umum adalah mengendalikan hama tikus yang menyerang sawah petani di Kota Pekalongan dan memberikan informasi secara lengkap kepada petani mengenai cara pengendalian hama yang efektif sehingga dapat diterapkan secara mandiri oleh masing-masing kelompok.
Manfaat inovasi ini antara lain membangkitkan kembali kekompakan kelompok tani dalam pengendalian hama, penyebarluasan informasi strategi pengendalian hama yang efektif dan ramah lingkungan, meringankan biaya usaha tani karena petani tidak lagi perlu melakukan pengendalian kimia dengan rodentisida yang mahal, serta meningkatkan produktivitas hasil pertanian karena kehilangan hasil akibat serangan hama dapat ditekan.
18
Program Kelurahan Pelangi (Peduli Lingkungan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim)
DLH
Non Digital
Detail Inovasi
DLH
Program Kelurahan Pelangi (Peduli Lingkungan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim)
Dr. Sri Budi Santoso, M.Si
Non Digital
Adaptasi perubahan iklim adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim, termasuk keragaman iklim dan kejadian iklim ekstrim sehingga potensi kerusakan akibat perubahan iklim berkurang, peluang yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dapat dimanfaatkan, dan konsekuensi yang timbul akibat perubahan iklim dapat diatasi. Mitigasi perubahan iklim adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam upaya menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca sebagai bentuk upaya penanggulangan dampak perubahan iklim.
Upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dapat terintegrasi dengan kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah dilaksanakan masyarakat di tingkat lokal dengan memperhatikan faktor risiko iklim dan dampak perubahan iklim yang mungkin terjadi. Seluruh upaya yang telah dilaksanakan masyarakat, perlu diinventarisasi dan terdata dengan baik agar dapat diukur kontribusinya terhadap pencapaian target pengurangan emisi GRK dan peningkatan kapasitas adaptasi nasional.
Pendataan aksi lokal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dapat dilaksanakan melalui pendekatan yang bersifat bottom-up, yaitu dengan mendorong berbagai pihak mengumpulkan informasi mengenai kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh masyarakat dan dapat memberikan manfaat nyata terhadap upaya penanganan perubahan iklim.
Upaya pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu memisahkan sampah menjadi jenis organik dan anorganik. Kemudian mengolah sampah organik yaitu sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos. Selain itu juga mendaur ulang sampah anorganik yaitu sampah anorganik kering dapat didaur ulang serta mengurangi sampah plastic, sampah plastik dapat dikurangi dengan membawa kantong belanja sendiri, membawa botol minum atau tumbler, tidak menggunakan sedotan plastik, dan menghindari membeli makanan dan minuman kemasan plastik.
Isu lingkungan perlu melibatkan seluas mungkin pemangku kepentingan. Perlindungan & Pengelolaan lingkungan menentukan keberlanjutan Pembangunan dalam jangka Panjang. Perubahan iklim saat ini menjadi salah satu isu sentral lingkungan (Global, Nasional, Lokal). Kota Pekalongan menjadi salah satu daerah yang memiliki kerentanan tinggi dari perubahan iklim. Kelurahan dan RW langsung bersentuhan dengan perilaku masyarakat dalam Pembangunan daerah.
Program Kelurahan Pelangi (Peduli Lingkungan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim) adalah program untuk mendorong/ memperkuat kepedulian thd isu lingkungan secara umum, termasuk persoalan persampahan, dan perubahan iklim. Program Kelurahan PELANGI secara operasional dilaksanakan dalam bentuk Lomba Antar Kelurahan secara umum dan melibatkan satu RW di wilayah Kelurahan sebagai lokus unggulan.
Program Kelurahan Pelangi adalah program untuk mendorong/memperkuat kepedulian terhadap isu lingkungan secara umum, termasuk persoalan persampahan, dan perubahan iklim.
Program Kelurahan PELANGI secara operasional dilaksanakan dalam bentuk Lomba Antar Kelurahan secara umum dan melibatkan satu RW di wilayah Kelurahan sebagai lokus unggulan.
Tahapan Program Kelurahan Pelangi :
a.Penyusunan Pedoman Program Kelurahan PELANGI
b.Penyusunan Draf Awal Rencana Program
c.Konsultasi Publik
d.Finalisasi Pedoman (SK Wali Kota/ SK. Ka.DLH)
e.Sosialisasi Program PELANGI kepada lurah, camat & pemangku kepentingan terkait.
f.Pembentukan Tim/ Personil Teknis Kelurahan, Kecamatan
g.Pelatihan teknis bagi personil kelurahan
h.Lurah Memasukkan Form Usulan Nominasi Lomba
i.Penilaian Oleh Tim Kecamatan
j.Penilaian oleh Tim Kota
k.Pengumuman Pemenang Program dan Penyerahan Hadiah
l.Pelaporan dan Evaluasi
Umum:
Memperkuat upaya mewujudkan pembangunan kelurahan yang berwawasan lingkungan (green village) dalam mendukung terwujudnya pembangunan Kota Pekalongan yang maju dan berkelanjutan
Khusus:
Menyiapkan embrio kelurahan dan atau RW untuk mengikuti program kampung iklim (Proklim) secara nasional yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup, dan atau Program Desa Merdeka sampah di tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Meningkatkan kolaborasi dan keterlibatan masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya serta para pegiat lingkungan di tingkat kelurahan dan komunitas (RW-RT) dalam melakukan upaya penguatan edukasi, pemahaman, kepedulian, dan aksi terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta upaya penguatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dalam rangka mendukung perwujudan pembangunan yang berkelanjutan di Kota Pekalongan.
19
TARUNA TERA MAS
KEC. PEKALONGAN TIMUR
Non Digital
Detail Inovasi
KEC. PEKALONGAN TIMUR
TARUNA TERA MAS
SRI FADILLAH, S.AP.M.M.
Non Digital
Kecamatan Pekalongan Timur sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah Kecamatan Pekalongan Timur yaitu mendukung Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan umum di wilayah Kecamatan terutama untuk mendukung visi Kota Pekalongan yaitu “Mewujudkan Kota Pekalongan yang lebih Sejahtera, mandiri dan religius” dengan melaksanakan misi yang sesuai, yaitu misi ke-7 (tujuh) “Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Efisien Berdasarkan Prinsip-prinsip Good Governance dan Clean Government “ Untuk mewujudkan visi dan misi ini Kecamatan Pekalongan Timur melaksanakan berbagai kegiatan dengan tujuan untuk “Meningkatkan pelayanan publik” dan dengan sasaran : Meningkatnya akuntabilitas kinerja perangkat daerah Meningkatnya Tingkat kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat dan trantibum Namun dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya tersebut diatas, masih terdapat beberapa kendala yang mengharuskan Kecamatan Pekalongan Timur untuk lebih berpikir kreatif dan berusaha mengatasi hambatan-hambatan tersebut, dan akhirnya dapat diidentifikasikan beberapa isu strategis yang ada, yaitu : 1. Masih tingginya angka stunting di wilayah Kecamatan Pekalongan Timur. 2. Belum optimalnya peran Karang Taruna dalam peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat. 3. Belum terintegrasinya data kemiskinan dan penerima bantuan bantuan sosial 4. Masih minimnya kaderisasi Sumber Daya Masyarakat (SDM) bagi Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) seperti PKK, LPM, BKM, Karang Taruna 5. Masih tingginya angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kecamatan Pekalongan Timur. Dengan menggunakan metode analisa “ASTRID” yang dijelaskan pada BAB berikutnya, diperoleh satu isu strategis utama (core issue) yaitu : Belum optimalnya peran Karang Taruna dalam peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat
Karang Taruna yang merupakan organisasi kepemudaan juga sebagai salah satu LKK (Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan) sebagaimana ditetapkan dalam Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa, serta ditindaklanjuti dengan Peraturan Walikota Pekalongan Nomor 63 Tahun 2021 tentang Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan. Dalam menjalankan fungsinya sebagai LKK sepertinya belum optimal sebagaimana yang diharapkan, hal ini bisa jadi dikarenakan peran/kesempatan yang diberikan kepada kepengurusan dan anggota Karang Taruna yang belum maksimal.
Tujuan umum dari Rancangan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan Publik berupa “ TARUNA TERA MAS” Peningkatan Peran Karang Taruna Untuk Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pekalongan Timur, yaitu untuk mendukung dan memberikan fasilitasi kepada Karang Taruna dalam meningkatkan perannya dalam kegiatan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berdampak dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Pekalongan Timur. Sedangkan tujuan khusus dari RAPKPP yaitu : a. Tujuan jangka pendek dari RAPKPP ini yaitu memberikan fasilitasi dan dukungan kegiatan kepada Karang Taruna Kecamatan Pekalongan Timur dengan Jambore Karang Taruna dan Peningkatan Kapasitas Karang Taruna dengan Pelatihan Digital Marketing. b. Tujuan jangka menengahnya yaitu untuk memberikan peran dan melibatkan Karang Taruna dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat pemberdayaan di Kecamatan Pekalongan Timur. c. Tujuan jangka panjangnya yaitu Meningkatkan peran Karang Taruna Kecamatan Pekalongan Timur di kegiatan-kegiatan pemberdayaan yang diselenggarakan oleh OPD terkait di tingkat Kota Pekalongan serta melaksanakan Jambore Karang Taruna sebagai agenda rutin tahunan
Bagi Pemerintahan 1) Bagi Pemerintah Kota Pekalongan Merupakan salah satu tanggung jawab pemerintah untuk memberikan pembinaan kepada Karang Taruna agar lebih berperan dalam pembangunan. 2) Bagi internal Kecamatan Pekalongan Timur Menjadi nilai tambah dan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat terkait bidang pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan sosial.
Bagi Swasta Meningkatkan peran swasta dalam memberikan Coorporate Social Responsibility (CSR) melalui Karang Taruna untuk kegiatan dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat.
Bagi Masyarakat Memberikan harapan akan adanya peran Karang Taruna dalam kegiatan- kegiatannya yang dapat berpotensi meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
Bagi Akademisi Mendapatkan sumber materi guna riset dan bahan ajar tentang organisasi kepemudaan dan perannya dalam pembangunan .
Bagi Media Massa Peningkatan kerjasama dalam penyebarluasan informasi terkait peran Karang Taruna di Kecamatan Pekalongan Timur.
Adapun manfaat ekonomis dengan adanya Aksi Perubahan ini adalah dapat diformulasikan sebegai berikut : 1. Memberikan peningkatan penghasilan bagi para anggota Karang Taruna di Kecamatan Pekalongan Timur dengan berbagai kegiatan yang yang bernilai ekonomi dan menghasilkan keuntungan secara finansial. 2. Memberikan kesempatan berusaha dan bekerja kepada masyarakat sekitar dengan usaha-usaha yang dilaksanakan oleh anggota Karang Taruna di Kecamatan Pekalongan Timur. 3. Adanya efisiensi pada biaya penyelenggaraan rapat-rapat koordinasi yang tidak menggunakan anggaran pemerintah
20
TILIK
KELURAHAN GAMER
Non Digital
Detail Inovasi
KELURAHAN GAMER
TILIK
Mardiana Siti Halimah, S.Pd
Non Digital
Hasil survei yang dilakukan oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada tahun 2018 dalam Program for Internatinal Student Assessment (PISA) indeks literasi Indonesia menduduki posisi 71 dari 77 negara. Hasil survey serupa pada tahun 2022 - 2023 Indonesia mengalami kenaikan namun masih pada posisi 10 negara terendah.
Salah satu cara untuk meningkatkan indeks literasi adalah dengan meningkatkan budaya membaca. Namun upaya peningkatan minat baca melalui penyediaan sarana dan prasarana seperti perpustakaan desa belum bisa mengungkit indeks literasi. Ibarat disediakan tempat sampah namun masyarakan tidak terbiasa membuang sampah pada tempatnya.
Keluarga merupan wahana pertama dan utama bagi anak usia dini untuk mendapatkan pendidikan. Keluarga juga mempunyai fungsi budaya untuk membisakan aktivitas yang baik. Oleh sebab itu, untuk memutus kemalasan membaca dapat dilakukan mulai dari keluarga. Terutama ketika dalam keluarga tersebut masih ada anak usia dini. Caranya yaitu dengan membiasakan orang tua (ibu/ ayah) untuk bercerita kepada anaknya ketika hendak tidur. Hal ini akan memicu orang tua untuk mendapatkan bahan cerita dan memaksa orang tua untuk rajin membaca.
Untuk itu dirancang sebuah program yang disebut TILIK (Temani, Inspirasikan, Literasi dalam Keluarga) dengan tujuan meningkatkan indeks literasi melalui kunjungan dan pembinaan keluarga anak usia dini
TILIK (Temani, Inspirasikan, Literasi dalam Keluarga) adalah upaya untuk meningkatkankemampuan literasi pada anak usia dini dengan cara memantau, membina budaya literasi pada keluarganya yang dilakukan oleh Tim TILIK yang terdiri dari Sekretariat dan Tim Profesional (Dokter, Tentara, Polisi dan profesi lain yang ada di wilayah kelurahan) dengan tujuan menginspirasi anak usia dini serta mengkampanyekan kebiasaan orang tua bercerita kepada anak pada saat hendak tidur dan membiasakan aktivitas baik lainnya
Adapun tahapan kegiatannya sebagai berikut
Pembentukan Tim TILIK;
Penyusunan Materi TILIK yang meliputi: inspirasi pada anak usia dini, kebiasaan bercerita sebelum tidur dan membiasakan aktivitas yang baik;
Pemetaan dan pendataan keluarga anak usia dini;
Menyusun dan melaksankan jadwal kunjungan pembinaan keluarga anak usia dini dengan sasaran kelompok dasa wisma/ panca wisma;
Evaluasi hasil kegiatan
meningkatkan secara nyata kemampuan literasi pada anak usia dini dan keluarganya untuk berkontribusi bagi peningkatan indeks literasi pada cakupan wilayah yang lebih luas.
terinspirasinya anak usia dini dengan hadirnya pra profesional seperti dokter, guru, tentara dan lain-lain di hadapan mereka;
tercapainya peningkatan kemampuan literasi pada anak usia dini dan keluarganya;
meningkatnya pembiasaan aktivitas-aktivitas yang baik dalam keluarga.
21
SIPPRENBANG
KELURAHAN GAMER
Digital
Detail Inovasi
KELURAHAN GAMER
SIPPRENBANG
Drs. Slamet Samuji
Digital
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang dilaksankan secara bejenjang dari lingkat lini yaitu RT/ RW semakin kurang menarik karena terbatasnya ketersedian anggaran untuk merealisasi usulan masyarakat. Hal ini memicu apatisme masyarakat sehingga ketika dilakukan penjaringan usulan pembangunan mereka selalu menjawab bahwa usulan tahun yang lalu saja belum terrealisir. Tidak jarang terjadi penyusunan preoritas pembangunan didominasi oleh orang-orang yang "vocal". Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat mengakomodir usulan-usulan pembangunan dari masyarakat yang objektif dan terukur serta adanya jejak digital yang dapat ditelusuri. untuk itu diusulkan adanya Aplikasi Penetapan Preoritas Rencana Pembangunan (SIPPRENBANG)
SIPPRENBANG (Aplikasi Penetapan Preoritas Perencanaan Pembangunan) adalah sebuah aplikasi yang dirancang untuk dapat menampung usulan masyarakat dari tingkat RT/ RW dan menentukan skala preoritas usulan tersebut dengan cara pemberian score pada masing-masing tahapan. Adapun variabel scoring meliputi : Urgensi (kemendsakan), Dampak, Manfaat, Peranserta dan Swadaya.
meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap hasil penetapan skala preoritas dalam perencanaan pembangunan
meningkatkan motivasi dan peranserta masyarakat dalam perencanaan pembangunan di tingkat lini;
tersedianya skala preoritas perencanaan pembangunan yang objektif dan terukur;
tersedianya jejak digital perencanaan pembangunan di tingkat lini.
22
SIPEMKEL (Sistem Informasi Peta Mapping Kelurahan)
KELURAHAN KURIPAN YOSOREJO
Digital
Detail Inovasi
KELURAHAN KURIPAN YOSOREJO
SIPEMKEL (Sistem Informasi Peta Mapping Kelurahan)
Mahfud, S.Kom
Digital
Pengelolaan informasi kegiatan pemberdayaan masyarakat yang diwujudkan dengan peta mapping kelurahan dalam pengelompokan kegiatan di kelurahan.
Membuat peta master kelurahan di Google Maps dan dikembangkan dari master ke sub kegiatan-sub kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan kelurahan.
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai mapping kelurahan;
Memberikan informasi secara jelas mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakuka oleh kelurahan berbasis informasi mapping;
Memudahkan dalam pemberian paparan kebijakan dalam pembuatan keputusan dari informasi peta mapping kelurahan;
Saling terintegrasi antar-kegiatan dalam sistem informasi;
Dapat mengatur pemberian informasi pada seseorang sesuai kebutuhannya.
Dengan adanya sistem informasi peta mapping kelurahan, masyarakat dapat menerima informasi sesuai dengan kebutuhannya masing-masing sesuai yang telah dipetakan oleh kegiatan kelurahan.
23
SIMPELAH (Sistem Manajemen Pengelolaan Sekolah dan Madrasah)
LP Ma'arif NU Kota Pekalongan
Digital
Detail Inovasi
LP Ma'arif NU Kota Pekalongan
SIMPELAH (Sistem Manajemen Pengelolaan Sekolah dan Madrasah)
Muhamad Subhan
Digital
Masih banyak lembaga pendidikan baik sekolah maupun madrasah dalam pengelolaan administrasi baik peserta didik, pengajar, maupun keuangannya dilakukan manual.
Hal ini tentu membutuhkan waktu yang lama dan relatif kurang efisien
Sistem ini kami bangun untuk mengatasi problematika tersebut.
Pengelolaan Data Siswa beserta seluruh catatannya akan terecord dalam sebuah sistem dan kapan saja dapat dibuka
begitu juga dengan data guru termasuk Penilaian kinerjanya dapat dilihat dari waktu ke waktu
yang tidak kalah pentingnya riwayat keuangan dalam hal pembukuan terpotret secara gamblang dari waktu ke waktu. Termasuk status Uang Cash maupun Uang yang di Bank.
Bagi sekolah madrasah swasta bagian ini juga sangat penting karena dapat memotret kewajiban keuangan atau history keuangan siswa
Pengelolaan Baik Administrasi Maupun Keuangan Sekolah madrasah bisa lebih Efektif Efisien dan Four Eyes
Mempercepat proses pencatatan dan dokumentasi, keuangan terbukukan secara rapi, termasuk data dasar siswa dan guru lebih mudah dan rapi
24
BAMBI - Batik Art Media Belajar Inspiratif (Melukis batik pada berbagai media untuk pembelajaran yang inspiratif)
MI SUDIRMAN
Non Digital
Detail Inovasi
MI SUDIRMAN
BAMBI - Batik Art Media Belajar Inspiratif (Melukis batik pada berbagai media untuk pembelajaran yang inspiratif)
Ekowati,S.Pd.I, Maizun,S.Pd, Dyah Hastuti,S.Pd
Non Digital
Latar Belakang dan Gambaran Kondisi Saat ini, Kota Pekalongan dikenal sebagai “Kota Batik”. Memegang peranan penting dalam dalam pelestarian dan pengembangan batik, yang tidak hanya menjadi simbol budaya lokal, tetapi juga warisan dunia. Batik telah masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2009. Kota Pekalongan dikenal sebagai “Kota Batik”. Memegang peranan penting dalam dalam pelestarian dan pengembangan batik, yang tidak hanya menjadi simbol budaya lokal, tetapi juga warisan dunia. Batik telah masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2009. Kota Pekalongan juga menjadi salah satu kota kreatif di Indonesia. Yang dikenal karena inovasi dan perkembangan seni batik yang terus berkembang. Kebudayaan yang maju di suatu daerah akan semakin mendorong masyarakatnya untuk terus bergerak kreatif. Dengan kekreatifan itu, diharapkan batik Pekalongan akan semakin menunjukkan jati dirinya sebagai salah satu warisan kebudayaan Indonesia yang memiliki ciri, karakter, warna, corak, dan motif yang khas Pekalongan.Pada bidang pendidikan, batik telah masuk dalam kurikulum beberapa sekolah yang ada di Indonesia dengan tujuan memperkenalkan batik sejak dini kepada anak-anak bangsa. Dengan demikian diharapkan batik akan terus dilestarikan. Banyaknya generasi muda yang mengenal batik, diharapkan mereka akan mencintainya dan mampu menjaganya, bahkan mengembangkan dan terus berinovasi, sehingga batik akan terus lestari dan dapat bersaing di tengah masyarakat, menjadi identitas Indonesia.Salah satu fenomena yang menarik bagi saya saat ini adalah maraknya lukisan mural batik di berbagai sudut Kota Pekalongan. Mural bisa dijadikan sarana untuk memperkenalkan batik kepada generasi muda serta para wisatawan yang datang, memperkaya ruang publik dengan sentuhan estetika. Mural batik menjadi contoh nyata bahwa seni batik bisa berkembang dan menginspirasi berbagai bentuk ekspresi seni lainnya. Melukis batik bisa dilakukan diberagam media selain kain.
Gambaran Konsep inovasi yang ingin dibuat, berfokus pada pengembangan seni melukis motif batik pada beragam media secara manual (non digital), dalam pembelajaran di SD/MI. Selama ini seni batik identik dengan kain sebagai media utama. Namun melalui inovasi ini, motif batik dapat diterapkan pada beragam media, seperti kanvas, kaca, keramik, kayu, ember plastik, kardus bekas, dll.
Langkah-langkah pembelajaran yang dapat dilakukan antara lain sbb:
1.Pendahuluan
Penjelasan singkat tentang batik, asal usul dan motif-motif yang ada dalam batik, melalui tayangan video, gambar, dan diskusi kelompok.
2.Persiapan Media
Tiap kelompok kecil di kelas, anak memilih media untuk melukis seperti, kardus bekas, ember plastik, gallon air, topi bambu, telenan kayu, payung, dll. Bentuk daur ulang bisa dirubah sesuai keinginan atau digunakan langsung sesuai bentuk aslinya.
3.Menyusun Sketsa Motif Batik
Peserta didik mulai menggambar sketsa motif batik dengan pensil diatas media yang sudah dipersiapkan. Ajarkan cara mengatur motif agar terlihat seimbang.
4.Melukis dengan cat minyak atau cat akrilik
Setelah sketsa selesai, peserta didik mulai mewarnai menggunakan cat minyak atau cat akrilik.mengarahkan peserta didik menggunakan kombinasi warna yang cerah dan menarik atau membuat gradasi, atau menyesuaikan dengan motif yang digambar.
5.Finishing dan Pengeringan
Dapat menambahkan detail untuk motif isen dan motif tanahan untuk memperindah motif batik. Biarkan karya yang telah selesai dilukis mongering dengan sempurna.
6.Refleksi dan Presentasi Karya
Tanya jawab antar kelompok tentang proses pembuatan dan apa yang yang mereka pelajari selama kegiatan. Mempresentasikan dengan menjelaskan motif yang mereka pilih serta warna yang digunakan. Guru memberi pujian dan apresiasi kepada peserta didik untuk kreativitas peserta didik dan mendorong mereka untuk terus mengembangkan bakat seni mereka.
Penilaian dilakukan berdasarkan keaktifan dan keterlibatan peserta didik dalam setiap langkah, dari sketsa hingga melukis, kreativitas motif batik, ketepatan warna, serta kerapian hasil lukisan.
Tujuan Inovasi
1.Tujuan jangka pendek
Mengenalkan motif batik kepada peserta didik, mendorong kreativitas dalam menggambar dan melukis, mengajarkan pentingnya daur ulang melalui penggunaan media untuk melukis, serta melatih kesabaran dan ketelitian dalam melukis.
2.Tujuan jangka menengah
Mengembangkan keterampilan dalam menggambar dan melukis motif batik, mengapresiasi kekayaan budaya batik, Mengembangkan kreativitas dengan menciptakan karya seni yang beragam menggunakan bahan daur ulang menjadi karya yang fungsional dan estetik. Kemampuan merencanakan, menyelesaikan, dan mempresentasikan hasil karya dengan percaya diri
3.Tujuan jangka panjang
vPenguasaan teknik batik tradisional dan modern, dan dapat menggabungkan keduanya dalam menciptakan karya yang inovatif.
vPeningkatan keterampilan mengolah bahan daur ulang yang bermanfaat dan keberlanjutan lingkungan.
vApresiasi dan pelestarian budaya seni batik sebagai warisan budaya yang memiliki nilai estetik.
vPengembangan karakter kreatif dan mandiri, serta mampu menghadapi tantangan dalam berkreasi dan menyelesaikan karya seni dengan baik.
vKeterlibatan dalam proyek seni, berpartisipasi dalam proyek seni batik lebih lanjut seperti pameran seni sekolah/madrasah, kompetisi seni, atau proyek komunitas yang melibatkan seni batik sebagai media untuk berbagi dan berkolaborasi dengan orang lain
Manfaat Inovasi
Bagi peserta didik, untuk meningkatkan kreativitas seni, mengembangkan keterampilan motork halus, dan kesadaran mengelola bahan daur ulang.
Bagi guru/pembimbing, kemampuan mengelola kelas dan kreativitas. Pembelajaran berbasis proyek, serta dapat dijadikan salah satu aksi nyata kegiatan dalam P5/P5RA (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin)
Bagi sekolah/madrasah, sebagai penghargaan terhadap karya seni, meningkatkan citra sekolah/madrasah, dapat dipamerkan atau diikutsertakan dalam kompetisi seni.
Bagi orang tua, apresiasi terhadap karya anak, pemahaman terhadap pendidikan kreatif.
Bagi masyarakat dan lingkungan, peningkatan kesadaran lingkungan denganmemanfaatkan barang bekas menjadi karya seni yang bermanfaat.
25
Buku Cerita Anak
PKBM SOGAN
Non Digital
Detail Inovasi
PKBM SOGAN
Buku Cerita Anak
Adinda Nugrahiningtyas, S.Pd
Non Digital
Membaca merupakan aspek penting dalam kehidupan. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari membaca seperti meningkatkan kinerja otak, menambah pengetahuan dan mengasah daya ingat. Oleh karena itu, membaca perlu diajarkan kepada anak usia dini. Namun banyak sekali yang salah mengartikan dalam mengajarkan membaca kepada anak usia dini. Maraknya pembelajaran membaca dengan driling membuat anak bisa cepat membaca, namun tidak bisa memahami apa yang telah mereka baca. Sejatinya mengajarkan literasi membaca kepada anak usia dini harus dimulai dengan menanamkan nilai karakter gemar membaca. Ketika anak sudah memiliki karakter gemar membaca, anak akan dengan sendiri memiliki rasa ingin tahu untuk bisa membaca dengan lancar. Menanamkan karakter gemar membaca bisa kita mulai dari kegiatan mendongeng. Memilih bahan cerita untuk didongengkan kepada anak adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan dalam kegiatan mendongeng. Banyak sekali buku cerita yang tersebar di negara Indonesia dengan tema berbagai macam seperti tema pahlawan. Cerita dengan tema pahlawan penting diajarakan kepada anak usia dini untuk menanamkan nilai karakter berbudi pekerti. Namun kita terlalu larut menceritakan pahlawan-pahlawan yang berasal dari daerah lain, seperti Pangeran Diponegoro, Jendral Soedirman, dan masih banyak yang lain. Sehingga anak usia dini yang ada di kota pekalongan belum mengetahui bahwa kota pekalongan juga memiliki pahlawan yang tak kalah hebatnya yaitu Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso. Beliau adalah seorang seorang Jenderal Polisi yang pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) ke-5 pada periode 1968–1971 yang lahir di kota Pekalongan. Beliau terkenal sebagai polisi paling jujur. Nama beliau juga digunakan sebagai nama stadion kota Pekalongan yaitu stadiun Hoegeng. Kejujuran beliau sangat baik jika digunakan sebagai rujukan untuk menanmkan nilai budi pekerti kepada anak usir dini. Oleh karena itu, saya melalui lembaga PKBM yang di dalamnya memiliki program kegiatan PAUD bermaksud untuk membuat beberapa seri buku anak yang bercerita tentang Jenderal Hoegeng Imam Santoso. Agar nantinya anak usia dini yang ada di kota Pekalongan dapat mengenal seorang Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso yang memiliki nilai karakter yang sangat luar biasa melalui cerita anak dalam kegiatan mendongeng.
Buku cerita Jendral Hoegeng Imam Santoso yang akan saya buat, memiliki beberapa seri. Setiap seri dari buku cerita memuat nilai karakter yang dimiliki oleh seorang Jenderal Hoegeng Imam Santoso. Buku cerita ini nantinya saya tulis dengan tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa daerah pekalongan. Setelah buku ini selesai diterbitkan akan akan saya ceritakan kepada anak usia dini yang ada di lembaga PKBM Sogan.
Tujuan Inovasi
Mengenalkan literasi membaca kepada anak melalui kegiatan mendongeng.
Menanamkan nilai karakter gemar membaca kepada anak melalui kegiatan mendongeng.
Mengenalkan pahlawan yang berasal dari kota pekalongan kepada anak usia dini yang ada di kota pekalongan dan di luar kota Pekalongan.
Menanamkan nilai karakter yang dimiliki oleh seorang jenderal Hoegeng Imam Santoso kepada anak usia dini
Mengenalkan bahasa pekalongan kepada anak usia dini
Manfaat Inovasi
Anak mampu mengenal literasi membaca melalui kegiatan mendongeng.
Anak memiliki nilai karakter gemar membaca melalui kegiatan mendongeng.
Anak mampu mengenal pahlawan yang berasal dari kota Pekalongan
Anak memiliki nilai karakter yang dimiliki oleh seorang jenderal Hoegeng Imam Santoso kepada anak usia dini
Anak mampu mengenal dan memahami bahasa pekalongan
26
GERCEP SI DIA (GERAK CEPAT ATASI HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS)
PUSKESMAS NOYONTAAN
Digital
Detail Inovasi
PUSKESMAS NOYONTAAN
GERCEP SI DIA (GERAK CEPAT ATASI HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS)
INDAH ZULFINITA
Digital
Banyaknya pasien peserta prolanis DM dan Hipertensi di Puskesmas dengan kegiatan pemeriksaan berkala setiap bulannya dan kegiatan rutin senam prolanis serta informasi kesehatan lainnya yang diperlukan kordinasi dan komunikasi antara petugas pengelola program di Puskesmas dan peserta prolanis DM HT di Puskesmas Noyontaan.
Gambaran konsep inovasi Gercep Si Dia dengan membentuk grup whatsapp di hp android yang anggotanya peserta pengelola program dan petugas lain di Puskesmas dan peserta prolanis DM HT di Puskesmas Noyontaan dengan kegiatan berupa tanya jawab tentang kesehatan antara petugas dan pasien dan pemberian informasi seputar kegiatan program prolanis DM HT di Puskesmas Noyontaan.
Mempermudah kordinasi dan komunikasi dan pemberian informasi antara petugas pengelola program di Puskesmas dan peserta prolanis DM HT di Puskesmas Noyontaan
Memudahkan komunikasi dan kordinasi antara petugas Puskesmas dan peserta Prolasis DM HT di Puskesmas Noyontaan
27
Layanan Syndroma Koronaria Akut Terintegrasi (LASKAR) plus BEMBI
RSUD BENDAN
Digital
Detail Inovasi
RSUD BENDAN
Layanan Syndroma Koronaria Akut Terintegrasi (LASKAR) plus BEMBI
NURMA ALKOF ALIF, S.Kep.Ns
Digital
Tingkat kematian dan kesakitan akibat serangan jantung di Kota Pekalongan dan di Indonesia adalah laksana fenomena gunung es. Sesuai dengan data European Society of Cardiology (ESC) angka kejadian serangan jantung 430 – 1.440 orang per satu juta penduduk. Di Kota Pekalongan dengan jumlah penduduk307.097 jiwa maka angka kejadian serangan jantung diperkirakan 518 sampai dengan 1.734 pasien. Pada tahun 2019 angka kejadian serangan jantung yang masuk ke RSUD Bendan Kota Pekalongan sebanyak 88 pasien dan kedatangannya di rumah sakit terlambat. Angka tersebut masih dibawah data ESC, hal ini di sebabkan karena pengetahuan masyarakat masih rendah terhadap tanda dan gejala serangan jantung dan belum ada jejaring pelayanan kegawatdaruratan jantung. Permasalahan pre-hospital inilah yang antara lain membuat pasien serangan jantung mengalami keterlambatan dalam mendapatkan pertolongan sehingga menyebabkan pasien jatuh pada komplikasi gagal jantung, bahkan kematian.
Untuk memecahkan masalah pelayanan serangan Jantung di Kota Pekalongan sebagaimana disebutkan dalam permasalahan diatas, Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan perlu mengusulkan Perubahan/Inovasi untuk membentuk Tim Sindrom Koroner Akut (SKA) tingkat Kota Pekalongan yang terintegrasi. Susunan keanggotaan tim, tupoksi dan pembiayaan diatur dalam kepetusan direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan tentang Tim Manajemen Response Time Kasus Sindroma Koroner Akut (SKA) Di Masyarakat Kota Pekalongan. Tim tersebut bertugas memberikan edukasi kepada masyarakat, memberikan pelayanan serangan jantung sejak pre-hospital, melakukan evaluasi, koordinasi dan tindak lanjut dari Layanan Syndroma Koronaria Akut Terintegrasi (LASKAR) BEMBI.
Tujuan Pelaksanaan inovasi LASKAR (Layanan Syndroma Koronaria Akut Terintegrasi) BEMBI merupakan kelanjutan dari inovasi sebelumnya, yang dilakukan secara bertahap sebagai berikut:
Tahun 2022 implementasi inovasi BEMBI ( Instalasi Gawat Darurat BEMBI)
Tahun 2019 implementasi inovasi Public Safety Centre (PSC).
Tahun 2018 menyiapkan Sumberdaya manusia dengan menyekolahkan dokter spesialis jantung dan perawat dibidang kateterisasi jantung.
Tahun 2018 Pengadaan alat kateterisasi jantung yang disetting menjadi satu bagian dalam Instalasi gawat darurat yang bertujuan memperpendek response time.
Tahun 2018 Pengembangan Pelayanan kateterisasi jantung, yang sebelumnya sudah dimulai dengan pelayanan diagnostik sejak tahun 2008.
Tahun 2024 Rencana Implementasi inovasi LASKAR (Layanan Sindrom Koroner Akut Terintegrasi) BEMBI. Invosi ini tidak lepas dari keberhasilan inovasiInstagram dan PSC 119 DINKES KOTA PEKALONGAN. Inovasi LASKAR BEMBI merupakan integrasi antara pelayanan pre-hospital dengan PSC, pelayanan IGD dengan Instagram dan gawat darurat penyakit jantung.
Manfaat paling berhasil yang mendukung pengembangan inovasi LASKAR BEMBI:
Out Put :
Pelayanan call center kegawatdaruratan jantung dengan nomor telepon 119/08152321122 atau 085703696316 (WA).
Pelayanan pre-hospital dengan Public Safety Centre (PSC) dan fasilitas kesehatan jejaringnya.
Tim Sindrom Koroner Akut Terintegrasi LASKAR BEMBI yang mampu memperpendek response time reperfusi dengan metode trombolitik dan Primary Percutaneus Coronary Angioplasty (Primary PCI).
Out Come :
Masyarakat dapat mengakses panggilan kegawatdaruratan jantung dengan nomor telepon 119/08152321122 atau 085703696316 (WA)..
Masyarakat mendapatkan pelayanan serangan jantung lebih cepat, tepat, aman dan profesional sejak dari lokasi kejadian, sepanjang perjalanan menuju saran kesehatan dan sesampainnya di rumah sakit oleh tim pre-hospital care (PHC) beserta ambulans emergency.
Masyarakat mendapatkan pendidikan dan pelatihan pertolongan kegawatdaruratan jantung.
28
Pelayanan Komplain Terintegrasi (Lakon)
RSUD BENDAN
Digital
Detail Inovasi
RSUD BENDAN
Pelayanan Komplain Terintegrasi (Lakon)
Rr. Soesijanti, SH
Digital
Penanganan keluahan yang baik sebagai salah satu strategi dalam meningkatkan pelayanan dan mempertahankan hubungan jangka panjang dengan para pelanggan. Penanganan keluhan yang efektif tidak hanya penting dari sisi pelanggan tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam usaha mengingkatkan mutu pelayanan dan dapat merupakan penghematan terhadap biaya yang harus dikeluarkan oleh organisasi. Penghematan yang dimaksud adalah penanganan yang baik terhadap keluhan sehingga dapat meningkatkan keterikatan terhadap pelanggan, menghindari publisitas negatif terhadap organisasi, menghindari risiko tuntutan hukum, menghemat waktu dan tenaga, memberikan informasi yang berharga untuk manajemen agar tanggap dalam menangani keluhan secara tepat dan efektif. Keluhan merupakan satu pernyataan atau ungkapan rasa kurang puas terhadap satu produk atau layanan, baik secara lisan maupun tertulis, dari pelanggan internal maupun eksternal. Langkah pertama untuk mengatasi kesenjangan antara persepsi pasien dan persepsi penyedia jasa pelayanan kesehatan/rumah sakit adalah mengidentifikasi/mengenal kebutuhan pasien. Langkah kedua mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap persepsi mutu pelayanan kesehatan. Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan, tidak terlepas dari adanya komplain yang terjadi antara pasien dengan rumah sakit. Untuk menindaklanjuti keluhan yang ada, perlu adanya koordinasi antar bidang terkait sehingga keluhan dapat terselesaikan dengan cepat, dan tepat. Kehadiran inovasi LaKoN mampu menjadi solusi atas penanganan keluhan yang terintegrasi.
Instalasi Humas, Komplain dan Customer Service merupakan salah satu instasi yang ada di RSUD Bendan yang memiliki tugas pokok mengkoordinasikan hal-hal yang terkait dengan kehumasan, informasi rumah sakit, serta menyelenggarakan pelayanan penanganan komplain. Dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit, tidak terlepas dengan adanya keluhan atau komplain akibat situasi dimana keinginan atau kehendak antara pasien atau keluarga atau pelanggan dengan pihak rumah sakit ada perbedaan. Pihak rumah sakit wajib menanggapi dan memberi penjelasan setiap keluhan/komplain yang disampaikan oleh pasien. Untuk itu keluhan/komplain perlu diselesaikan dengan baik sehingga tidak melebar terlalu jauh dari pokok permasalahannya. Pelayanan Komplain Terintegrasi ini merupakan inovasi dan terobosan dari Instalasi Humas, Komplain dan Customer Service untuk membantu mempercepat penyampaian keluhan pada bidang terkait untuk penyelesaian keluhan dengan menggunakan spreadsheet pada google drive.
Penanganan keluhan/komplain bidang dapat tertangani secara cepat dan tepat
Bidang terkait dapat segera mengetahui, dan menindaklanjuti keluhan yang ada sesuai dengan kasusnya. sehingga Penanganan keluhan/komplain bidang dapat tertangani secara cepat dan tepat
29
MEDI PEDI
RSUD BENDAN
Digital
Detail Inovasi
RSUD BENDAN
MEDI PEDI
IT RSUD BENDAN
Digital
Klaim BPJS Kesehatan memegang peranan sangat penting dalam kelangsungan hidup rumah sakit (cashflow) khususnya rumah sakit yang mayoritas didominasi oleh pasien BPJS Kesehatan seperti RSUD Bendan Kota Pekalongan. Permasalahan yang dihadapi adalah masih tingginya nilai klaim BPJS Kesehatan yang di-pending. Nilai klaim yang di-pending rata-rata masih sekitar 10%. Untuk saat ini proses pengolahan klaim BPJS Kesehatan menggunakan SIMRS yang sudah berdasarkan dokumen Rekam Medis Elektronik (RME). Tetapi belum ada pendeteksian dini potensi klaim BPJS Kesehatan di-pending.
Konsep inovasi yang ingin dibuat adalah sebuah proses pendeteksian dini potensi klaim pending (MEDI PEDI). Ketika bagian yang bertugas mengolah data klaim (Casemix) yang akan diajukan kepada BPJS Kesehatan, bagian Casemix bisa mengetahui apakah sebuah klaim tersebut memiliki potensi di-pending atau tidak.
Beberapa hal yang sering menjadi alasan BPJS-K untuk menahan pembayaran klaim rawat inap, diantaranya adalah:
Indikasi kegawatdaruratan pasien yang masuk IGD.
Indikasi atau alasan medis kenapa pasien tersebut harus menjalani rawat inap.
Episode perawatan yang terfragmentasi.
Persyaratan pemeriksaan penunjang yang harus dipenuhi dalam penegakkan diagnosa.
Untuk mewujudkan inovasi MEDI PEDI, dibutuhkan kerjasama antar unit kerja, yaitu:
Tim IT : Bertugas untuk membuat aplikasi pendeteksi dini potensi klaim pending.
Tim Casemix : Bertugas untuk memberikan masukan (narasumber) terkait hal-hal yang menjadi alasan sebuah klaim di-pending oleh BPJS Kesehatan.
Tujuan Umum
Mengurangi potensi pembayaran klaim di-pending oleh BPJS-K. Target nilai klaim pending bisa mencapai 5%.
Tujuan Khusus
Mendeteksi potensi klaim yang pro rawat inap.
Mendeteksi potensi klaim yang terfragmentasi.
Manfaat inovasi ini diharapkan bisa menurunkan nilai klaim yang di-pending menjadi 5%.
30
HOMPIMPA (Hasil Laboratorium Patologi Anatomi di M-Bendan Aplikasi)
RSUD BENDAN
Digital
Detail Inovasi
RSUD BENDAN
HOMPIMPA (Hasil Laboratorium Patologi Anatomi di M-Bendan Aplikasi)
Mu'addiba Fitri, A.Md.A.K.
Digital
Inovasi HOMPIMPA (Hasil Laboratorium Patologi Anatomi di M-Bendan Aplikasi) merupakan inovasiPemanfaatanTeknologiDigital untuk melihat hasil laboratorium patologi anatomi melalui aplikasi M-Bendan yang dapat diunduh di play store melalui ponsel / handphone android pasien, pelanggan ataupun pengguna pelayanan Laboratoriumpatologi anatomi. Langkah ini merupakan langkah progresif menuju efisiensi, akurasi, dantransparansidalampengelolaanhasil laboratorium patologi anatomi.Laboratoriumpatologi anatomimemanfaatkan Aplikasi M-Bendan sebagai platform untuk pasien, pelanggan ataupun pengguna agar dapat segera melihat hasil laboratorium patologi anatomi pada aplikasi M-Bendandi handphone androidyang mereka miliki. Hal ini dapat menggantikan sistemmanualyangkonvensional dimana petugas laboratoriumpatologi anatomi menyerahkan secara manual hasil cetak kepada pasien, hal ini sering menjadi celah terjadinya salah penulisan pada amplop hasil sehingga hasil tertukar ataupun salah dalam pemberian hasil pemeriksaan karena kesalahan membaca nama pasien pada lembar hasil.
PemanfaatanAplikasi M-Bendan sebagai platform untuk melihat hasil laboratorium patologi anatomi adalah sebuah inovasiyang menggabungkan teknologi digital dengan kebutuhan administrasilaboratorium patologi anatomi. Inovasidigital ini menjadi dasar perubahan laboratorium patologi anatomi dalam memproses hasil laboratorium patologi anatomiyangdapatbermanfaatbagiseluruhprosespelayanan yang lebih cepat, akurat dan transparan kepada pasien, pelanggan ataupun pengguna laboratorium patologi anatomi.
Selain itu dengan adanya penggunaan aplikasi M-Bendan untuk melihat hasil laboratorium patologi anatomi, akan mengurangi jumlah penggunaan kertas untuk mencetak hasil. Dalam setahun ini rerata penggunaan kertas untuk cetak hasil laboratorium mencapai 3000 sampai 5000 lembar kertas. Hal ini dapat menjadi cara dalam pengimplementasian efisiensi dan efektivitas anggaran di RSUD Bendan Kota Pekalongan.
Pemanfaatan teknologi digital juga dapat mengurangi ketergantungan pada penggunaan kertas, tinta,dan penyimpanan berkas fisik. Hal ini berdampak positif pada penghematan sumber dayadan lingkungan.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat, maka sistemkonvensional mulai ditinggalkan. Pengaruh perkembangan teknologi informasi secara tidaklangsung menuntut untuk mendapatkan informasi yang lebih efektif dan efisien. Oleh karenaitu, penerapan teknologi informasi perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pada prosespengumpulandanpenyimpanandata.SalahsatuhasilteknologiinformasiyangdapatdigunakanyaituAplikasi M-Bendan.
M-Bendan adalahsebuahaplikasi mobile pada handphone androidyang dapat diunduh di playstore, merupakan layananyangdisediakanolehRSUD Bendanuntuk pendaftaran pasien, pengguna ataupun pelanggan RSUD Bendan dan juga untuk mendapatkan informasi mengenai jadwal dokter, jadwal kontrol/ terapi, antrian klinik, ketersediaan kamar rawat inap, hasil laboratorium dan lainnya.Aplikasi M-Bendan mudah digunakan dan dapat disesuaikandengan kebutuhan pengguna. Dalam aplikasi M-Bendan, pengguna juga dapat memperoleh informasi mengenai hasil pemeriksaan laboratoriumpatologi anatomi.
Berdasarkanhaltersebut,makalaboratoriumpatologi anatomi berkomitmenmelakukaninovasi dengan cara memanfaatkan teknologi informasi tersebut untuk meningkatkan efisiensi danefektivitas dalam pengelolaan hasil pemeriksaan di laboratoriumpatologi anatomi.
Dengan pemanfaatanAplikasi M-Bendan, laboratorium patologi anatomi dapat memperbaiki proses pengelolaan hasil pemeriksaan yang sebelumnya dilakukan secara manual dan sering menimbulkan kesalahan manusia. Hal ini berdampakpositifterhadap kualitaspelayanan laboratoriumpatologi anatomi.
Inovasi tersebut juga mendukung perkembangan ilmu kedokteran dalam terapi khususnya penyakit kanker yang membutuhkan hasil pemeriksaan Patologi Anatomi dalam penentuan pilihan terapi. Oleh karena itu Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum Daerah Bendan menempati kedudukan yang sangat penting, maka tanggung jawab dalam pengelolaannya pun semakin besar sejalan dengan visi dan misi RSUD Bendan Kota Pekalongan.
Mengingat urgensi digitalisasi pelayanan yang dibutuhkan saat ini, dengan pemanfaatan Aplikasi M-Bendan, laboratorium patologi anatomi dapat meningkatkan efisiensi,akurasi,dantransparansidalamprosespengelolaan hasil pemeriksaan,sertamemastikanbahwapara staf dan pihak yang berperan dalam inovasi ini dapat dilakukan dengan lebih efektif.
Inovasiinimenghasilkanbeberapaoutputantaralain:
a.Laporanhasilpemeriksaan laboratorium patologi anatomi yang dapat dilihat di Aplikasi M-Bendan.
b.Standaroperasionalpenyusunandatabasepenyimpanan hasil pemeriksaan laboratorium patologi anatomi di SIM RS, ERM dan Aplikasi M-Bendan.
Berikut ini merupakan cara untuk melihat hasil pemeriksaan laboratorium patologi anatomi di Aplikasi M-Bendan :
1.Pendaftaran/ aktivasi akun pasien aplikasi di M-Bendan.
2.Setelah akun pasien aktif, pasien dapat membuka laman “Hasil Penunjang” kemudian pilih “Riwayat Laboratorium” kemudian pilih “Laboratorium Patologi Anatomi (PA)” pilih Tujuan
1.Mengimplementasikanpenggunaanaplikasi M-Bendan dalampeningkatanpelayananpengelolaan hasil pemeriksaan laboratorium patologi anatomi.
2.Mendokumentasikanhasil pemeriksaan laboratoriumpatologi anatomi pada aplikasi M-Bendan.
3.Meningkatkanpelayananlaboratoriumpatologi anatomikepada pasien, pengguna dan pelanggan RSUD Bendan Kota Pekalongan yang berbasisteknologi digitalyanglebihmudah, praktis, danefisien.
Inovasiinimemberikanmanfaatberkelanjutanbagilaboratoriumpatologi anatomidansemuapihakyangterlibatdalampengelolaan hasil pemeriksaan.Manfaattersebutantara lain memudahkan pasien, pengguna ataupun pelanggan laboratorium patologi anatomi dalam melihat hasil pemeriksaan, jika hasil pemeriksaan selesai lebih cepat, maka pasien juga akan lebih cepat menerimahasil pemeriksanmelalui aplikasi M-Bendan. Dengan pemanfaatan aplikasi M-Bendan maka juga akan mengurangitingkat kesalahan dalampemberian hasil dan meminimalisir terjadinya penyerahan hasil pasien yang tertukar.
Selain itu dengan adanya penggunaan aplikasi M-Bendan untuk melihat hasil laboratorium patologi anatomi, akan mengurangi jumlah penggunaan kertas untuk mencetak hasil, sehingga dapatmenjadi cara dalam pengimplementasian efisiensi dan efektivitas anggaran RSUD Bendan Kota Pekalongan.
31
“SINAR BENDAN 1.0 “ Sistem Informasi Aset RSUD Bendan sebagai Sarana Identifikasi Aset di RSUD Bendan
RSUD BENDAN
Digital
Detail Inovasi
RSUD BENDAN
“SINAR BENDAN 1.0 “ Sistem Informasi Aset RSUD Bendan sebagai Sarana Identifikasi Aset di RSUD Bendan
Unit Aset RSUD Bendan
Digital
1. Identifikasi dan Analisis Isu Strategis
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan mengelola berbagai macam aset penting yang mencakup peralatan medis, perangkat IT, furnitur, kendaraan, dan properti lainnya. Pengelolaan aset yang tidak teratur dan manual mengakibatkan beberapa isu strategis:
1. Inefisien: Kode Aset dari Simbada yang dikeluarkan di tahun berikutnya menyebabkan pencatatan aset saat diterima dilakukan secara manual sering kali menyebabkan kesalahan dalam penempelan label Aset, serta membutuhkan banyak waktu dan tenaga.
2. Sulitnya Pelacakan dan Identifikasi: Banyaknya Aset yang dimiliki RSUD Bendan membutuhkan Sistem Integrasi Internal. Tanpa sistem yang terintegrasi, sulit untuk melacak lokasi dan kondisi aset.
3. Risiko Kehilangan dan Penyalahgunaan: Ketiadaan sistem identifikasi yang efektif meningkatkan risiko kehilangan aset atau penyalahgunaan aset oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
2. Alur Perlunya Aksi Perubahan
1. Identifikasi Masalah: Mengenali masalah utama dalam pengelolaan aset di RSUD Bendan, termasuk inefisiensi, kesulitan pelacakan, dan risiko kehilangan.
2. Analisis Masalah: Menganalisis dampak dari masalah-masalah ini terhadap operasional rumah sakit dan kualitas pelayanan.
3. Rencana Solusi: Mengembangkan solusi inovatif berupa Sistem Informasi Aset RSUD Bendan sebagai upaya identifikasi Aset menggunakan teknologi QR Code untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan aset.
4. Implementasi Solusi: Mengimplementasikan sistem identifikasi aset berbasis QR Code secara menyeluruh di RSUD Bendan.
Evaluasi dan Monitoring: Memantau efektivitas sistem baru dan melakukan penyesuaian jika diperlukan untuk memastikan keberhasilan jangka panjang.
Sistem Informasi Aset RSUD Bendan sebagai Sarana Identifikasi Aset di RSUD Bendan. Gagasan ini bertujuan untuk membuat Sistem Informasi Internal Aset RSUD Bendan untuk memudahkan identifikasi Aset di RSUD Bendan dengan memanfaatkan teknologi QR Code.
1. Meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan dan pencatatan aset.
2. Mempermudah pelacakan dan identifikasi aset.
3. Mengurangi risiko kehilangan dan penyalahgunaan aset.
4. Mengoptimalkan pemeliharaan aset dengan penjadwalan yang lebih teratur dan sistematis
1. Efisiensi Pengelolaan Aset: Mengurangi waktu dan tenaga yang diperlukan untuk pencatatan dan pelaporan aset.
2. Akurasi Data: Menghasilkan data yang lebih akurat dan real-time mengenai status, lokasi, dan kondisi aset.
3. Pelacakan yang Mudah: Mempermudah pelacakan dan identifikasi aset melalui pemindaian QR Code.
4. Pengurangan Risiko: Mengurangi risiko kehilangan dan penyalahgunaan aset dengan sistem identifikasi yang lebih aman.
5. Pemeliharaan Teratur: Memastikan aset terpelihara dengan baik melalui penjadwalan pemeliharaan otomatis dan pengingat berbasis QR Code.
32
Access Control
RSUD BENDAN
Digital
Detail Inovasi
RSUD BENDAN
Access Control
Faezal Arifin
Digital
Saat ini kemudahan akses masuk dan keluar di area RSUD Bendan masih dikontrol secara manual. Meskipun memberikan kemudahan akses akan tetapi berdampak terhadap keamanan baik bagi karyawan maupun bagi pasien. Pasien rawat inap memiliki resiko pencurian barang pribadi karena akses menuju kamar tersebut masih memungkinkan adanya human error sehingga kamar bisa diakses oleh orang yang tidak berkepentingan. Selain itu pembatasan akses secara manual juga membutuhkan jumlah petugas yang tidak sedikit sehingga dipandang tidak efisien.
RSUD Bendan memiliki banyak akses masuk baik untuk area pelayanan publik, area perawatan pasien maupun ruang administarasi perkantoran. Access control merupakan tindakan pembatasan terhadap akses seserorang dalam memasuki ruangan tertentu. Kegiatan pembatasan ini bisa menggunakan kunci konvensional maupun kunci elektronik. Penggunaan kunci konvensional tentunya membutuhkan kunci dupilkat untuk setiap pintunya. Dengan banyaknya jumlah ruangan maka semakin banyak pula kunci duplikat yang harus disediakan. Hal ini tentunya tidak cukup efektif untuk dilaksanakan. Untuk mengantisipasi hal tersebut bisa menggunakan kunci elektronik yang bisa berupa kartu RFID, pengenalan wajah maupun sidik jari. Dikarenakan RSUD Bendan merupakan area pelayanan publik, kunci yang mungkin untuk digunakan adalah kartu RFID. Kartu ini sekaligus dapat digunakan sebagai tanda pengenal karyawan, kartu rekam medis maupun kartu penunggu pasien. Penggunaan kartu RFID sebagai kunci elektronik dapat manfaat dapat diaktegrikan sebagai berikut:
1.Manfaat untuk akses karyawan dan efisiensi energi listrik
Kartu ID karyawan juga dapat berfungsi sebagai akses parkir maupun akses ke ruangan tertentu yang bersifat khusus. Selain itu kartu ini juga dapat berfungsi untuk mengontrol penggunaan energi listrik. Suatu ruangan yang sudah difasilitasi acces control dan energy saving system, sang pemilik ruangan harus melepas id card dan menaruhnya di activator switch agar peralatan listrik di ruangan tersebut dapat digunakan. Ketika sang pemilik ruangan meninggalkan ruangan maka harus mengambil id card nya kembali. Saat kartu tersebut sudah tidak berada didalam activator switch maka semua peralatan listrik di ruangan tersebut akan off.
2. Kemudahan pasien
Kartu ini dapat diguanakn sebagai kartu rekam medis yang dapat berfungsi untuk mendaftar pelayanan rawat jalan
3. Keamanan pasien
Untuk meningkatkan rasa aman pasien rawat inap, diperlukan pembatasan akses yang dapat difasilitasi dengan kartu tunggu RFID dimana kartu ini hanya dapat mengakses kamar tertentu sehingga meningkatkan rasa aman dan kenyamanan pasien
Inovasi Access control bertujuan :
Meningkatkan kemanan
Efisiensi tenaga kerja
Efisiansi energi litsrik
Access control dapat memberikan manfaat berupa :
Meningkatnya rasa aman pasaien dan karyawan Rumah Sakit
Dengan pelaksanaan efisiensi energi listrik, rumah sakit telah menerapkan salah satu konsep Green Hospital
Saving Cost
33
SISTER BUNE (SISTEM REGISTER BULANAN ONLINE)
RSUD BENDAN
Digital
Detail Inovasi
RSUD BENDAN
SISTER BUNE (SISTEM REGISTER BULANAN ONLINE)
Heni Hastanti, S.Keb.,Bd.
Digital
Dunia perkantoran dan pelayanan jasa sangat erat kaitannya dengan dokumen - dokumen yang dipergunakan sebagai sarana dalam berkomunikasi maupun kegiatan lainnya. Dalam berbagai aktivitas didalamnya, tidak dapat dipungkiri telah menggunakan ratusan ribu atau bahkan jutaan lembar kertas. Lembar - lembar kertas tersebut mulai dari untuk dokumen laporan, surat menyurat, notulensi rapat, memo hingga coret – coretan.
Rumah Sakit Bendan Kota Pekalongan sudah mulai mengupayakan untuk mengurangi penggunaan kertas. Kegiatan ini sesuai dengan kampanye kesadaran lingkungan 3 R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk meminimalisir penggunaan kertas di lingkungan perkantoran yaitu Paperless Office. Hal tersebut bisa dilakukan dengan adanya konversi dokumen dan kertas lainnya ke dalam bentuk digital. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari program ini adalah hemat anggaran; efisiensi waktu; manajemen dokumentasi lebih baik; kenyamanan kerja lebih baik; mendukung terjadinya keputusan yang lebih baik; manajemen lebih terkendali; membaiknya citra organisasi. Selain keuntungan tersebut diatas, Paperless Office juga dapat menyelamatkan lingkungan dari kerusakan karena tingginya kebutuhan akan kertas berimbas pada ketersediaan kayu, dimana kayu diolah menjadi bubur kertas (pulp) dan kemudian diolah lagi menjadi kertas. Perwujudan Paperless Office bisa di tempuh dengan berbagai cara, antar lain mengurangi kebiasaan mencetak dokumen internal.
Ruang Kebidanan VK adalah suatu sistem pelayanan di Rumah Sakit yang khusus memberikan pelayanan Obstetri dan Neonatus Emergensi Komprehensif meliputi: Penanganan persalinan.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa – bangsa pada tahun 2000 disepakati bahwa terdapat 8 Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals) pada tahun 2015. Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak yaitu:
1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar dua per tiga dari AKB pada tahun 1990 menjadi 20 dari 25/1000 kelahiran hidup.
2. Mengurangi angka kematian ibu sebesar tiga per empat dari AKI pada tahun 1990 dari 307 menjadi 125/100.000 kelahiran hidup.
Meskipun tampaknya target tersebut cukup tinggi, namun tetap dapat dicapai apabila dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk mengatasi penyebab utama kematian tersebut yang didukung kebijakan dan sistem yang efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang timbul selama ini.
Ruang Kebidanan VK merupakan bagian dari pelayanan persalinan dan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan Ruang Kebidanan VK adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana, managemen yang handal dan sistem pelaporan yang terpadu dan terintegrasi. Beberapa sistem pelaporan yang ada di ruang VK terdiri dari pengisian ERM, e-kohort dan register ibu bersalin.
Salah satu dokumen internal yang ada di Ruang Kebidanan khususnya VK adalah Buku Register Persalinan. Setiap pelayanan yang dilakukan di Ruang VK akan direkap dalam Buku Register Persalinan. Buku Register Persalinan masih dilakukan secara manual. Masalah yang dialami di Ruang Kebidanan VK adalah data kebidanan masih direkap secara manual. Data yang ada di simRS belum bisa memenuhi kebutuhan informasi kebidanan secara spesifik. Data yang ada di Buku Register Kebidanan masih manual memiliki kendala antara lain tulisan tidak jelas, penghitungan rekapan masih manual, penyimpanan Buku register yang memerlukan tempat, data tidak dapat di akses di luar Rumah Sakit. Adapun data yang ada di simRS belum sesuai dengan permintaan laporan. Informasi yang ada di dalam Buku Register Persalinan berperan penting dalam pelaporan bulanan yang dibutuhkan Rumah Sakit.
Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta keadaan/ resiko yang dipunyai ibu yang diorganisir sedemikian rupa yang pengkoleksiannya didapatkan dari buku KIA, hasil pemeriksaan dan penegakan diagnose berdasarkan data subyektif serta data objektif.
Register persalinan bertujuan untuk mendata seluruh pasien yang dirawat di Ruang VK dengan format yang sudah disediakan berupa buku besar Register Persalinan. Untuk bisa digunakan sebagai bahan laporan bulanan dan tahunan. Sehingga bisa digunakan untuk data dasar indikator keberhasilan pelayanan kebidanan di RSUD Bendan Kota Pekalongan khususnya Ruang VK.
Buku register persalinan ruang VK RSUD Bendan Kota Pekalongan merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan ibu bersalin, serta keadaan/ resiko yang dimiliki ibu, yang diorganisir sedemikian rupa, yang pengoleksiannya melibatkan semua petugas/ bidan di ruang VK, data ini dicatat dan direkap setiap bulan. Buku register berisi informasi tentang data pasien, keluarga, informasi yang berhubungan dengan keadaan kesehatan saat ini ataupun sebelumnya, penolong persalinan serta bayi baru lahir. Di sisi lain data yang ada di simRS belum bisa memenuhi kebutuhan informasi kebidanan secara spesifik dan belum sesuai dengan permintaan laporan.
Sebelumnya di ruang VK RSUD Bendan Kota Pekalongan pencatatan register persalinan masih dilakukan secara manual oleh bidan, namun dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Menambah anggaran pengadaan rumah sakit karena harus menyediakan buku/ kertas dan alat tulis kantor lainnya.
2. Kesulitan dalam pencarian data lampau, karena jumlah buku yang bertambah seiring waktu serta tempat penyimpanan yang tidak efisien mengingat ruangan VK saat ini terbatas.
3. Kesulitan dalam merekap dan menyusun pelaporan karena data harus di hitung secara manual sehingga memerlukan waktu lebih lama, tulisan kurang jelas.
4. Tidak dapat diakses kapanpun dan dimanapun, sehingga apabila diperlukan data segera harus datang ke rumah sakit dan mengumpulkan data secara manual.
Menyadari adanya keterbatasan tersebut maka diharapkan adanya inovasi dalam pencatatan register persalinan di ruang VK RSUD Bendan Kota Pekalongan yang dapat mewujudkan kerja cepat, tersusun dan terarsip dengan baik untuk efisiensi waktu dan anggaran demi keselamatan lingkungan serta mudah diakses oleh yang berkepentingan.
Inovasi yang sudah berjalan di Ruang VK adalah pencatatan dan pelaporan register bulanan secara online dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia yaitu penggunaan Google documen berupa Spreadsheet yang diberi nama “SISTER BUNE” Sistem Register Bulanan Online. Kemudian akan dikembangkan dalam sistem simRS / ataupun web yang bisa setiap saat update data dalam bentuk dashboard numerik dan grafik. Bekerjasama dengan Tim IT RSUD Bendan Kota Pekalongan. Sehingga data-data persalinan dan juga data kebidanan lainnya di RSUD Bendan dapat dilihat numerik dan grafik serta perkembangannya dalam hari, bulan bahkan dalam beberapa tahun.
Mewujudkan kerja cepat, tersusun dan terarsip dengan baik untuk efisiensi waktu dan anggaran demi keselamatan lingkungan
1. Mengurangi anggaran pengadaan buku laporan dan ATK Lainnya
2. Memudahkan petugas dalam pencarian data lampau
3. Memudahkan petugas dalam merekap dan menyusun pelaporan
4. Dapat diakses kapanpun dan dimanapun baik menggunakan perangkat PC, Laptop dan Smartphone dengan akses internet
5. Memudahkan petugas dalam melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kebidanan di RSUD Bendan kota Pekalongan
34
OUTBOND PSIKOSOSIAL DAN HOSPITAL AREA TOUR (BOSS SIHATO)
RSUD BENDAN
Non Digital
Detail Inovasi
RSUD BENDAN
OUTBOND PSIKOSOSIAL DAN HOSPITAL AREA TOUR (BOSS SIHATO)
Retno Hartanti, SST.,M.Keb
Non Digital
Perkembangan psikososial (Kejiwaan dan sosial ) yang baik dan buruk pada seseorang berasal dari berbagai macam stimulasi yang diberikan. Stimulasi awal yang diberikan adalah hal - hal yang dilihat dan diingat dalam memori seseorang. Stimulasi tidak hanya didapatkan dari orang lain, namun juga dari lingkungannya melalui kegiatan kelompok.
Banyak pakar psikologi dan pendidikan yang menyatakan bahwa outbond sebagai sebuah metode pembelajaran sangat efektif dalam memenuhi kebutuhan atau tuntutan terhadap hasil suatu kegiatan belajar atau pelatihan.
Outbond psikososial dan pengenalan area Rumah sakit oleh tim profesional ini berbeda dengan kegiatan belajar yang lain karena sistem pendidikan dan terapi yang lebih mengutamakan terapi pada aspek psikososial yang sesuai dengan kebutuhan dan masalah seseorang. Kegiatan ini juga sebagai deteksi dini adanya masalah psikososial yang dialami peserta saat berinteraksi dengan tim profesional di area terapi.
Permasalahan yang ada pada saat ini adalah berbagai fenomena yang terjadi pada anak dan remaja, misalnya kejadian bullying, pemakaian narkoba, rokok, gadget addiction, stress adaptasi pada anak, misalnya saat sakit dan harus dirawat di Rumah sakit, serta gangguan tumbuh kembang anak dan stress adaptasi sosial pasca pandemi covid 19.
Salah satu peran Rumah sakit dalam berbagai masalah tersebut adalah, dibutuhkan peran serta tim ahli profesional yang berkaitan dengan permasalahan psikososial pada anak dan remaja sesuai dengan berbagai fenomena yang ada di masyarakat.
Gambaran konsep inovasinya adalah sebagai berikut :
Instalasi Diklat bekerjasama dengan Tim ahli profesional di RSUD Bendan, diantaranya psikiater, psikolog, perawat, terapis, dan tenaga kesehatan pendukung lainnya akan membentuk suatu kegiatan yang bisa memfasilitasi terhadap institusi atau sekolah yang membutuhkan kegiatan tersebut yang kami sebut dengan Outbond Psikososial dan Hospital Area Tour (BOSS SIHATO).
Rangkaian kegiatan belajar ini terdiri dari pembelajaran yang berhubungan dengan aspek psikososial yang dipadukan dengan kegiatan hospital tour yang dikemas menyenangkan dalam pengenalan lingkungan dan unsur - unsur pelayanan di rumah sakit, sehingga mempermudah adaptasi lingkungan dan mengurangi trauma saat sakit dan harus dirawat di rumah sakit.
Materi dan Trainer kegiatan adalah :
A. Materi Outbond Psikososial
Materi yang diberikan dalam kegiatan Outbond antara lain tentang :
1. Stop Bullying
2. Stop Narkoba
3. Gadget Addiction
4. Deteksi Pertumbuhan dan Perkembangan
5. Stress dan Adaptasi
6. Dan lainnya
B. Trainer Outbond
Tim trainer / pelatih yang mendukung dalam kegiatan ini antara lain :
1. Psikiater
2. Psikolog
3. Perawat / Bidan
4. Terapis
Dan tenaga kesehatan lainnya
Menyelenggarakan Kegiatan Outbond yang didukung oleh seluruh tim profesional di RSUD Bendan untuk
1. mengatasi berbagai permasalahan Psikososial (Kejiwaan dan sosial) pada anak dan pengenalan area Rumah sakit yang ramah terhadap anak.
2. Meningkatkan promosi tentang berbagai layanan di RSUD Bendan
3. Mengenalkan RSUD Bendan sebagai fasilitas layanan yang memberikan pelayanan terbaik dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
4. Meningkatkan pendapatan RSUD Bendan dan Pemerintah kota Pekalongan
1. Membantu peserta kegiatan outbond dalam mengatasi stress dan adaptasi dalam kehidupan berfokus pada disfungsi perasaan, pikiran, perilaku dan adaptasi sosial.
2. Memberi kesempatan kepada peserta kegiatan outbond untuk saling berbagi pengalaman.
3. Membantu untuk menemukan cara menyelesaikan masalah dan mengantisipasi masalah yang akan dihadapi dengan mengajarkan cara yang efektif untuk mengendalikan stress dan adaptasi sosial
4. Mendeteksi adanya masalah dalam tahapan pertumbuhan dan perkembangan psikososial
5. Menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan psikososial yang optimal
6. Menambah pengetahuan peserta outbond tentang berbagai layanan di rumah sakit yang ramah terhadap anak
35
PESONA (Pengolahan Sampah Organik Ramah Lingkungan) Untuk Mendukung Penerapan Green Hospital di RSUD Bendan Kota Pekalongan
RSUD BENDAN
Non Digital
Detail Inovasi
RSUD BENDAN
PESONA (Pengolahan Sampah Organik Ramah Lingkungan) Untuk Mendukung Penerapan Green Hospital di RSUD Bendan Kota Pekalongan
Sukohadi, ST.
Non Digital
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan yang diutamakan oleh semua masyarakat. Untuk bisa memenuhi kebutuhan kesehatan tersebut diperlukan adanya Pelayanankesehatan yang baik, yaitu pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, bermutu, serta terjangkau. Dalam hal mewujudkan pelayanan kesehatan tersebut dalam suatu wilayah harus dituntut tersedianya sarana rumah sakit.
Pola tuntutan kebutuhan masyarakat modern saat ini akan layanan rumah sakit telah bergeser kepada tuntutan pelayanan kesehatan yang berbasis prinsip ramah lingkungan, karena masyarakat menyadari bahwa jaminan kenyamanan dan keamanan lingkungan selama berinteraksi di lingkungan rumah sakit merupakan bagian pelayanan yang akan mereka peroleh sebagai satu kesatuan pelayanan prima di rumah sakit. Penerapan rumah sakit ramah lingkungan saat ini telah berkembang menjadi pendekatan sisi baru dalam Pengolahan rumah sakit, sebagaimana yang dikembangkan oleh banyak rumah sakit. Hal ini sesuai dengan UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Salah satu permasalahan aktual ditingkat Kota pekalongan saat ini adalah permasalahan TPA Degayu yang sudah overload dan kritis yang sudah tidak layak lagi untuk menampung sampah, hal ini secara langsung berkaitan dengan kontribusi RSUD Bendan yang ikut membuang sebagian sampahnya ke TPA. Untuk kondisi saat ini belum ada kegiatan proses pengolahan sampah organik dari dapur instalasi gizi dan sampah daun serta tanaman dari dilingkunganRSUD Bendan, timbulan sampah yang ada langsung dibuang ke TPA. Salah satu upaya untuk mengurangi sampah yang dibuang ke TPA yaitu dengan kegiatan Pengolahan sampah organik di RSUD Bendan. Pengolahan sampah ini menjadi pelengkap dalam rangkaian pengelolaan sampah yang sudah di lalukan sebelumnya berupa pemilahan sampah B3 serta sampah anorganik. Inovasi ini sekaligus sebagai langkap awal dalam mewujudkan program Green Hospital.
Konsep inovasi PESONA adalah kegiatan proses pengolahan sampah organik berupa sampah organik indoor dan sampah organik outdoor. Sampah organik indoor merupakan sampah dari sisa produksi dapur instalasi gizi dan sisa makanan pasien, sedangkan sampah organik outdoor merupakan sampah daun serta tanaman dari dilingkunganRSUD Bendan. Hasil proses pengolahan sampah ini berupa pupuk diharapkan akan mengubah nilai sampah organik menjadi lebih bermanfaat untuk mendukung penghijauan di lingkungan RSUD Bendan.
Metode pengolahan sampah yang diterapkan menggunakan metode komposting dengan menggunakan sarana bak-bak komposter dari base beton. Dalam proses komposting ini juga akan dilakukan penambahan maggot dalam bak komposter, harapannya supaya dapat membantu mempercepat penguraian sampah organik serta akan mendapatkan hasil tambahan berupa maggot yang bisa dimanfaatkan untuk peternakan dan perikanan.
Hasil utama komposting berupa pupuk kompos akan dimanfaatkan untuk penghijauan berupa penanaman sayur-sayuran dan tanaman buah yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk menambah kebutuhan instalasi gisi RSUD Bendan.
Tujuan inovasi PESONA jangka pendek untuk mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke TPA sebagai bentuk implementasi Green Hospital guna mendukung peningkatan kualitas lingkungan pelayanan di RSUD Bendan.
Untuk jangka panjang Inovasi PESONA adalah pengembangan kegiatan berupa keberlanjutan pemanfaatan kompos hasil pengolahan sampah untuk pemupukan dan media tanam penghijauan berupa penanaman sayur-sayuran dan tanaman buah yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk menambah kebutuhan instalasi gisi RSUD Bendan.
1.Mengurangi timbulan sampah rumah sakit yang dibuang ke TPA
2.Meningkatkan kesehatan para penghuni gedung (pasien,karyawan,pengunjung)
3.Pengolahan sampah organik yang ramah lingkungan
4.Meningkatkan nilai produktif sampah
5.Mendukung program Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital)
6.Berkontribusi untuk penghijauan ruang terbuka di lingkungan RSUD Bendan
36
Paperless (Hasil Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik Berbasis Elektronik
RSUD BENDAN
Digital
Detail Inovasi
RSUD BENDAN
Paperless (Hasil Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik Berbasis Elektronik
dr. Agus Riyanto, Sp.PK
Digital
Pelayanan laboratorium kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan sebagai unit pelayanan penunjang medis yang diharapkan dapat memberikan informasi yang teliti dan akurat tentang aspek laboratorium terhadap spesimen atau sampel yang pengujiannya dilakukan laboratorium (Kemenkes, 2007).
Laboratorium Patologi Klinik adalah salah satu sarana penunjang kesehatan yang berperan penting dalam membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit terhadap pasien. Pemeriksaan laboratorium klinik meliputi pemeriksaan hematologi, kimia klinik, serologi, bakteriologi dan toksikologi.
Dalam era persaingan antar rumah sakit, baik rumah sakit milik pemerintah maupun yang dikelola pihak swasta berlomba-lomba memberikan pelayanan yang paling maksimal dengan cara banyak strategi guna memberikan pelayanan prima terhadap pasien baik yang rawat inap maupun pasien rawat jalan/poli klinik.
Di RSUD Bendan Kota Pekalongan juga dituntut guna melakukan banyak inovasi disetiap unitnya yang bertujuan untuk memberikan pelayanan prima terhadap semua pasien termasuk laboratorium patologi klinik rumah sakit. Laboratorium adalah salah satu bagian dari rumah sakit yang harus memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan akurat serta dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu RSUD Bendan juga menyajikan terobosan dalam hal pemberian hasil pemeriksaan laboratorium yang sebelumnya dalam bentuk print out (hardcopy) beralih ke metode hasil pemeriksaan laboratorium elektronik yang dapat diakses atau dilihat dengan menggunakan aplikasi 'M Bendan Mobile '. Dengan demikian judul inovasi laboratorium patologi klinik adalah "HASIL LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK BERBASIS ELEKTRONIK (PAPERLESS)".
Dari hard copi menjadi paperless yang bisa mengefisiensikan anggaran terutama untuk kertas dan tinta, hasil bisa dilihat dimana saja posisi kita dengan melalui hp android yang sudah di download M Bendan Mobile dan sudah dilakukan aktivasi. Selain itu juga mengurangi kesalahan untuk pemberian hasil dan meningkatkan pelayanan
Tujuan inovasi ini :
Untuk mempercepat penyampaian hasil laboratorium kepada dokter atau kepada pasien tanpa harus menunggu di ruang tunggu laboratorium.
Mengurangi penggunaan kertas, tinta printer/ pita catridge
Bagi Pasien : pasien dapat melihat secara cepat hasil pemeriksaan melalui aplikasi yang ada tanpa menunggu di ruang tunggu pasien yang kadang menjenuhkan
Bagi Rumah Sakit : Membantu mengurangi pengeluaran untuk membeli kertas dan tinta printer
Bagi dokter : mempercepat penyampaian hasil melalui ERM, dapat dilihat dari komputer ruangan atau komputer poliklinik
37
Bambu Runcing (Bamboozle Run and Racing)
SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah
Non Digital
Detail Inovasi
SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah
Bambu Runcing (Bamboozle Run and Racing)
Shinta Amelia
Non Digital
Siswa SD jaman sekarang masih banyak yang terkendala dengan menghitung perkalian, pembagian, bahkan pengurangan. Terkadang bisa menjawab tapi dalam waktu yang lama. Sedangkan jika diberi latihan soal secara tertulis, mereka enggan untuk mengerjakan karena sudah pusing melihat angka-angkanya. Oleh karena itu, saya mencoba membuat latihan operasi hitung matematika dalam bentuk game
Ada sebuah game online yang bernama Bamboozle. Terdapat fitur kuis dengan jenis soal matematika yang dijawab secara cepat dan tepat. Siswa dibagi menjadi empat kelompok dan berbaris secara berbanjar. Untuk siswa yang berada dibagian depan berlomba untuk memencet bel dan menjawab pertanyaan secara cepat dan tepat. Jika menjawab dengan benar, maka kelompok tersebut mendapat poin. Jika salah maka poin yang sudah didapatkan akan dikurangi.
Agar siswa dapat belajar menghitung perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan secara cepat dan tepat yang dikemas dalam permainan (game)
Ketika pembelajaran matematika siswa sudah terbiasa berhitung cepat dan tepat
38
Senin Ceria Berbagi Cerita Anak Nusantara (SERABI CINTA)
SD Islam Plus Dhiyaul Fatihin
Non Digital
Detail Inovasi
SD Islam Plus Dhiyaul Fatihin
Senin Ceria Berbagi Cerita Anak Nusantara (SERABI CINTA)
Lailatul Faridhoh, S.Pd
Non Digital
Rendahnya minat baca peserta didik menjadi alasan pemilihan ide inovasi ini. Rendahnya minat baca peserta didik saat ini juga berpengaruh pada rendahnya kemampuan peserta didik dalam memahami isi bacaan ketika mereka diminta guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan sebuah bacaan. Demikian pula keterampilan peserta didik dalam menceritakan kembali isi bacaan juga masih sangat rendah. Hal ini juga nampak dari rapor pendidikan tahun 2024 yang menunjukkan capaian literasi yang masih cukup rendah. Salah satu penyebab kondisi ini mungkin karena kurangnya motivasi peserta didik untuk membiasakan diri membaca buku meskipun perpustakaan sekolah sudah menyediakan berbagai jeni buku, baik buku-buku pelajaran maupun buku cerita anak. Pada jam-jam istirahat atau pada waktu luang, peserta didik biasanya lebih banyak menghabiskan waktu untuk pergi ke kantin dan menghabiskan uang sakunya.
Konsep inovasi yang bisa digambarkan adalah setiap peserta didik akan diminta untuk membawa satu buku cerita anak yang sudah pernah mereka baca di rumah, seperti buku cerita bergambar, komik atau buku cerita yang memenuhi standar anak-anak SD. Semua buku dikumpulkan jadi satu di rak yang sudah disediakan di setiap sudut literasi di kelas masing-masing. Setiap pagi sebelum jam pelajaran pertama dimulai, seluruh peserta didik diberi waktu selama lima menit untuk membaca satu buku cerita yang belum pernah dibacanya dengan pendampingan guru kelas. Peserta didik dapat melanjutkan bacaan yang belum selesai pada jam istirahat. Apabila satu judul buku sudah selesai dibaca, maka peserta didik diarahkan untuk membaca judul buku lainnya yang tersedia di sudut literasi atau di perpustakaan sekolah di hari-hari selanjutnya. Setelah satu minggu, guru kelas meminta setiap peserta didik untuk menceritakan kembali salah satu judul buku yang paling disukai di depan kelas. Setiap minggu, guru kelas akan melakukan penjaringan satu peserta didik dengan rasa percaya diri dan keterampilan bercerita paling baik untuk tampil menceritakan kembali isi bacaan yang paling disukainya di halaman sekolah pada hari Senin usai kegiatan apel dan doa bersama. Kegiatan berbagi isi buku cerita ini akan diawali oleh peserta didik yang menjadi pemenang lomba bercerita tingkat kelurahan tahun 2024 yang sudah berpengalaman beberapa kali mengikuti lomba bercerita dan juga memiliki rasa percaya diri tinggi untuk tampil di depan umum. Pada setiap hari Senin di minggu-minggu berikutnya, akan ditampilkan satu peserta didik perwakilan salah satu kelas sesuai dengan jadwal atau giliran yang disepakati sebelumnya. Pada akhir semester, akan ditentukan dua Duta Literasi yang terdiri dari satu peserta didik kelas rendah dan satu peserta didik dari kelas tinggi berdasarkan penilaian tim panitia pemilihan Duta Literasi. Peserta didik terpilih akan dianugerahi penghargaan berupa pemakaian selendang bertuliskan "Duta Literasi" dan hadiah berupa satu paket buku cerita yang berisi tiga buah buku. Pada kesempatan ini akan diambil dokumentasi berupa foto yang nantinya foto tersebut akan ditampilkan di galeri mading sekolah serta diunggah di media sosial milik sekolah.
Tujuan inovasi ini adalah untuk menanamkan minat baca pada diri peserta didik, menanamkan kesukaan atau kecintaan terhadap buku serta meningkatkan kemampuan mendengarkan orang lain yang sedang bercerita.
Manfaat inovasi ini adalah meningkatkan keterampilan peserta didik dalam bercerita, memupuk rasa percaya diri untuk tampil berbicara di depan umum dan menanamkan rasa empati atau menghargai orang lain yang sedang bercerita.
Weng ema can (Web pEnghubuNG pEmbelajaran kelas empAt dengan CANva)
SD Islam Terpadu Ulul Albab
Digital
Detail Inovasi
SD Islam Terpadu Ulul Albab
Weng ema can (Web pEnghubuNG pEmbelajaran kelas empAt dengan CANva)
Mia Rahmawati, M.Pd
Digital
1. Adanya info secara berkala dari sekolah 2. walimurid butuh info up to date dr skolh trutma wali kelas 3. Ada yang tertinggal info jika dishare di grup kelas
1. walimurid antusias dan senang dalam ide web penghubung tersebut
2.Guru senang memberikan informasi up to date untuk walimurid dan murid
1. memberi informasi kepada walimurid hal -hal yang berkaitN dengan sekolah seperti kaldik, ulul albab news, info penilaian, foto kegiatan murid, video pembelajaran, surat pemberitahuan dari sekolah, refleksi dan lain -lain 2. tidak perlu unduh foto atau video terkait sekolah sehinga memenuhi memori yang ada di HP
memberikan informasi yang lengkap kepada walimurid dan murid
41
Petungkriyono (Pembelajaran berhitung yang kreatif dan inovatif)
SD Masehi
Non Digital
Detail Inovasi
SD Masehi
Petungkriyono (Pembelajaran berhitung yang kreatif dan inovatif)
Purwaningrum, S.E (SD Masehi)
Non Digital
Kondisi siswa baru kelas 1 sampai kelas 3 beum terlalu mahir dalam berhitung, sehingga anak-anak mengalami kesulitan saat pembelajaran matematika. sehingga dibutuhkan metode khusus dalam pembelajaran tersebut.
Membuat alat peraga inovasi pembelajaran yang memudahkan siswa dalam berhitung sederhana.
Tujuannya untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam membuat alat peraga yang sederhana sehingga siswa mudah menyerap dan memahami materi pembelajaran berhitung.
Manfaatnya yaitu pembelajaran berhitung yang memudahkan siswa untuk memahami materi dengan menyenangkan.
42
LABUBU (LAtihan BerhitUng BerbantU)
SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang
Non Digital
Detail Inovasi
SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang
LABUBU (LAtihan BerhitUng BerbantU)
Wiewiek Puji astuti
Non Digital
Para siswa sekolah dasar saat ini kurang berminat dalam hal berhitung, terutama untuk topik perkalian dan pembagian.
Inovasi pembelajaran matematika untuk topik perkalian dan pembagian yang disingkat LABUBU dapat diartikan sebagai Latihan BerhitUng BerbantU, yaitu sebuah pendekatan yang menggunakan media belajar interaktif untuk membantu siswa memahami dan menguasai perkalian dan pembagian.
Dengan metode ini, siswa tidak hanya mengerjakan soal, tetapi juga dibantu oleh berbagai media yang membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan efektif.
Dengan pendekatan LABUBU yang menggunakan berbagai media belajar, pembelajaran perkalian dan pembagian diharapkan menjadi lebih menarik, visual, dan interaktif. Ini akan membantu siswa memahami konsep-konsep dasar matematika dengan lebih mudah dan membuat mereka lebih antusias dalam belajar.
43
Gerakan Totalitas Kelas Membaca (GATOTKACA)
SD Muhammadiyah 02 Bendan
Non Digital
Detail Inovasi
SD Muhammadiyah 02 Bendan
Gerakan Totalitas Kelas Membaca (GATOTKACA)
Ratna Kusuma Wulandari
Non Digital
Rendahnya kemampuan literasi peserta didik tentunya memiliki dampak negatif dalam kehidupan bermasyarakat. Terlebih saat ini, era digitalisasi berdampak negatif terkait penyebaran informasi yang tak jarang bisa memecah belah masyarakat akibat kurangnya memahami isi informasi tersebut. Oleh karena itu, implementasi budaya literasi di era digital saat ini sangat penting diimplementasikan dalam dunia pendidikan terutama di tingkat sekolah dasar.
Adapun dampak negatif akibat kurangnya literasi pada anak-anak di era digitalisasi, yaitu :
Menurunnya sikap toleransi yang menyebabkan tawuran antar remaja yang semakin marak. Apalagi dengan adanya berbagai informasi yang beredar di media, membuat orang mudah tersinggung karena kurang memahami isi atau konten yang ada di media tersebut.
Mulai lunturnya rasa cinta tanah air yang mengakibatkan mulai tergesernya perilaku yang mencerminkan nilai-nilai budaya bangsa sendiri oleh budaya bangsa lain.
Rendahnya literasi peserta didik dapat mempengaruhi stabilitas nasional karena meningkatnya risiko perpecahan masyarakat akibat kebencian dan prasangka yang muncul karena kurangnya pemahaman terhadap keberagaman bangsa.
Keterbatasan dalam Pendidikan. Tingkat literasi yang rendah dapat menghambat kemampuan seseorang dalam memperoleh pendidikan yang berkualitas karena memahami materi pelajaran dan perkembangan pendidikan.
Peningkatan Kemiskinan. Literasi yang rendah sering kali terkait dengan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi. Individu dengan tingkat literasi yang rendah kesulitan mengakses pekerjaan yang layak dan pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Budaya literasi memang harus ditanamkan sejak dini. Banyak metode yang bisa digunakan untuk mengajari mereka, terutama di lingkup sekolah. Oleh karena itu, banyak peran yang harus terlibat agar budaya literasi tetap lestari dan generasi muda tidak mudah dibodohi oleh teknologi.
Konsep dari inovasi ini adalah setiap kelas menyediakan rak buku di pojok kelas. Kemudian peserta didik dapat mengisi rak tersebut dengan buku yang mereka punya seperti buku fiksi, buku pengetahuan, dll. Saat istirahat atau 15 menit sebelum pelajaran dimulai, peserta didik bisa membaca buku yang ada di rak tersebut. Dengan melihat buku yang ada di rak tersebut, diharapkan keinginan untuk membaca buku pada peserta didik meningkat.
Gerakan literasi ini bertujuan untuk :
Meningkatkan akses pendidikan. Gerakan literasi bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, terutama mereka yang kurang beruntung atau kurang mampu secara finansial.
Penguatan nilai-nilai budaya. Budaya literasi membantu dalam mempertahankan dan meneruskan nilai-nilai budaya dan warisan intelektual dari generasi ke generasi. Ini memainkan peran penting dalam memperkuat identitas budaya dan meningkatkan keberlanjutan budaya.
Memberikan pemahaman dasar mengenai keberagaman dan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik
Menyelamatkan dan mengembangkan budaya nasional, serta membangun identitas bangsa Indonesia dalam pergaulan masyarakat global terutama di era digital saat ini.
Mendorong pembangunan sosial dan ekonomi. Tingkat literasi yang tinggi berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi suatu negara. Melalui gerakan literasi, diharapkan dapat diciptakan masyarakat yang lebih produktif, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
Manfaat gerakan literasi ini adalah sebagai berikut :
Memperkaya pengetahuan kosakata.
Meningkatkan pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Menambah informasi dan wawasan baru.
Meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menulis dan menyusun kata-kata.
Mengasah daya ingat melalui membaca.
Meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang muncul di media.
44
CERIA - Cerdas dan Harmonis dengan Kolaborasi Orang Tua dan Sekolah
SD Negeri Bandengan 02
Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Bandengan 02
CERIA - Cerdas dan Harmonis dengan Kolaborasi Orang Tua dan Sekolah
Nurchasanah, S.Pd.SD
Digital
Kota Pekalongan menghadapi tantangan dalam pendidikan, terutama terkait rendahnya keterlibatan orang tua akibat keterbatasan waktu dan komunikasi yang masih bergantung pada pertemuan tatap muka berkala. Kondisi ini membuat banyak orang tua kesulitan memantau perkembangan anak secara optimal. Di sisi lain, perkembangan akses teknologi digital di Pekalongan membuka peluang untuk menghadirkan solusi digital yang memudahkan orang tua terlibat lebih aktif dalam pendidikan anak.
Selain itu, fokus pendidikan di Pekalongan yang tidak hanya pada aspek akademik tetapi juga perkembangan karakter dan keterampilan sosial anak, memerlukan dukungan khusus untuk membantu orang tua dalam pengasuhan. Aplikasi ini diharapkan menjadi platform kolaboratif yang memperkuat hubungan antara guru dan orang tua, memberikan informasi pengasuhan, dan meningkatkan layanan pendidikan publik.
Dengan aplikasi ini, visi Kota Pekalongan sebagai kota pendidikan yang inklusif dan kolaboratif dapat tercapai, menciptakan sinergi antara sekolah, keluarga, dan komunitas untuk mendukung perkembangan anak secara holistik.
Aplikasi ini adalah platform digital untuk memperkuat kolaborasi antara orang tua dan guru dalam mendukung perkembangan akademik dan emosional anak. Dengan aplikasi berbasis smartphone, orang tua dapat mengikuti perkembangan anak secara real-time, memudahkan komunikasi langsung dengan guru, serta mengakses informasi tentang jadwal dan pencapaian anak.
Fitur Utama:
Komunikasi Real-Time: Pesan langsung antara orang tua dan guru.
Pengingat Kegiatan: Kalender untuk jadwal ujian dan acara penting.
Laporan Perkembangan Anak: Capaian akademik dan non-akademik anak.
Konten Pengasuhan: Tips dan artikel pengasuhan dari ahli.
Forum Orang Tua: Diskusi antar orang tua.
Kolaborasi Lintas Stakeholder: Aplikasi ini melibatkan sekolah, Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, pakar pendidikan, dan pengembang teknologi untuk menjaga keberlanjutan dan relevansinya.
Nilai Tambah: Aplikasi ini mendorong keterlibatan orang tua, pengembangan anak yang holistik, serta meningkatkan transparansi dan kepercayaan antara sekolah dan orang tua di Pekalongan.
Aplikasi ini dirancang untuk memfasilitasi kolaborasi antara orang tua dan guru dalam mendukung perkembangan akademik dan non-akademik anak. Dengan adanya aplikasi ini, komunikasi antara orang tua dan guru menjadi lebih efektif, dan orang tua bisa lebih terlibat dalam pendidikan anak.
Aplikasi "CERIA" menawarkan berbagai manfaat yang mendukung pengembangan pendidikan di Kota Pekalongan, khususnya untuk memfasilitasi hubungan yang lebih kuat antara orang tua dan sekolah. Berikut adalah beberapa manfaat utama aplikasi ini:
1. Meningkatkan Keterlibatan Orang Tua (Memudahkan orang tua untuk memantau dan terlibat dalam pendidikan anak secara real-time). 2. Komunikasi Efektif (Memperkuat komunikasi antara guru dan orang tua untuk mendukung perkembangan anak). 3. Transparansi dan Kepercayaan (Meningkatkan transparansi informasi antara sekolah dan orang tua, membangun kepercayaan dalam sistem pendidikan). 4. Akses Mudah ke Informasi Sekolah (Orang tua mendapat pengingat otomatis tentang jadwal ujian, acara sekolah, dan pertemuan orang tua). 5. Sumber Pengasuhan Terpercaya (Menyediakan konten edukatif untuk mendukung pengasuhan yang positif di rumah). 6. Komunitas Pendukung (Fitur forum untuk berbagi pengalaman dan berdiskusi antar orang tua). 7. Pengembangan Anak Holistik (Mendukung perkembangan akademik, sosial, dan emosional anak secara menyeluruh). 8. Transformasi Digital dalam Pendidikan (Mendukung adopsi teknologi dalam pendidikan, meningkatkan literasi digital bagi orang tua dan guru).
45
POLAH MENTANG (Pola Hidup Sehat Dengan Mencuci Tangan)
SD Negeri Banyurip Ageng
Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Banyurip Ageng
POLAH MENTANG (Pola Hidup Sehat Dengan Mencuci Tangan)
Ely Fariyah, S.Pd.
Digital
Pola hidup sehat dengan cuci tangan mengintegrasi dalam pembelajaran yang menekankan pada Choice(pilihan), voice (suara), dan owner ship(kepemilikan murid) menjadi strategi untuk menerapkan pola hidup sehat yaitu dengan menerapkan cuci tangan. Program pola hidup sehat dengan cuci tangan ini disesuaikan dengan karakteristik sekolah yang sesuai dengan Visi SDN Banyurip Ageng yaitu “ Terciptanya peserta didik yang berkarakter budaya bangsa berlandaskan iman dan taqwa, unggul dalam prestasi dan berwawasan lingkungan”dan Misinya “Menciptakan limgkungan bersih, sejuk, aman, dan nyaman. Dengan memanfaatkan aset-aset yang ada diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang sehat.
Setelah pengembangan melakukan survei lapangan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran PJOK, maka peserta didik memilih materi pola hidup sehat, karena anak-anak yang susah untuk mencuci tangan setelah menyentuh benda-benda atau setelah beraktivitas. Dengan latar belakang tersebut, pengembangan ingin mengembangkan pola hidup sehat dengan cuci tangan.
Inovasi POLANG MENTANG ini memiliki tujuan sebagai berikut :
Peserta didik dapat mengenal wabah penyakit, penyebab serta dampaknya dalam kehidupan.
Peserta didik juga diharapkan dapat menerapkan pola hidup sehat sebagai pencegahan penyakit.
Peserta didik juga dapat menginformasikan kepada orang lain mengenai pola hidup sehat
Adapun Manfaat Inovasi POLAH MENTANG yaitu :
Peningkatan Kesadaran tentang Pentingnya Cuci Tangan Penurunan
Risiko Penyakit Menular
Peningkatan Kepedulian terhadap Kesehatan di Kalangan Anak-anak dan Remaja
Dapat tercipta lingkungan yang lebih sehat dan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya kebersihan pribadi dalam mencegah penyakit.
46
Learning by "TETES"
SD Negeri Baros
Non Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Baros
Learning by "TETES"
Tri Arischa, S.Pd
Non Digital
Pendidikan adalah proses interaksi bertujuan, interaksi ini terjadi antara guru dan siswa, yang bertujuan meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi mandiri. Untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan, harus didukung oleh iklim pembelajaran yang kondusif. Iklim pembelajaran yang dikembangkan oleh guru mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan dan kegairahan belajar siswa. Kenyataan di sekolah menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila khususnya materi sejarah siswa terlihat kurang antusias, daya kreativitasnya rendah, dan siswa bersikap acuh tak acuh. Sebabnya mungkin karena guru kurang menguasai materi dan strategi pembelajarannya kurang memiliki daya dukung terhadap hasil belajar siswa. Dengan kenyataan seperti itu dan rendahnya hasil belajar siswa maka perlu dicari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan belajar siswa adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran. Dengan memanfaatkan media tersebut proses belajar mengajar di kelas menjadi menarik dan menyenangkan, berbeda dengan pendekatan konvensional yang hanya mengadalkan ceramah.Jika media dimanfaatkan secara optimal kualitas belajar siswa akan meningkat sehingga akan menghasil output yang memuaskan. Selain prestasi akademik mereka akan mengalami peningkatan, diharapkan belajar yang berkualitas akan mengubah perilaku perserta didik.Dengan demikian peranan seorang pendidik (guru) dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting, karena berhasil atau tidaknya kegiatan belajar mengajar tersebut sangat ditentukan oleh kreativitas guru dalam mengemas suatu mata pelajaran, sehingga dapat menarik minat siswa untuk lebih mendalami dan mempelajari mata pelajaran tersebut.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila adalah teka teka silang atau yang diberi nama Learning by “TETES” (belajar menggunakan teka teki smart). Dengan menggunakan teka-teki smart dalam mapel Pendidikan Pancasila, siswa akan merasakan suasana yang berbeda ketika sedang belajar materi sejarah. Siswa tidak lagi hanya duduk, diam dan mendengarkan cerita dari guru saja, tetapi mereka akan dilibatkan dalam sebuah permainan namun permainan tersebut bersifat mendidik, karena selain akan mengasah kemampuan berfikir juga akan mempermudah siswa untuk memahami konsep-konsep yang terkandung dalam materi sejarah. Teka-teki smartdigunakan untuk pembelajaran di kelas terutama untuk menguatkan pencantolan konsep ke dalam memori. Penggunaan teka-teki smart (TETES) juga dapat melatih kemandirian siswa dalam menggali informasi mengenai sejarah dari berbagai sumber. Penggunaan teka-teki smart (TETES) dalam materi sejarah diharapkan mampu mengatasi masalah rendahnya hasil belajar siswa. Ide inovasi ini diharapkan mampu membawa perubahan dalam pembelajaran sejarah yang saat ini masih monoton dan kurang variatif.
Sesuai dengan judul inovasi yaitu Learning by "TETES" (Belajar Menggunakan Teka-Teki Smart) digunakan untuk pembelajaran di kelas terutama untuk menguatkan pencantolan konsep ke dalam memori. Penggunaan teka-teki smart (TETES) ini digunakan untuk melatih kemandirian siswa dalam menggali informasi mengenai materi sejarah yang di ajarkan maupun informasi yang murid dapatkan dari berbagai sumber. Penggunaan teka-teki smart (TETES) dalam materi sejarah diharapkan mampu mengatasi masalah rendahnya hasil belajar siswa. Ide inovasi ini diharapkan mampu membawa perubahan dalam pembelajaran sejarah yang saat ini masih monoton dan kurang variatif.
1.Dapat mengasah daya ingat siswa mengenai materi.
2.Mengembangkan kemampuan analisa siswa
3. Merangsang kreativitas siswa.
1.Manfaatnya dapat memberikan gambaran dan juga pengetahuan kepada guru lain agar dapat melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan juga kreatifitas mereka
2.Menambah pengetahuan untuk murid dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran tidak monoton hanya mendengarkan guru.
3.Memberikan ruang kepada siswa untuk berkreatifitas, berkreasi, serta berinovasi sesuai dengan kemampuan mereka
4.Sekolah dapat menciptakan tempat yang nyaman dan efektif serta dapat memanfaatkan Sumber Daya yang ada
5.Kerjasama atau Kolaborasi yang terjalin dari program Learning by “TETES” ini karena dengan program ini tercipta kerjasama antara berbagai lini bidang pendidikan
47
SARAPAN ( Sayuran Ramah Pangan )
SD Negeri Bendan 01
Non Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Bendan 01
SARAPAN ( Sayuran Ramah Pangan )
ALFI LAILATINNIKMAH, S.Pd
Non Digital
LATAR BELAKANG DAN KONDISI SEKOLAH SAAT INI :
Letak SD Negeri Bendan 01 berada di tengah Pemerintahan Kota Pekalongan. Di jalan Lompobatang No.03 , Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.
Kondisi sekolah saat ini, masih ada lahan kosong di halaman sekolah dan samping / belakang kelas. Untuk itu Kami berinisiatif ingin memanfaatkan lahan tersebut.
Program berkebun menanam SAYURAN RAMAH PANGAN (SARAPAN) di SD Negeri Bendan 01 memiliki berbagai latar belakang yang berhubungan dengan pendidikan, kesehatan, dan pengembangan lingkungan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa program ini penting dan relevan:
1. Meningkatkan Pendidikan Lingkungan
Berkebun di sekolah dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya lingkungan dan keberlanjutan. Melalui kegiatan ini, anak-anak belajar tentang proses alam, seperti pertumbuhan tanaman, daur ulang, dan siklus alam. Mereka juga dapat memahami hubungan antara manusia dan alam serta pentingnya menjaga keberagaman hayati dan sumber daya alam.
2. Mengajarkan Keterampilan Praktis
Kegiatan berkebun mengajarkan siswa keterampilan praktis yang berguna, seperti merawat tanaman, mengenali jenis-jenis tanaman, serta keterampilan dalam perencanaan dan pemeliharaan kebun. Keterampilan ini bisa berguna bagi mereka di kehidupan sehari-hari, bahkan dalam konteks berkelanjutan.
3. Meningkatkan Kerjasama dan Sosial
Program berkebun biasanya melibatkan kegiatan kelompok, yang mengajarkan siswa cara bekerja sama dalam tim. Anak-anak belajar berbagi tugas, menyelesaikan masalah bersama, dan meningkatkan komunikasi antar teman sekelas. Hal ini juga dapat mengajarkan tanggung jawab karena mereka harus merawat tanaman secara bersama-sama.
4. Menumbuhkan Kecintaan terhadap Alam
Melalui kegiatan ini, siswa dapat mengembangkan kecintaan terhadap alam dan penghargaan terhadap proses alamiah yang terjadi di sekitar mereka. Kecintaan terhadap alam ini penting untuk membentuk sikap peduli terhadap lingkungan di masa depan.
5. Pendidikan Karakter dan Tanggung Jawab
Berkebun juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti kesabaran, ketekunan, dan tanggung jawab. Tanaman memerlukan perawatan yang konsisten, sehingga siswa belajar untuk bersabar dan bertanggung jawab atas apa yang mereka tanam dan rawat.
6. Mendukung Program Sekolah Sehat
Dengan berkebun, sekolah dapat menyediakan bahan makanan sehat dan bergizi untuk siswa, seperti sayuran yang dapat digunakan dalam program makan siang atau camilan sehat di sekolah. Hal ini dapat mendukung program sekolah sehat yang berfokus pada pola makan yang baik dan meningkatkan kualitas hidup siswa.
7. Pendidikan Berbasis Pengalaman
Berkebun adalah bentuk pendidikan berbasis pengalaman (experiential learning), yang memungkinkan siswa belajar langsung dari kegiatan yang mereka lakukan.
Dengan latar belakang tersebut, program berkebun menanam SAYURAN RAMAH PANGAN ( SARAPAN ) di SD Negeri Bendan 01 menjadi salah satu inisiatif dan Inovasi yang sangat bermanfaat untuk membentuk siswa yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi terhadap lingkungan, kesehatan, dan keberlanjutan. Program ini mendukung pembelajaran yang menyeluruh, mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kehidupan.
KONSEP INOVASI
Konsep inovasi berkebun SAYURAN RAMAH PANGAN (SARAPAN) di SD Negeri Bendan 01 dapat diartikan sebagai upaya mengintegrasikan kegiatan berkebun ke dalam kurikulum pendidikan dengan pendekatan yang menyenangkan, edukatif, dan berbasis pada praktik langsung. Inovasi ini tidak hanya fokus pada aspek agrikultur, tetapi juga memperkenalkan konsep keberlanjutan, pola makan sehat, dan pengembangan keterampilan hidup pada anak-anak.
Berikut adalah beberapa elemen dalam konsep inovasi berkebun sayuran di SD Negeri Bendan 01 :
1. Kurikulum Berkebun Sayuran
Pelajaran Terpadu: Berkebun dapat menjadi bagian dari berbagai mata pelajaran, seperti IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), Matematika, dan Pendidikan Lingkungan Hidup. Misalnya, siswa bisa belajar tentang proses fotosintesis, siklus hidup tanaman, serta menghitung jarak dan luas untuk menentukan penanaman yang optimal.
Proyek Pembelajaran: Melibatkan siswa dalam proyek berkebun selama setahun ajaran, yang mencakup tahap perencanaan, penanaman, perawatan, dan panen. Hal ini memberikan pemahaman langsung tentang tahapan pertanian dan hasil kerja keras mereka.
2. Penerapan Teknologi dalam Berkebun
Kebun Vertikal: Menggunakan ruang terbatas di sekolah dengan memanfaatkan kebun vertikal atau hidroponik, yang memungkinkan tanaman tumbuh dengan efisien meskipun area tanah terbatas. Siswa dapat memantau kondisi kebun mereka secara berkelanjutan dan belajar tentang teknologi ramah lingkungan.
3. Pembelajaran Berbasis Pengalaman
Praktik Langsung: Siswa terlibat langsung dalam setiap tahap proses berkebun, mulai dari menyiapkan tanah, menanam benih, merawat tanaman, hingga memanen dan memanfaatkan hasilnya.
Eksperimen Ilmiah: Menggunakan kebun sebagai laboratorium untuk eksperimen sains. Misalnya, siswa dapat menguji pengaruh sinar matahari, air, dan jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman.
Pembelajaran tentang Keberagaman Tanaman: Mengenalkan berbagai jenis sayuran lokal yang dapat ditanam di kebun sekolah dan membahas manfaat kesehatan dari masing-masing sayuran.
4. Pengembangan Karakter dan Soft Skills
Kerja Sama Tim: Berkebun mengajarkan kerja tim, karena siswa harus bekerja sama untuk merawat kebun dan menyelesaikan tugas secara kolektif.
Tanggung Jawab: Anak-anak belajar untuk merawat tanaman dengan rutin, memberi makan tanaman, serta menjaga kebersihan dan keasrian kebun.
Kesabaran dan Ketekunan: Proses tumbuhnya tanaman mengajarkan siswa untuk bersabar dan menghargai proses dalam mencapai hasil yang diinginkan.
5. Peningkatan Kesadaran Lingkungan
Pengelolaan Sampah: Mengajarkan siswa untuk membuat kompos dari sampah organik dan mendaur ulang untuk mendukung keberlanjutan kebun.
Pendidikan Lingkungan: Berkebun dapat menjadi sarana untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan dampak positif dari pertanian yang ramah lingkungan.
6. Manfaat Kesehatan dan Gizi
Konsumsi Sayuran Segar: Siswa akan lebih tertarik untuk mengonsumsi sayuran yang mereka tanam sendiri, sehingga meningkatkan kebiasaan makan yang sehat.
Pemahaman Gizi: Mengajarkan pentingnya gizi yang seimbang melalui sayuran segar yang dipanen langsung dari kebun.
7. Kreativitas dalam Penyajian
Kegiatan Memasak Bersama: Setelah panen, sekolah dapat mengadakan acara memasak bersama menggunakan hasil kebun, seperti membuat sop sayur. Ini bisa menginspirasi siswa untuk lebih menghargai makanan sehat.
8. Pendekatan Interdisipliner
Seni dan Berkebun: Menggabungkan seni dalam berkebun, seperti membuat pot tanaman dari bahan daur ulang atau melukis/mewarnai pot tanaman dengan desain kreatif yang melibatkan seni rupa.
Matematika dan Berkebun: Mengajarkan konsep pengukuran, perhitungan luas kebun, atau pembagian area untuk menanam berbagai jenis sayuran.
Dengan pendekatan yang holistik ini, inovasi berkebun sayuran di SD Negeri Bendan 01 tidak hanya membantu siswa memahami aspek teknis pertanian, tetapi juga memperkenalkan mereka pada konsep keberlanjutan, kesehatan, dan pengelolaan lingkungan yang penting di kehidupan sehari-hari. Ini juga dapat menjadi langkah awal dalam menumbuhkan minat anak-anak terhadap bidang pertanian dan ilmu pengetahuan secara umum.
Tujuan Inovasi
Tujuan inovasi berkebun Sayuran Ramah Pangan di SD Negeri Bendan 01 memiliki banyak manfaat yang bisa mendukung perkembangan siswa secara holistik. Beberapa tujuan utamanya antara lain:
1. Meningkatkan Pengetahuan tentang Lingkungan dan Alam
Berkebun sayuran memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar langsung mengenai alam, tanaman, dan ekosistem. Mereka bisa memahami pentingnya tumbuhan bagi kehidupan, serta cara tumbuhan tumbuh dan berkembang. Ini juga memperkenalkan mereka pada konsep pertanian yang berkelanjutan.
2. Mendorong Pola Hidup Sehat
Dengan terlibat dalam berkebun, siswa belajar tentang pentingnya konsumsi sayuran segar yang kaya akan nutrisi. Hal ini bisa mendorong mereka untuk mengadopsi pola makan yang lebih sehat. Berkebun juga mengajarkan mereka bagaimana makanan sehat berasal dari proses yang alami, bukan hanya dari supermarket.
3. Mengembangkan Keterampilan Praktis
Siswa belajar keterampilan praktis seperti menanam, merawat, dan memanen tanaman. Keterampilan ini bisa memperkuat rasa tanggung jawab dan kesabaran, serta meningkatkan kemampuan motorik halus dan kasar mereka.
4. Membangun Keterampilan Sosial dan Kerja Sama
Berkebun di sekolah sering kali dilakukan dalam kelompok, yang dapat mengembangkan keterampilan kerja sama dan komunikasi antar siswa. Siswa belajar bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama, seperti menanam dan merawat kebun bersama.
5. Meningkatkan Kreativitas dan Pengalaman Pembelajaran Kontekstual
Inovasi berkebun memberikan pengalaman langsung yang lebih menyenangkan dan mendalam dibandingkan dengan pembelajaran konvensional di kelas. Dengan berkebun, siswa dapat menghubungkan teori dengan praktik, dan ini akan meningkatkan pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang dipelajari.
6. Pendidikan tentang Lingkungan dan Keberlanjutan
Berkebun mengajarkan siswa tentang pentingnya keberlanjutan dan bagaimana manusia bisa berkontribusi pada pelestarian alam. Mereka belajar mengenai pengelolaan sumber daya alam, daur ulang, dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
7. Penyadaran tentang Sumber Daya Alam dan Ketahanan Pangan
Dengan berkebun, siswa memahami dari mana makanan mereka berasal dan bagaimana cara-cara tradisional serta modern dalam bertani dapat mendukung ketahanan pangan. Mereka juga bisa belajar bagaimana cara mengelola kebun dengan bijak dan ramah lingkungan.
8. Meningkatkan Kebanggaan dan Rasa Pencapaian
Menanam dan merawat sayuran hingga siap dipanen memberikan rasa pencapaian bagi siswa. Mereka merasa bangga dengan hasil kerja keras mereka dan dapat melihat hasilnya secara langsung.
9. Membangun Kedisiplinan dan Tanggung Jawab
Berkebun memerlukan perawatan yang rutin, seperti menyiram tanaman, memberi pupuk, dan menjaga kebun dari hama. Proses ini mengajarkan siswa untuk disiplin dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Secara keseluruhan, inovasi berkebun sayuran di SD bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang menarik, bermanfaat, dan mendalam bagi siswa, sambil mendukung perkembangan karakter, keterampilan, serta pengetahuan mereka tentang dunia alam dan lingkungan sekitar.
Manfaat Inovasi
Inovasi berkebun Sayuran Ramah Pangan (SARAPAN) di SD Negeri Bendan 01 memiliki berbagai manfaat yang tidak hanya berhubungan dengan aspek akademis, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan karakter dan lingkungan siswa. Berikut beberapa manfaat dari inovasi ini:
1. Pendidikan Lingkungan dan Keberlanjutan
Berkebun di sekolah memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar tentang siklus kehidupan tanaman, pentingnya keberlanjutan, serta cara merawat lingkungan. Siswa bisa memahami konsep-konsep dasar seperti daur ulang, pengelolaan sampah, dan konservasi air.
2. Peningkatan Keterampilan Praktis
Dengan berkebun, siswa belajar keterampilan praktis yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat memahami bagaimana cara menanam, merawat tanaman, dan memanen sayuran. Ini juga mengajarkan tentang tanggung jawab, karena berkebun memerlukan perhatian dan perawatan yang rutin.
3. Meningkatkan Kesadaran Akan Gizi
Melalui pengalaman langsung menanam dan memanen sayuran, siswa dapat belajar tentang pentingnya mengonsumsi makanan sehat. Mereka akan lebih menghargai pentingnya sayuran dalam diet mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pola makan sehat di rumah.
4. Pengembangan Keterampilan Sosial dan Kerjasama
Berkebun di sekolah sering dilakukan secara kelompok. Ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial seperti kerjasama, komunikasi, dan saling membantu antar teman. Bekerja bersama dalam tim untuk mencapai tujuan bersama memberi pengalaman yang berharga bagi perkembangan sosial mereka.
5. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi
Berkebun mengajarkan siswa untuk berpikir kreatif dalam menyelesaikan tantangan, seperti mencari cara untuk mengatasi masalah hama atau kekurangan air. Siswa dapat bereksperimen dengan metode berkebun yang lebih efisien dan ramah lingkungan, seperti hidroponik atau sistem tanam vertikal.
6. Meningkatkan Kesehatan Mental dan Fisik
Aktivitas berkebun terbukti dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Berkebun memberikan kesempatan untuk keluar dari ruang kelas, menikmati udara segar, dan terhubung dengan alam. Ini dapat meningkatkan kualitas hidup siswa dan membantu mereka merasa lebih tenang dan fokus.
7. Pemahaman tentang Ekosistem dan Biodiversitas
Berkebun memberikan siswa kesempatan untuk belajar tentang ekosistem dan bagaimana tanaman, hewan, dan lingkungan saling berinteraksi. Ini mengajarkan mereka tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam dan biodiversitas.
8. Meningkatkan Pemahaman tentang Ilmu Pengetahuan Alam
Melalui kegiatan berkebun, siswa dapat mempraktikkan teori-teori yang mereka pelajari di kelas tentang fotosintesis, peran tanah, air, dan udara dalam pertumbuhan tanaman. Hal ini membuat materi pembelajaran lebih hidup dan mudah dipahami.
9. Membangun Kebiasaan Positif sejak Dini
Berkebun dapat membentuk kebiasaan positif sejak dini, seperti disiplin, ketekunan, dan kerja keras. Aktivitas berkebun mengajarkan bahwa hasil yang baik membutuhkan waktu dan usaha, serta ketekunan dalam merawat tanaman.
10. Penciptaan Ruang Hijau dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Sekolah
Inovasi berkebun dapat memperindah lingkungan sekolah dengan menambah ruang hijau yang tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga bagi lingkungan sekitar. Tanaman dapat membantu mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas udara di sekitar sekolah.
Dengan berbagai manfaat ini, berkebun sayuran di SD Negeri Bendan 01 bisa menjadi salah satu cara efektif untuk mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh, baik dalam aspek akademik, sosial, fisik, maupun mental.
48
Nderes Yuk dengan Kartu Pintar Ngaji
SD Negeri Bendan 03
Non Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Bendan 03
Nderes Yuk dengan Kartu Pintar Ngaji
Shilfiana, S.Pd.I.
Non Digital
Agama memiliki peran yang penting dalam kehidupan manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan kehidupan yang bermakna dan bermartabat. Menyadari pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keharusan, yang ditempuh melalui pendidikan.
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Agama Islam dari sumber utama yaitu Alquran dan Hadis melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Pendidikan Agama Islam juga disertai dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain demi terciptanya kerukunan antar umat beragama sehingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Agama Islam meliputi Alquran dan Hadis, Tauhid (Aqidah), Akhlak, Fiqih (Ibadah). Ruang lingkup tersebut mencakup perwujudan keserasian, keselarasan serta keseimbangan hubungan manusia dengan Allah Swt., diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (hablun minnallah wa hablun minanas).
Fungsi dari implementasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar antara lain untuk penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga, penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui Pendidikan Agama Islam, perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari, pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif budaya asing yang akan dihadapinya sehari-hari, pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif budaya asing yang akan dihadapi, pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum dan sebagai penyaluran siswa untuk mendalami Pendidikan Agama Islam ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi. Adapun tujuan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar adalah menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, serta pengalaman peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam keimanan, ketakwaan kepada Allah Swt serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara hubungan manusia sesama manusia, hubungan manusia dengan alam dan lngkungan. Adapun ruang lingkup bahan pelajaran Pendidikan Agama Islam sekolah dasar terfokus pada aspek keimanan Alquran/Al-Hadis, akhlak, fikih.
Pendidikan agama harus ditempuh anak baik di rumah, sekolah maupun di masyarakat. Sekolah merupakan pihak yang mendapat mandat dari orangtua untuk membantu mendidik putra-putrinya untuk bekal menghadapi masa depan. Pendidikan agama yang bisa dikembangkan pada usia sekolah dasar antara lain Baca Tulis Huruf Alquran (BTHA) sesuai dengan tingkat perkembangan mereka.
Alquran adalah kitab Allah Swt. untuk semua manusia yang mengandung nilai-nilai kontekstual universal untuk segala zaman. Untuk mengetahui nilai-nilai tersebut maka Alquran perlu dipelajari. Setiap insan dianjurkan untuk mengajarkan Alquran kepada dirinya sendiri, keluarga dan orang lain. Selain itu kita juga harus memikirkan, merenungkan, memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita harus bisa membaca Alquran dengan baik dan benar atau sesuai tajwid.
Diperlukan cara pengajaran Alquran yang tidak menyulitkan bagi pemula atau anak yang masih kecil. Prinsip pengajaran Alquran pada dasarnya dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, yang semuanya memiliki tujuan sama yaitu agar anak-anak dapat membaca Alquran sesuai tajwid.
Metode merupakan cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Dalam proses belajar mengajar, metode ialah faktor yang sangat dominan dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Seorang guru diharapkan memiliki berbagai metode yang tepat serta mampu menerapkannya dalam pembelajaran. Metode pembelajaran Alquran pada hakikatnya adalah mengajarkan Alquran pada anak. Tahap ini diawali dengan proses pengenalan huruf sebagai tanda suara atau tanda bunyi.
Banyak metode Baca Tulis Alquran (BTHA/BTQ) yang dikembangkan oleh para ustadz dan kiai di Indonesia. Salah satunya adalah metode qiroati. Metode qiroati mempunyai kelebihan yang fleksibel, bisa digunakan untuk siswa yang memiliki kemampuan belajar cepat ataupun rata-rata. Kelebihan lainnya dari metode qiroati ialah semua materi (isi) dalam buku pegangan disadur dari ayat-ayat Alquran. Meskipun demikian dalam belajar, faktor guru juga berperan dalam keberhasilan siswa belajar.
Tujuan utama dari pembelajaran BTHA/BTQ adalah agar siswa berkompeten dalam memahami Alquran, siswa dapat membaca Alquran sesuai dengan tajwid, menuliskannya serta menghapalkannya. Pada tingkatan yang terakhir, diharapkan siswa dapat memahami maksud/kandungan dari ayat-ayat tersebut dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari.
Keberhasilan proses kegiatan belajar dan pembelajaran, selain dipengaruhi oleh faktor guru juga dipengaruhi oleh faktor siswa itu sendiri. Tingkah laku siswa ketika mengikuti proses pembelajaran dapat mengindikasikan ketertarikan siswa tersebut terhadap pembelajaran atau sebaliknya. Ketertarikan siswa inilah yang sering dikenal dengan istilah minat.
Menurut Moh. Uzer Usman (2001:21), kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Kemudian ia juga menyatakan, bahwa minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat, seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.
Minat seseorang terhadap pelajaran dan proses pembelajaran tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi banyak faktor yang dapat memengaruhi munculnya minat. Salah satu faktor yang dapat membangkitkan dan merangsang minat adalah faktor bahan pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa. Bahan pembelajaran yang menarik minat siswa, akan sering dipelajari oleh siswa yang bersangkutan.
Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektifuntuk membangkitkan minat pada suatu subjek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat yang telah ada. Hal tersebut, dikemukakan oleh Tanner dan Tanner (Slameto, 2010: 138) bahwa agar para pelajar berusaha membentuk minat-minat baru dapat dicapai dengan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara satu bahan pembelajaran yang akan diberikan dengan bahan pembelajaran tersebut bagi siswa di masa yang akan datang.
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajari dengan dirinya sebagai individu, proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu memengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya dan memuaskan kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan jika siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat.
Rendahnya motivasi siswa dalam belajar Alquran merupakan salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan terutama dalam kemampuan membaca Alquran. Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi belajar Baca Tulis Alquran (BTHA/BTQ) dengan penggunaan metode yang sesuai. Dalam mendidik agama pada siswa jenjang sekolah dasar diperlukan pendekatan-pendekatan tertentu, diantaranya melalui pendekatan keagamaan. Pendekatan keagamaan ialah bagaimana cara pendidik memproses anak didik atau siswa melalui kegiatan bimbingan, latihan dan pengajaran keagamaan termasuk di dalamnya mengarahkan, mendorong dan memberi semangat kepada mereka agar mau memelajari ajaran agamanya melalui Baca Tulis Huruf Alquran (BTHA/BTQ).
Berdasarkan hasil observasi kelas dan wawancara dengan guru BTQ pagi dan kepala sekolah SD Negeri Bendan 03 terdapat beberapa isu yang berkaitan dengan proses pembelajaran mapel Baca Tulis Alquran (BTHA). Salah satu isu yang harus segera dipecahkan yaitu tentang rendahnya minat siswa kelas IV SD Negeri Bendan 03 dalam mengikuti proses pembelajaran BTHA. Rendahnya minat siswa mengikuti pelajaran dibuktikan dengan sering terlambatnya siswa masuk kelas, baik pada bel masuk kelas atau ketika bel istirahat, siswa kurang bersemangat, pasif, dan sering meminta izin (ke kamar mandi) ketika proses pembelajaran berlangsung.. Hal lain yang menunjukkan rendahnya minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran adalah sering mengeluhnya siswa ketika mengikuti proses pembelajaran dan terlihat bosan saat pembelajaran serta meminta untuk segera pulang. Isu tentang rendahnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut menjadi hal urgent yang harus segera dipecahkan karena pembelajaran BTHA adalah bekal serta pondasi dasar siswa dalam mempelajari Alquran sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, diharapkan siswa untuk bersungguh-sungguh ketika mempelajarinya.
Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi antusias atau minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Menurut Firdaus & Adillah (2018: 13-14) faktor-faktor yang mempengaruhi antusias atau minat belajar antara lain faktor internal (aspek jasmani dan psikologi) dan faktor eksternal yang meliputi keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Secara spesifik faktor eksternal sekolah mencakup model/metode pengajaran, kurikulum, sarana dan prasarana, sumber/bahan pelajaran, media pembelajaran, dan hubungan dengan guru atau siswa. Dari banyaknya faktor tersebut, faktor yang cukup berpengaruh dan berkaitan terhadap antusias siswa adalah model/metode pengajaran dan sumber/bahan ajar.
Pengembangan model/metode dan sumber/bahan ajar ini dibutuhkan agar materi yang ada pada buku siswa dapat disesuaikan dengan kondisi belajar dan karakteristik siswa sehingga diharapkan tercipta pembelajaran bermakna. Selain itu, pengembangan bahan ajar secara mandiri sangat diperlukan oleh guru karena untuk menarik siswa dalam mempelajari Alquran. Dengan kreatifitas dan inovasi dalam mengimplementasikan metode pembelajaran akan mempermudah anak untuk memahami materi yang diajarkan.
Berdasarkan pemaparan mengenai isu dan gagasan pemecahan isu diatas, saya tertarik untuk membuat inovasi dengan judul “Nderes Yuk dengan Kartu Pintar Ngaji".
Tujuan
1.Menyelesaikan isu yang ditemukan di instansi yaitu rendahnya minat siswa kelas IV SD Negeri Bendan 03 dalam mengikuti proses pembelajaran Baca Tulis Huruf Alquran (BTHA) melalui gagasan pemecahan isu yang berupa pengembangan metode pembelajaran yaitu melalui metode “Nderes Yuk”.
2.Menciptakan bahan ajar inovatif yang dapat digunakan sebagai alternatif sumber belajar siswa dan untuk meningkatkan minat siswa dalam mempelajari materi pelajaran melalui “Kartu Pintar Ngaji”.
1.Meningkatkan minat belajar peserta didik dalam membaca dan menulis huruf Alquran.
2.Membuat inovasi terkait pembelajaran BTHA dan PAI yang memperhatikan perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
49
KOMPAS (Kolaborasi Menyenangkan Pembelajaran P5 Fase A)
SD Negeri Bendan 03
Non Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Bendan 03
KOMPAS (Kolaborasi Menyenangkan Pembelajaran P5 Fase A)
Elly Prasasti dan Ely Ana Kristanti
Non Digital
1. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran P5
2. Kurangnya minat siswa dalam melaksanakan pembelajaran P5
3. Kurangnya kolaborasi antara guru
4. Pelaksanaan pembelajaran P5 yang belum terjadwal dengan baik
1. Guru melakukan koordinasi tentang pelaksanaan program P5
2. Guru berkolaborasi menentukan tema dan judul untuk pembelajaran P5 fase A
3. Membuat jadwal kegiatan pelaksanaan P5
4. Membuat modul ajar P5
5. Melaksanakan pembelajaran P5 di fase A sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
6. Evaluasi dan refleksi pembelajaran P5 yang telah dilaksanakan
Tujuan dari inovasi ini antara lain:
1. Meningkatkan pemahaman siswa tentang P5
2. Menanamkan dimensi profil pelajar Pancasila bagi siswa
3. Meningkatkan kolaborasi antara guru disetiap fase
Manfaat dari inovasi ini antara lain:
Bagi siswa:
1. Pembelajaran lebih bersifat kontekstual sesuai dengan kondisi lingkungan siswa
2. Meningkatkan keaktifan dan pengalaman menyenangkan siswa dalam mengikuti pembelajaran P5
Bagi guru:
1. Menumbuhkan kekompakan antar guru dalam setiap fase
2. Menjadi inspirasi bagi guru lain untuk bisa menerapkan di fase-fase lainnya
Bagi sekolah:
1. Meningkatkan keaktifan program P5 untuk sekolah.
50
Gerakan Mengaji Al-Quran Setiap Hari (GEMASH)
SD Negeri Bendan 04
Non Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Bendan 04
Gerakan Mengaji Al-Quran Setiap Hari (GEMASH)
Sangaji Dodi Irsyad, S.Pd.
Non Digital
Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah ke dunia yang harus diimani oleh setiap mukmin. Iman kepada kitab Allah adalah salah satu rukun iman yang ketiga. Beriman kepada al-Qur’an harus dibuktikan dengan mempelajari, memahami serta mengamalkannya.
Mengingat sangat pentingnya al-Qur’an sebagai pedoman dan petunjuk bagi umat Islam guna mengatur kehidupan di dunia dan akhirat, maka pendidikan al-Qur’an khususnya bagi generasi muda sangatlah signifikan untuk menanamkan pengetahuan-pengetahuan yang berbasis agama secara efektif dan dinamis. Kemampuan membaca al-Qur’an bagi generasi muda merupakan dasar bagi dirinya sendiri atau untuk disampaikan kepada orang lain, oleh karena itu upaya peningkatan kemampuan membaca al-Qur’an merupakan tuntutan yang mendesak untuk dilakukan bagi umat Islam dalam rangka peningkatan, penghayatan dan pengamalan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Langkah awal yang harus dilakukan untuk dapat mempelajari al-Qur’an adalah belajar membaca al-Qur’an (Mengaji).
Belajar membaca Al Quran memerlukan waktu yang cukup lama dan rutin. Dan sebaiknya belajar membaca Al Quran dibiasakan semenjak berumur 5 atau 6 tahun, atau masa-masa kelas 1 SD. Karena Para siswa kelas VI Sekolah Dasar (SD) yang akan menamatkan sekolahnya, juga dituntut untuk menamatkan bacaan Al Qurannya oleh karena itu mereka akan mendapatkan sertifikat tamat Al Quran begitu lulus.
Namun kenyataannya masih banyak siswa yang belum menamatkan bacaan Al Quran. Padahal pada zaman sekaran ini sudah banyak dibuka Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) dan Madrasah Diniyah (Madin). Kenyataan itulah yang terjadi pada SD Negeri Bendan 04 kota Pekalongan sekarang ini, banyak siswa–siswa yang belum lancar membaca Al Quran bahkan belum mengenal huruf hijaiyah.
Berdasarkan kenyataan itulah, inisiator ingin menerapkan ide Gerakan Mengaji Al-Quran Setiap Hari (GEMASH). Sebab jika masalah ini dibiarkan berlarut – larut, maka akan banyak para siswa yang tidak bisa membaca Al Quran nantinya. Padahal mereka itu adalah generasi penerus agama Islam dimasa yang akan datang. Bagaimana umat Islam akan maju, jika para penerusnya tidak bisa membaca Al Quran. Sebab didalam Al Quranlah kita dapat menggali dan mengkaji masalah – masalah yang berhubungan dengan syari’ah, seperti akidah, akhlak, ibadah, bahkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Gerakan ini dilakukan setiap hari pada pagi hari dengan melibatkan dan kerja sama dengan Ustad ustadzah BTQ Pagi.
Peserta didik mengaji alquran secara klasikal dengan durasi waktu 15 menit sebelum pembelajaran dimulai.
Untuk menggemakan Al-Quran
Bagi Guru :
a. Meningkatkan metode membaca Al Quran yang tepat
b. Meningkatkan hubungan (interaksi) dengan siswa
c. Sebagai indikasi untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar
Bagi Siswa :
a. Meningkatkan kemampuan membaca Al Quran
b. Meningkatkan motivasi dalam belajar membaca Al Quran khususnya surah – surah pendek
c. Mendorong siswa untuk lebih fasih dalam membaca ayat demi ayat dengan makhraj dan tajwid yang benar
51
BAPUKROS (E-Book Panduan Menulis Puisi Akrostik)
SD Negeri Bendan 04
Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Bendan 04
BAPUKROS (E-Book Panduan Menulis Puisi Akrostik)
Endang Tri Anisih,S.Pd.SD
Digital
Pembelajaran menulis puisi di tingkat dasar serjngkali dianggap sebagai tantangan tersendiri. Siswa sering kesulitan mengekspresikan diri melalui kata puitis.Selain itu pentingnya literasi kreatif dan pemahaman diri.
Culturally Responsive Teaching (CRT) menawarkan pendekatan relevan mengatasi tantangan dengan menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman dan budaya siswa menjadi pembelajaran bermakna dan memotivasi.
E.Book sebagai media pembelajaran modern memudahkan akses mudah dan fleksibel bagi pendidik dan peserta didik. kombjnasi ini menjadi solusi jnovatif meningkatkan kemampuan menulis puisi kelas V SDn bendan 04 dan sekitagnya.
E-book panduan menulis puisi akrostik bernasis CRT dirancang dengan mengintegrasikan unsur budaya siswa , teknik akrostik dan prinsip CRT.
Meningkatkan kemampuan menulis puisi , memupuk apresiasi sastra dan budayanya, kreativitas dan kritis, memfasilitasi belajar mandiri
Bagi siswa; meningkatkn pemahman, percaya diri, peluang bidang sastra
Bagi guru; memudhkan pembelajaran, sumber referensi
Bagi sekolah; meningkatkn kualitas pembelajaran literasi, pengembangan sekolah
52
Cara Asyik Belajar Membaca
SD Negeri Bendan 08
Non Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Bendan 08
Cara Asyik Belajar Membaca
Nur Aeny
Non Digital
Siswa- siswi kelas rendah SDN Bendan 08 rata-rata belum lancar membaca , dan mereka merasa kesulitan belajar membaca seperti pada umunya, mengeja perkata atau perhuruf, saya sebagai guru kelas 2 selama 2 tahun berjalan merasa perlu memikirkan cara bagaimana siswa dapat lancar membaca ,dengan membaca kondisi sosial siswa , saya menemukan fakta bahawa siswa lebih mudah mengingat hal-hal yang sering dialami, dilihat, dirasakan dalam kesehariannya, sehingga saya perlu membuat Klu atau kata kunci yang memudahkan siswa mengingat sesuatu.
dengan klu atau kata kunci yang bisa dihafalkan anak, anak dilatih untuk membaca suku kata dengan menghafal klu "kata kunci"
selama tahun pertama saya menerapkan metode ini, Alhamdulillah 80% siswa kelas 2 sudah lancar membaca ketika naik kelas 1 yang sebelumya ketika mereka naik kelas 2 hanya beberapa siswa saja yang sudah bisa membaca.optimis hal itu bisa saya ulangi, maka ditahun kedua ini saya terapkan lagi metode ini dengan pembaharuan kata kunci yang lebih mudah dikenal dan dihafalkan anak.
inovasi yang akan saya lanjutkan dan kembangkan adalah peningkatan kemampuan anak dengan kelas baca menggunakan metode yang asyik bagi anak.yang saya namai "cara asyik belajar membaca" adapun dalam prakteknya,
1.sebelum pembelajaran dimulai, pada saat selesai pembukaan anak bersama guru melafalkan klu baca dan klu huruf,dilakukan secara klasikal.
2.setiap selesai pembelajaran, pada saat pembelajaran, masuk dalam kategori kegiatan kokurikuler, anak satu persatu secara bergiliran membaca jilid baca dan tercatata pencapaian baca nya dalam setiap hari.
3.Setelah pembelajaran, anak yang dikelompokkan berdasarkan kemampuannya(tingkat jilid membacanya) atau kelompok belajarnya, dan diulang lagi kegiatan kedua.dilakukan setiap hari senin- kamis
meningkatkan kemampuan dan minat baca anak dikelas rendah, untuk dapat membaca lancar dan memahami bacaan dan teks narasi dalam kehidupan sehari-hari pada jenjang kelas berikutnya
sebagai pembelajaran literasi di kelas dan peningkatan kemampuan literasi di sekolah
53
MAKAN GABIN DAN DONAT
SD Negeri Bendan 08
Non Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Bendan 08
MAKAN GABIN DAN DONAT
URIP PURWANINGSIH
Non Digital
Latar belakang: 1. Kurangnya tanggung jawab peserta didik dalam belajar sehingga masih banyak peserta didik yang datang terlambat dan sering tidak masuk sekolah. 2. Belum adanya kesadaran peserta didik akan kewajibannya sebagai seorang hamba sehingga banyak peserta didik yang belum melaksanakan kewajiban salat lima waktu dan membaca Alquran. 3. Kurangnya sikap disiplin, mandiri ,dan rasa percaya diri pada peserta didik. 4. Minimnya kemampuan peserta didik dalam menyanyikan lagu-lagu wajib, lagu nasional, dan lagu daerah di Indonesia. Dukungan Sekolah: Sudah ada musholla dengan wudhu yang sangat bisa digunakan untuk pengembangan karakter riligiusitas. Praktik pembiasaan ini sangat penting dibagikan karena : 1. Praktik ini dapat membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkarakter, seperti menghargai orang lain dan lingkungan. 2. Pendidikan karakter tidak dapat dibentuk dlam waktu yang cepat, melainkan membutuhkan proses dan pembiasaan dan terkadang ada unsur paksaan. 3. Praktik ini memotivasi saya untuk terus dan selalu istiqomah berbuat baik kepada orang lain dan lingkungan. 4. Praktik ini memotivasi saya untuk bisa dan biasa menjadi teladan bagi sesama.
Gambaran Konsep Inovasi yang ingin dicapai:
MAKAN GABIN DAN DONAT; Mari Kita Budayakan Gerakan Pembiasaan Anak Indonesia Hebat akan Mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan tekun menjalankan perintah dan menjauhi larangan Tuhan, berakhlak mulia, dan berkarakter serta peduli lingkungan.
Pagi hari peserta didik datang ke sekolah sebelum bel masuk, disambut Bapak Ibu Guru dengan ramah dan senyum di halaman / gerbang sekolah sambil berjabat tangan. Peserta didik masuk untuk mengikuti pembelajaran BTQ pagi. Usai BTQ pagi, peserta didik menuju halaman untuk mengikuti kegiatan pembiasaan pagi; doa bersama, bacaan surat-surat pendek, menyanyikan lagu wajib dan lagu daerah, yel-yel penyemangat pagi, dan pembacaan solawat nabi. Pembacaan dipimpin guru dan/atau peserta didik yang dibimbing guru. Sambil bersolawatan, peserta didik antri dan tertib bersalaman dengan Bapak/Ibu Guru menuju kelas masing-masing. Saat istirahat disarankan peserta didik mulai kelas 4,5, dn 6 untuk bisa melaksanakan solat dhuha. Siang peserta didik melaksanakan solat dhuhur berjamah dengan Bapak Ibu Guru. Untuk muadzin dari siswa bergantian tiap hari, yang menjadi imam Guru. Pada saat wudhu, masuk dan keluar mushola akan terbiasa tertib, antri tidak berdesakan. Dengan karakter yang baik, masyarakat akan merasakan dampak positif dalam interaksi sosial dan lingkungan.
Peserta didik kita biasakan dengan penerapan 4 kata ajaib; minta maaf, minta tolong, terima kasiih , dan permisi dan juga budaya antri/tertib.
Dengan pembiasaan seperti ini, selain membentu karakter peserta didik juga dikandung maksud untuk mengurangi terjadinya praktik bullying di sekolah sehingga akan tercipta lingkungan sekolah yang NYAMAN DAN DIRINDUKAN OLEH SEMUA PESERTA DIDIK.
Yang kita lakukan adalah:
Mensosialisasikan program MAKAN GABIN DAN DONAT kepada warga sekolah; guru, peserta didik, orang tua / wali murid murid, komite sekolah.
Menyampaikan program kepada Pengawas Bina.
Membentuk tim pelaksana di sekolah.
Merefleksi, mengevaluasi dan tindak lanjut dari program ini agar berjalan dengan istiqomah.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah : 1. menerapkan atau membiasakan perilaku disiplin dan tanggung jawab, serat mengahargai orang lain dan lingkungan. 2. memfasilitasi warga sekolah untuk melakukan ibadah solat maupun mengaji/membaca Alqur’an. 3. membagikan praktik baik kepada guru-guru dan teman sejawat agar dapat dan agar guru dan teman sejawat memiliki persepsi yang sama, bahwa siswa harus aktif dalam proses pembelajaran.
Tujuan Inovasi:
Membudayakan kegiatan positif baik keagamaan maupun yang lain, Olah raga, kesenian.
Membentuk generasi religius yang tangguh dan berkarakter kuat.
Membudayakan 4 kata ajaib dan antri dalam pergaulan di sekolah maupun masyarakat.
Mengembangkan nilai-nilai positif, potensi dasar agar berbaik hati, berpikiran baik, dan berperilaku baik; memperbaiki perilaku yang kurang baik dan menguatkan perilaku yang sudah baik; serta menyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai- nilai luhur Pancasila.
Untuk membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang multikultur.
Membentuk individu yang berintegritas, bertanggung jawab, dan berkontribusi positif kepada masyarakat.
Manfaat Inovasi:
Tercipta suasana yang nyaman dan menyenangkan.
Menghindari terjadinya bullying di sekolah.
Peserta didik lebih ramah, sopan, percaya diri, tanggung jawab dan religius.
Terbentuk kepribadian peserta didik yang siap menghadapi tantangan dan masa depan.
Guru dan orang tua dan masyarakat merasa senang karena dapat mendorong partisipasi aktif peserta didik.
54
Kari Sama Cabe (Kamis Ceria Bersama Cerita Boneka)
SD Negeri Bumirejo
Non Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Bumirejo
Kari Sama Cabe (Kamis Ceria Bersama Cerita Boneka)
Puji Wahyuni,S.Pd
Non Digital
Mengajak siswa fase A terutama kelas 1 yang belum bisa/lancar membaca agar mengenal dan menyenangi literasi yang tadinya membosankan hanya mendengarkan guru bercerita membaca buku menjadi menyenangkan dengan boneka (boneka karakter bisa dari kain dan dari kertas yang dibuat para peserta didik.
Guru membawa sebuah cerita singkat dengan tokoh para boneka dengan dialog dan suara yang dibikin berbeda - beda seperti film kartun di televisi,agar pesertan didik tertarik kita dapat mengajak mereka bernyanyi,bermain ice breaking,menjawab kuis jg dan masih banyak lagi yang dieksplore dari peran adanya boneka ini
Membuat belajar literasi menjadi menyenangkan,mengasikkan tidak membosankan hanya sebatas membaca cerita dibuku.
menjadikan peserta didik menyenangi literasi tidak membosankan seperti yg mereka kenal selama ini,peserta didik menjadi aktif belajar melalui media boneka.
55
Gesit Sedayu
SD Negeri Degayu 01
Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Degayu 01
Gesit Sedayu
HIKMATULLAILA
Digital
Pendidikan merupakan pilar utama dalam pembangunan bangsa. Di Indonesia upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan terus dilakukan , terutama di tingkat dasar. Salah satu indikator keberhasilan pendidikan di sekolah dasar adalah capaian rapor pendidikan yang mencakup aspek literasi dan numerasi. Namun di SD Negeri Degayu 01, capaian rapor pendidikan pada kedua aspek tersebut belum maksimal. Berdasarkan hasil rapor prndidikan SD Negeri Degayu 01 Tahun 2024 pada capaian numerasi yaitu 76,92 % dan Literasi yaitu 30,77%. Hal tersebut menjadi tantangan bagi Kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SD Negeri Degayu 01. Dengan memahami kondisi tersebut maka kepala sekolah bersama warga sekolah dan orang tua siswa menjalin kerjasama dengan membuat program sekolah yang diberi nama " Gesit Sedayu ". Gesit Sedayu merupakan akronim dari Gerakan Literasi dan Numerasi Terpadu di SD Negeri Degayu 01.
Program "Gesit Sedayu" merupakan inovasi berbasis digital dengan pemanfaatan google site. Site "Gesit Sedayu" dapat diisi oleh guru untuk membagikan segala aktifitas terkait literasi dan numerasi. Siswa juga dapat mebagikan karya atau aktifitas pembelajaran. Orang tua siswa dapat mengakses site "Gesit Sedayu" dengan mudah sehingga dapat memantau perkembangan hasil belajar siswa.
Program Gesit Sedayu dirancang untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa melalui pendekatan terpadu. Pendekatan terpadu merujuk pada cara pengajaran yang menggabungkan berbagai elemen atau disiplin ilmu dalam satu kesatuan yang koheren. Misalnya kegiatan literasi dan numerasi dapat dikaitkan dengan ilmu pengetahuan dari berbagai mata pelajaran di sekolah. Pendekatan terpadu juga bertujuan menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyatu serta relevan bagi siswa dengan mengaitkan pembelajaran dan konteks nyata dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang dilaksanakan dalam program Gesit Sedayu diantaranya :
Perpustakaan Digital yaitu Perpustakan secara daring yang dapat diakses semua warga sekolah secara fleksibel.
Kombel ASIK yaitu komunitas belajar di SDN Degayu 01 sebagai wadah berbagi informasi dan berbagi praktik baik dari PTK yang bertujuan untuk perbaikan pembelajaran di kelas sehingga dapat meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.
Pelatihan PTK, yaitu pelaksanaan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan di SD Negeri Degayu 01 dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.
Map batik Lisa ( Manfaat Pojok baca Untuk Meningkatkan Literasi dan Numerasi Siswa)
Sesabu ( Seminggu satu buku)
Jus Carica ( Jumat serentak membaca cerita)
Ilusi (Infografis Literasi dan numerasi di lingkungan sekolah)
Meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa
Membangun keterampilan berpikir kritis dan kreatif
meningkatkan keterlibatan orang tua dalam program sekolah
Menciptakan lingkungan belajar yang positif
meningkatnya capaian rapor pendidikan pada aspek literasi dan numerasi
menciptakan budaya literasi dan numerasi
keterlibatan orang tua dan komunitas
mengembangkan kemampuan berpikir kritis bagi siswa
menjadi contoh bagi satuan pendidikan lain
56
KORAN BARU
SD Negeri Degayu 01
Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Degayu 01
KORAN BARU
NURLITA KAMILA,S.Pd.
Digital
Inovasi ini dilatar belakangi karena permasalahan
Rendahnya literasi SD Negeri Degayu 01 berdasarkan rapor mutu Pendidikan pada tahun 2024 sebesar 76,92 %.
Siswa siswi yang kurang berani mengungkapkan pendapat atau gagasan secara tertulis maupun lisan berdasarkan hasil asesmen formatif dan sumatif yang dilakukan dalam proses pembelajaran dengan prosentasenya 70 %.
Hasil refleksi guru kelas dengan siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran dikelas yang hasilnya masih banyak siswa siswi yang kurang optimal dalam mencapai tujuan pembelajaran berdasarkan hasil asesmen sebesar 72 %.
Problematika siswa yang kompleks sehingga mempengaruhi minat dan motivasi belajar. Problematika yang dihadapi siswa berkaitan dengan kesulitan belajar, sosial, emosional dan permasalahan siswa dirumah sehingga mempengarusi psikologis siswa. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh guru setelah melakukan wawancara kepada siswa dan wali murid pada saat penerimaan rapot.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka saya sebagai inisiator bermaksud membiasakan siswa siswi untuk memberikan saran atau masukan kaitannya dengan pembelajaran dikelas ataupun permasalahan yang dihadapi siswa melalui KORAN BARU. Koran baru merupakan akronim dari KOtak saRAN BAgi guRU yaitu berisi surat cinta dari siswa untuk guru berupa aplikasi digital. Site KORAN BARU dapat diakses siswa menggunakan chromebookmelalui fitur google site. Bagi siswa yangkesulitan dalam menggunakan chromebook, guru memfasilitasi melalui kotak saran “KORAN BARU” yang ditempatkan didepan kelas.
Program KORAN BARU dibuat dalam rangka untuk mengetahui masukan atau saran yang disampaikan oleh siswa kepada guru dalam hal pembelajaran atau permasalahan yang dialami oleh siswa, sehingga guru mengetahui perkembangan belajar dan keadaan psikologis siswa.
Koran baru berisi surat cinta dari siswa untuk guru berupa aplikasi digital. Site KORAN BARU dapat diakses siswa menggunakan chromebookmelalui fitur google site. Guru akan membagikan link google form yang berisi pertanyaan refleksi yang berkaitan dengan kesiapan belajar, bagaimana pengalaman belajar siswa, bagaimana perasaan siswa, permasalahan yang sedang dialami oleh siswa, serta saran atau masukan siswa yang ingin disampaiakan kepada guru melalui KORAN BARU.
Fitur yang ada di KORAN BARU meliputi:
Beranda
Profil
Kotak Saran
Galery Foto
Buku Tamu
Tautan Media Sosial
Bagi siswa yangkesulitan dalam menggunakan chromebook, guru memfasilitasi melalui kotak saran “KORAN BARU” yang ditempatkan didepan kelas dan akan difasilitasi juga kertas sebagai media untuk menyampaikan saran dam masukan dari siswa kepada guru.
Tujuan Inovasi
1. Meningkatkan Kemampuan LiterasiSiswa
2. Membangun Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif
3. Meningkatkan kedekatan emosional antara guru dengan siswa
4. Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Positif
5. Meningkatkan keterampilan sosial dan emosional siswa
6. Meningkatkan penggunaan chromebook
Manfaat Inovasi
1. Meningkatnya Capaian Rapor Pendidikan Pada Aspek Literasi
2. Menciptakan Budaya Literasi
3. Meningkatkan keberanian siswa untuk berpendapat
4. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Bagi Siswa
5. Menjadi Pionir Bagi Satuan Pendidikan Lain
6. Pemanfaatan penggunaan chromebook bagi siswa
57
Macan Persia (Memanfaatkan Canva Untuk Presentasi Hasil Diskusi Siswa)
SD Negeri Dekoro
Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Dekoro
Macan Persia (Memanfaatkan Canva Untuk Presentasi Hasil Diskusi Siswa)
Khudhri Khasan, S.pd.SD
Digital
Pendidikan di era digitalisasi adalah Pendidikan yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam mata Pelajaran. Untuk menghadapi tantangan ini mengharuskan siswa mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam pembelajaran agar lebih kreatif, inovatif namun tetap menyenangkan dan membawa dampak keberhasilan dalam penguasaan kompetensi pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum Pendidikan modern dimana pembelajaran berpusat pada siswa
Salah satu contoh penerapan digitalisasi di sekolah adalah penggunaan aplikasi pembelajaran berbasis mobile atau web dalam pembelajaran, sebagai contohnya adalah pemanfaatan aplikasi canva untuk mempresentasikan hasil belajar/ diskusi kelompok siswa.
Selama ini siswa dalam mempresentasikan hasil belajar/ diskusi masih menggunakan cara manual, dimana siswa menuliskan hasil diskusi pada kertas kemudian dibacakan di depan kelas, kemudian kelompok lain menanggapai. Hal ini kurang menarik, susasana diskusi kurang hidup.
Berkaca dari masalah di atas dan ketersediaanchromebook di SD Negeri Dekoro belum dimanfaatkan secara maksimal ( hanya digunakan untuk ANBK dan melihat youtube saja) maka terbersit ide dengan memanfaatkan aplikasi Canva untuk mengolah hasil diskusi menjadi tampilan yang menarik. Kelompok siswa yang mendengarkan presentasipun tidak merasa bosan.tidak hanya untuk mempresentasikan hasil belajar saja tetapi siswa bisa berinovatif untuk pembelajaran lain, seperti membuat broosur dan lain-lain, sehingga motivasi siswa untuk belajar meningkat.
mengenalkan manfaat canva kepada siswa, kemudian mengajarkan siswa untuk menggunakan salah satu fitur canva yang paling sederhana yaitu presentasi pembelajaran. Siswa menuliskan hasil diskusi kemudian mendesainnya ke dalam aplikasi canva sebelum dipresentasikan kepada teman lain.
1.Memberikan ruang untuk siswa berinovasi dengan IT
2.Mengenalkan aplikasi canva kepada siswa untuk menunjang pembelajaran
3.Interaksi pembelajaran dalam hal ini memoresentasikan hasil diskusi siswa berjalan menarik dan menyenangkan
1.Menjadi acuan guru lain untuk diterapkan terhadap siswa didiknya
2.Proses pembelajaran dan diskusi kelompok menjadi asik dan menyenangkan.
3.Memberikan ruang kepada siswa untuk berkreatifitas, berkreasi, serta berinovasi dengan IT
4.Mengembangkan karakter kereatifitas siswa agar lebih inovatif
5.Anak bisa mendapatakan manfaat lain yaitu sebagai pembuatan video/konten kfreator
58
DECALIRA
SD Negeri Duwet
Non Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Duwet
DECALIRA
Joko Setio, S.Pd.SD.
Non Digital
Latar belakang inovasi ini adalah hasil dari rapot pendidikan. Hampir semua aspek mengalami peningkatan termasuk literasi. Namun peningkatan ini hanya sedikit. Oleh karena itu sekolah berusaha membuat inovasi yang mana harus berpihak pada murid. Dari sinilah dibuat inovasi "DECALIRA"
Suara murid mendapatkan wadah untuk berekspresi
Pilihan murid mendorong kemandirian dan motivasi
Kepemilikan murid mengacu pada rasa keterlibatan dan identitas murid terhadap pembelajaran mereka.
Untuk meningkatkan literasi dengan memaksimalkan kemampuan Membaca dan Mendengarkan dan diasah untuk mengahasilkan karya dengan Menulis dan Berbicara.
Visi : Terwujudnya peserta didik yang terampil sesuai bakat dan minat serta terampil berliterasi.
Tujuan :
Meningkatkan keterampilan peserta didik sesuai bakat dan minat.
Meningkatkan keterampilan literasi peserta didik.
Diharapkannya dengan inovasi "DECALIRA" keterampialn peserta didik dapat meningkat sesuai bakat dan minat serta meningkatkan keterampilan berliterasi
59
SuKaBoBok
SD Negeri Duwet
Non Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Duwet
SuKaBoBok
Wahyu Purnima Sari, S.Pd.
Non Digital
Pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas 1 seringkali menjadi tantangan tersendiri. Meskipun metode suku kata telah ternukti efektif, namun masih banyak siswa yang merasa kesulitan dalam menguasai keterampilan ini. Ketidakmampuan memebedakan bunyi huruf dan menggabungkan huruf menjadi suku kata seringkali menjadi hambatan. selain itu metode pembelajaran yang monoton dan media yang kurang menarik dapat mengurangi minat baca siswa. oleh karena itu perlu dikembangkan suatu inovasi pembelajaran yang dapat membuat proses belajar membaca menjadi lebih menyenangkan dan efektif
-mencari ide untuk membuat media yang sesuai dengan materi yang akan ajarkan
-merancang media SuKaBoBok ( SUku KAta dari BOneka BOneka)
-membuat perencanaan pembelajaran
-melaksanakan pembelajaran
-merefleksi
Karya inovatif ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 melalui pengembangan media yang lebih menarik dan interaktif. Diharapkan melalui inovasi ini siswa dengan mudah memahami konsep suku kata, meningkatkan minat baca, serta mencapai keberhasilan yang lebih baik dalam pembelajaran membaca.
manfaat dari karya inovasi ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 melalui pengembangan media yang lebih menarik dan interaktif, siswa dapat dengan mudah memahami konsep suku kata, meningkatkan minat baca, meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam membaca,memb serta mencapai keberhasilan yang lebih baik dalam pembelajaran membaca
60
LATIHAN KEMUDI
SD Negeri Duwet
Non Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Duwet
LATIHAN KEMUDI
DIMAS MAULANA KOHARUDIN, S.Pd.
Non Digital
Pertama, dari hasil rapot pendidikan SDN Duwet tahun 2024 menunjukkan 5 dari 6 aspek naik dengan signifikan, mulai dari kemampuan literasi, kemampuan numerasi, karakter, keamanan, kebinekaan. Namun untuk hasil dari kualitas pembelajaran turun 3,74 % dari tahun 2023. Hal ini membuat saya sebagai guru PJOK di SDN Duwet merasa terketuk untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran terutama pada mata pelajaran PJOK.
Kedua, Dalam pembelajaran PJOK yang saya ampu. Saya mencoba menganalisa dan merefleksi kesulitan dan hasil belajar siswa pada setiap materi. Dari analisa yang saya lakukan, saya menemukan bahwa pada materi kebugaran banyak anak - anak mengalami kesulitan untuk melakukan dengan indikasi hasil pembelajaran dan refleksi siswa yang kurang baik.
Ketiga, pengadaan sarana prasarana olahraga di SDN Duwet tergolong sangat minim. Oleh karena itu, dengan aset yang ada saya mencoba memaksimalkan aset yang ada berupa ; kreatifitas siswa, barang bekas disekitar dan kebutuhan siswa.
Konsep yang saya buat adalah membuat alat peraga edukasi yang dimodifikasi dari barang bekas.
Alat peraga edukasi ini digunakan pada materi kebugaran.
Latihan Kemudi (Alat Latihan Kebugaran Modifikasi) ini terbuat dari kardus bekas, ban bekas, botol air mineral bekas, bilah bambu bekas.
Semua alat tersebut digunakan sebagai pengganti alat yang standar dalam latihan olahraga yang notabene cukup mahal untuk diadakan di SDN Duwet.
Memudahkan Guru dalam menyampaikan materi
Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi kebugaran
Menggali kreatifitas inovasi guru untuk dapat meningkatkan hasil pembelajaran.
Memudahkan Guru dalam menyampaikan materi
Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi kebugaran
Menggali kreatifitas inovasi guru untuk dapat meningkatkan hasil pembelajaran.
61
Dhuhaja Sedangdut
SD Negeri Duwet
Non Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Duwet
Dhuhaja Sedangdut
Maghfiroh.S.Pd.I
Non Digital
Sholat dhuha merupakan salah satu amalan yang disukai Rasulullah beserta sahabatnya. Sholat dhuha adalah sholat sunah yang dikerjakan pada pagi hari, minimal 2 rokaat. Sholat dhuha lebih dianjurkan pelaksanaannya secara sendiri, tetapi bisa juga dikerjakan secara berjamaah. Pelaksanaan sholat dhuha berjamaah di sekolah dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai agama sejak dini pada peserta didik.
Pelaksaannya dimulai setelah apel pagi dilakukan jam 07.30 WIB. Dilaksanakan pada hari senin sampai sabtu. Untuk pesertanya diselang-seling. Semisal hari senin, rabu dan sabtu kelas 3 dan 4. Hari selasa, kamis dan jumat kelas 5 dan 6.
Membentuk karakter religius, meningkatkan displin, dan menguatkan rasa kebersamaan.
Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peserta didik maupun sekolah. Bagi peserta didik yaitu mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah Swt, terbiasa disiplin dan tanggung jawab dan memperoleh ketenangan jiwa dan pikiran. Sedangkan bagi sekolah salah satunya menguatkan pendidikan karakter disiplin, tanggung jawab, kerjasama dan toleransi
62
PRO KKB PORRI
SD Negeri Duwet
Non Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Duwet
PRO KKB PORRI
ZAENAL ABIDIN. S.Pd.SD.
Non Digital
Pembiasaan potong kuku dan kerapian rambut merupakan bagian penting dari pendidikan karakter dan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Kuku yang panjang dan kotor dapat menjadi sarang kuman dan bakteri, meningkatkan risiko infeksi. Rambut yang tidak terawat dapat menjadi tempat berkembang biak kuman.
Membiasakan diri untuk menjaga kebersihan diri adalah bentuk disiplin yang penting dimiliki sejak dini, dengan penampilan yang bersih dan rapi akan meningkatkan rasa percaya diri anak dan memberikan kesan positif pada orang lain
beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk membiasakan siswa potong kuku dan menjaga kerapian rambut:
Pemeriksaan rutin, lakukan pemeriksaan kuku dan rambut secara rutin
sosialisasi, lakukan sosialisasitentang pentingnya menjaga kebersihan kuku dan rambut.
praktik langsung, ajak siswa untuk memotong kuku bersama-sama disekolah dengan pengawasan guru
kempetisi, adakan lomba kebersihan diri untuk meningkatkan motivasi siswa
kerjasama dengan orang tua, libatkan orang tua dalam mengawasi kebersihan diri anak di rumah
tujuan dari kegiatan potong kuku dan kerapian rambut disekolah adalah:
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan diri
Menumbuhkan kebiasaan hidup bersih dan sehat sejak dini
Membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab
Meningkatkan rasa percaya diri
Menciptakan lingkungan sekolah bersih dan sehat
Kuku yang bersih dan rambut yang rapi membuat siswa merasa percaya diri dan nyaman
Menumbuhkan kebiasaan hidup bersih dan sehat sejak dini
Membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab
Menciptakan lingkungan sekolah bersih dan sehat
63
PUSPAGA
SD Negeri Duwet
Non Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Duwet
PUSPAGA
Eva Puspitasari, S. Pd
Non Digital
Permainan ular tangga merupakan salah satu permainan tradisional. Permainan ular tangga dapat digunakan sebagai media/alat bantu pembelajaran yang efektif. Permainan ini memiliki daya tarik tersendiri bagi peserta didik, terutama anak-anak, karena sifatnya yang menyenangkan dan kompetitif. PUSPAGA (Permainan Ular Tangga Sebagai Pengajaran yang Aktif dan Gembira) menggabungkan elemen permainan dengan materi pembelajaran, media ular tangga dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menarik dan interaktif.
Ada beberapa langkah yang kita lakukan dalam pengaplikasian PUSPAGA :
Tentukan materi pembelajaran : sesuaikan materi dengan tingkat kelas dan tujuan pembelajaran.
Desain papan permainan : membuat papan permainan yang menarik dengan gambar-gambar yang relevan dengan bahan.
Buat pertanyaan atau soal : susun pertanyaan atau soal yang bervariasi tingkat kesulitannya
Tentukan aturan permainan : Buat aturan yang jelas dan mudah dipahami peserta didik
Adapun tujuan dari PUSPAGA (Permainan Ular Tangga Sebagai Pengajaran yang AKtif dan Gembira) yaitu :
Menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan menggembirakan
Memfasilitasi pembelajaran yang kooperatif
Mempermudah pemahaman konsep
Meningkatkan motivasi belajar siswa
Menumbuhkan rasa percaya diri siswa
Adapun manfaat dari PUSPAGA yaitu :
Terciptanya suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan
Pembelajaran yang kooperatif terfasilitasi
Mempermudah pemahaman konsep materi yang diajarkan
Motivasi belajar siswa meningkat
Menumbuhkan rasa percaya diri siswa
64
(QRen) QR Code untuk Evaluasi Pembelajaran
SD Negeri Gamer 01
Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Gamer 01
(QRen) QR Code untuk Evaluasi Pembelajaran
Zahrina Nur Laela
Digital
Dalam era digital yang semakin maju, teknologi informasi telah menjadi bagian integral dari berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang pendidikan. Salah satu inovasi yang telah mengubah cara kita berinteraksi dengan informasi adalah Quick Response (QR) Code.
Evaluasi pembelajaran adalah komponen penting dalam proses pendidikan yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai. Namun, metode evaluasi tradisional sering kali memerlukan waktu dan tenaga yang cukup besar dari pendidik, terutama dalam pengumpulan, pengolahan, dan analisis data hasil evaluasi. Di sinilah inovasi teknologi dapat memainkan peran signifikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas evaluasi pembelajaran.
Penggunaan QR Code dalam evaluasi pembelajaran merupakan salah satu inovasi yang dapat memberikan berbagai keuntungan. Dengan QR Code, pendidik dapat membuat soal evaluasi yang terhubung langsung dengan platform digital yang memudahkan pengumpulan dan analisis data secara otomatis. Siswa cukup memindai QR Code yang disediakan untuk mengakses soal atau materi evaluasi, mengurangi kebutuhan penggunaan kertas dan mempercepat proses evaluasi.
Beberapa alasan utama yang melatarbelakangi pembuatan inovasi QR Code untuk evaluasi pembelajaran antara lain:
Efisiensi dan Kemudahan Akses: QR Code memungkinkan akses cepat dan mudah ke materi evaluasi melalui perangkat mobile, yang menghemat waktu dan usaha baik bagi pendidik maupun siswa.
Pengurangan Penggunaan Kertas: Dalam upaya menuju pendidikan yang lebih ramah lingkungan, penggunaan QR Code membantu mengurangi ketergantungan pada kertas, mendukung konsep green education.
Pengolahan Data yang Lebih Cepat: Hasil evaluasi dapat diolah secara otomatis melalui platform digital, memungkinkan pendidik untuk segera mendapatkan hasil dan analisis yang dibutuhkan.
Interaktivitas dan Keterlibatan Siswa: QR Code dapat digunakan untuk membuat evaluasi yang lebih interaktif dan menarik, meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Aksesibilitas yang Luas: Dengan adanya QR Code, evaluasi dapat diakses oleh siswa dari berbagai lokasi, memfasilitasi pembelajaran jarak jauh dan hybrid.
Keamanan dan Validitas: QR Code dapat diatur agar hanya dapat diakses oleh pengguna yang berhak, meningkatkan keamanan dan validitas proses evaluasi.
Dengan latar belakang ini, inovasi QR Code dalam evaluasi pembelajaran diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Penerapan teknologi ini tidak hanya memudahkan proses evaluasi, tetapi juga membantu menciptakan pengalaman belajar yang lebih dinamis dan adaptif sesuai dengan perkembangan zaman.
Akses Kuis Melalui QR Code
Pendidik dapat membuat kuis di Quizizz dan menghasilkan QR Code unik yang terkait dengan kuis tersebut. QR Code ini dapat dicetak atau dibagikan secara digital kepada siswa. Siswa cukup memindai QR Code menggunakan perangkat mobile mereka untuk langsung mengakses kuis di aplikasi atau situs web Quizizz.
Langkah-langkah Pelaksanaan
Pembuatan Kuis di Quizizz:
Pendidik membuat akun di Quizizz dan merancang kuis sesuai dengan materi pelajaran.
Setelah kuis selesai dibuat, pendidik mendapatkan opsi untuk menghasilkan QR Code yang unik untuk kuis tersebut.
Distribusi QR Code:
QR Code yang dihasilkan dapat dicetak dan dibagikan di kelas atau dikirim melalui email, aplikasi pesan, atau platform pembelajaran online.
Akses Kuis oleh Siswa:
Siswa menggunakan perangkat mobile mereka (smartphone atau tablet) untuk memindai QR Code.
Setelah memindai, mereka secara otomatis diarahkan ke kuis yang telah disiapkan di Quizizz.
Pelaksanaan Kuis:
Siswa menjawab pertanyaan kuis langsung di perangkat mereka. Quizizz menyediakan antarmuka yang menarik dan interaktif, menjadikan pengalaman mengerjakan kuis lebih menyenangkan.
Pengumpulan dan Analisis Hasil:
Hasil kuis dikumpulkan secara otomatis oleh sistem Quizizz.
Pendidik dapat melihat hasil secara real-time, menganalisis kinerja siswa, dan memberikan umpan balik dengan cepat.
Inovasi penggunaan QR Code dari Quizizz untuk evaluasi pembelajaran menawarkan solusi yang efisien, ramah lingkungan, dan menarik untuk meningkatkan proses evaluasi dalam pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi ini, pendidik dapat lebih mudah mengelola evaluasi dan memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa.
Tujuan Inovasi QR Code dari Quizizz untuk Evaluasi Pembelajaran
Inovasi penggunaan QR Code dalam platform Quizizz untuk evaluasi pembelajaran dirancang dengan berbagai tujuan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari inovasi ini:
1. Meningkatkan Efisiensi Akses dan Pelaksanaan Evaluasi
Akses Cepat dan Mudah: QR Code memungkinkan siswa untuk mengakses kuis dengan cepat hanya dengan memindai kode menggunakan perangkat mobile mereka. Ini menghilangkan kebutuhan untuk memasukkan kode secara manual atau mencari tautan, sehingga menghemat waktu.
Pengelolaan Waktu yang Lebih Baik: Dengan kemudahan akses yang diberikan oleh QR Code, waktu yang biasanya digunakan untuk administrasi dapat dialihkan untuk kegiatan pembelajaran lainnya.
2. Meningkatkan Interaktivitas dan Keterlibatan Siswa
Pengalaman Pembelajaran yang Menyenangkan: Quizizz menyediakan antarmuka gamified yang interaktif dan menarik, menjadikan proses evaluasi lebih menyenangkan bagi siswa. QR Code mempermudah akses ke platform ini, sehingga siswa lebih termotivasi untuk terlibat.
Keterlibatan Aktif: Inovasi ini mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses evaluasi karena mereka dapat dengan mudah mengakses kuis di mana saja dan kapan saja.
3. Mempercepat Pengolahan dan Analisis Hasil Evaluasi
Pengumpulan Data Otomatis: Hasil evaluasi dari kuis yang diakses melalui QR Code dikumpulkan secara otomatis oleh sistem Quizizz, sehingga memudahkan pendidik dalam mengelola data hasil evaluasi.
Analisis Data yang Cepat: Dengan hasil yang langsung tersedia, pendidik dapat dengan cepat menganalisis kinerja siswa dan memberikan umpan balik yang tepat waktu.
4. Mengurangi Penggunaan Kertas dan Mendukung Pendidikan Ramah Lingkungan
Digitalisasi Evaluasi: Penggunaan QR Code mengurangi ketergantungan pada kertas dalam proses evaluasi, mendukung inisiatif pendidikan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
1. Kemudahan Akses dan Waktu:
Dengan QR Code, siswa dapat dengan cepat mengakses kuis tanpa perlu memasukkan kode secara manual atau mencari tautan, menghemat waktu dan meminimalisir kebingungan.
2. Pengalaman Belajar yang Interaktif:
Quizizz menawarkan antarmuka yang gamified, membuat proses evaluasi lebih menarik dan interaktif bagi siswa.
3. Pengolahan Data yang Efisien:
Hasil kuis dikumpulkan dan dianalisis secara otomatis oleh Quizizz, memudahkan pendidik dalam menilai dan memberikan umpan balik kepada siswa.
4. Aksesibilitas dan Keterjangkauan:
Siswa dapat mengakses kuis dari berbagai lokasi selama mereka memiliki perangkat yang mendukung, memfasilitasi evaluasi pembelajaran jarak jauh maupun jarak dekat.
65
BESTIE ( Bersihkan, Sayangi dan Tingkatkan Empati pada Lingkungan Sekolah)
SD Negeri Jenggot
Non Digital
Detail Inovasi
SD Negeri Jenggot
BESTIE ( Bersihkan, Sayangi dan Tingkatkan Empati pada Lingkungan Sekolah)